Inilah Maksud Sandiaga Uno yang Sebut Pejalan Kaki Bikin Macet Tanah Abang, Gak Menuding?

Penulis: Burhanudin Ghafar Rahman
Editor: Diah Ana Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno

TRIBUNSTYLE.COM - Beberapa waktu yang lalu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membuat kehebohan.

Hal tersebut karena sebelumnya Sandiaga mengatakan, pejalan kaki menempati urutan kedua penyebab semrawutnya kawasan Tanah Abang.

Ia menyatakan hal tersebut setelah melihat gambaran kawasan Tanah Abang yang diambil menggunakan kamera drone pada Senin (6/11/2017) pagi.

"Temuannya ternyata (penyebab) kesemrawutan (Tanah Abang) itu adalah satu pembangunan jalan, nomor dua tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari Stasiun Tanah Abang, dan ketiga banyak angkot yang parkir liar atau ngetem," ujar Sandiaga.

Gadis 8 Tahun Ini Disebut Punya Tulisan Tangan Tercantik Sedunia, Lihat Deh Tulisannya, Keren Abis!

Pedagang kaki lima (PKL) memang memiliki dampak pada kesemrawutan kawasan Tanah Abang.

Namun, kata dia, dampaknya tidak signifikan karena jumlahnya sedikit.

"Cuma di bawah 300, jadi kalau misalnya (PKL) ditata, enggak sesuatu hal yang luar biasa dibandingkan dengan PKL Jalan Cengkeh yang hampir 400-500 (orang)," kata Sandiaga.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (7/11/2017). (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

Melansir dari Kompas.com, andiaga Uno kembali menjelaskan maksud pernyataannya soal pejalan kaki menjadi salah satu biang kemacetan di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pernyataan itu berdasarkan gambaran kondisi kawasan Tanah Abang yang diambil dengan kamera drone yang terintegrasi aplikasi Qlue dan Waze.

Ia mengatakan, penyebab utama kemacetan di Tanah Abang adalah pembangunan.

Kinerja Anies-Sandi dengan Ahok-Djarot Saat Terjadi Banjir di Mata Warga, Ini yang Dikatakan!

"Kedua adalah ngetem angkot. Ketiga adalah penataan 300.000 pejalan kaki yang tumpah dari Stasiun Tanah Abang," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (7/11/2017).

Sandi mengatakan tak menuding pejalan kaki sebagai penyebab kemacetan. Pejalan kaki justru harus dimuliakan dengan memberi mereka ruang khusus.

"Bukan menuding pejalan kaki penyebab kesemrawutan, ya enggaklah. Pejalan kaki harus dimuliakan, tapi kita harus siapkan penataannya, jalannya seperti apa," katanya.

Sandi menjelaskan, selama ini trotoar yang seharusnya khusus untuk pejalan kaki diokupasi pedagang kaki lima (PKL). Akibatnya, pejalan kaki berjalan di badan jalan.

"Begitu keluar (stasiun), kalau mereka enggak disiapkan trotoar yang benar, dia akan turun ke jalan. Sebab, trotoar diokupasi PKL, ada tukang ojek pangkalan," ucap Sandi.

Sandi menyebutkan, PKL dan ojek pangkalan yang mengokupasi trotoar hingga badan jalan harus ditertibkan.(TribunStyle.com/ Burhanudin Ghafar Rahman)