5 Fakta Mengejutkan Dibalik Meninggalnya Dhea Amanda, Sempat Berikan Pertanda ini Pada Adiknya!

Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNSTYLE.COM - Nama Institut Pemerintahan Dalam Negeri kembali jadi bahan obrolan di linimasa dalam dua hari terakhir ini.

Bagaimana tidak?

Bak kisah yang kerap berulang, lagi-lagi IPDN digemparkan dengan kabar meninggalnya seorang Calon Praja-nya.

 
Dhea Amanda, itulah nama sosok yang jadi bahan perbincangan dalam kasus ini.

Tragis! Kabar Duka Kembali Melanda IPDN, Sosok Calon Praja-nya ada yang Meninggal Saat Diksar

Dhea Amanda adalah calon Praja Tingkat 1 IPDN angkatan 28 Tahun 2017 asal Lampung.

Dhea meninggal secara mendadak saat sedang mengikuti rangkaian latihan dasar di lapangan Resimen Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Minggu (1/10/2017).

Peristiwa ini jelas membuat keluarga kaget. Mereka tak menyangka sang putri bakal pergi untuk selamanya.

Saat ini orang tua Dhea, Edi Hanafiah (51) dan Isnaini (48), langsung bertolak ke Semarang menjemput jenazah di Semarang bersama dengan pihak BKD Provinsi Lampung.

Di balik kematian mendadak Dhea Amanda, terdapat 5 fakta menarik soal dirinya yang harus kamu tahu!

Berikut adalah Penjabarannya:

1. Sebelum Meninggal, Dhea Mengeluh Begitu Lelah dan Capai Kepada Adiknya

Adik Dhea menunjukkan foto kakaknya (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Menurut Edi, anaknya tidak pernah bercerita tentang kekerasan.

Bahkan di Minggu pagi; hari di mana Dhea meninggal; Edi masih bercengkerama dengannya melalui telepon.

Dalam perbincangannya ini, Edi menganggap Dhea masih terdengar ceria dan mengobrol seperti biasa.

"Cuma pagi ini, Dhea cerita ke saya mau nebus foto. Saya bilang, ambil aja uang, kan ada uang di ATM, ambil secukupnya. Dia malah pesan ke saya suruh olahraga dan jaga kesehatan," tutupnya.

Perasaan sedih juga dirasakan Amalia. Ia pun menuturkan, sebelum berpulang, dirinya sempat ber-sms-an dengan sang kakak.

Menurutnya, sang kakak memang sering telepon keluarga di pagi hari dan mengabarkan keadaannya saat di IPDN.

"Kakak sempat mengeluh, kalau di sana capek banget. Serba lari bahkan sampai 10 menit," ujar Amalia.

Tetapi, dirinya berusaha memberi dukungan, agar sang kakak bertahan dan semangat.

"Ya saya bilang, sabar aja, ikhlas ngejalaninnya. Tapi kakak juga berpesan agar tidak memberi tahu mama kalau ia capek selama menjalani Diksar," ceritanya.

2. Sempat Berpesan kalau di Shalat Id Berikutnya Dhea Tidak Bisa Mendampingi Adiknya Lagi

Melansir dari Tribun Lampung, sebelum meninggal, dikabarkan Dhea sempat memberikan pesan terakhirnya kepada sang adik untuk melihat Instagramnya.

Hal ini pun dibenarkan oleh Amalia Putri (15) adik Dhea.

"Tadi pagi subuh nelepon papa, bilang keadaannya sehat-sehat saja, kemudian sms saya, pesan untuk melihat IG-nya, lalu kalau ada yang nanya tolong dijawab," ungkap Amalia, Minggu (1/10/2017).

Pada awalnya, Amalia hanya menanggapi biasa saja pesan dari sang kakak tersebut.

Amalia Putri ()

Tidak ada tanda-tanda sang kakak akan berpulang secepat itu.

"Padahal dia orangnya baik, terus perhatian sama adiknya dan keluarga," tutur remaja berhijab ini.

Namun, Amalia teringat suatu pesan yang diucapkan kakaknya saat berziarah di makam keluarga beberapa waktu yang lalu.

"Itu pas setelah salat Id, dia sampai meminta maaf ke papa dan mama, dan bilang ke saya, Dek besok besok kamu salat id sendiri ya gak sama kakak," kenangnya.

3. Dhea Sebenarnya Sebentar Lagi akan Dilantik

Sudah sejak lama Dhea ingin menjadi seorang praja. 

Persiapan telah dilakukan sejak sang kakak berstatus siswa di SMAN 2 Bandar Lampung.

"Mulai masih gemuk sampai dia kurus diet, ya karena ingin masuk di sekolah kedinasan itu, selain itu memang didorong oleh orangtua," tutur Amalia.

Namun setelah masuk IPDN dan akan menjalani pendidikan ada sedikit perubahan pada diri Dhea.

"Jadi dia pernah update di strory IG-nya, makan cokelat biar gak stres. Sebelumnya kakak juga menghapus foto-foto di IG, kalau facebooknya dinonaktifkan tahun lalu," kenangnya.

Kerja keras sosok Dhea ini tampaknya pun membuahkan hasil.

Buktinya, sebelum ia berulang, sosok Dhea sendiri rencananya sebentar lagi akan dilantik!

Hal ini diungkapkan Jhon, salah satu orangtua dari seorang praja yang juga mengikuti diksar di Semarang.

"Ya sama-sama anak kami menjalani Diksar di Semarang, jadi kami sudah anggap saudara sendiri, namanya juga anaknya sama-sama berjuang di sana," ungkap Jhon saat di rumah duka, Minggu (1/10/2017).

Jhon juga turut berduka cita atas kepergian Dhea dan juga menyayangkan peristiwa ini.mengingat sebentar lagi para Praja dari Lampung itu segera dilantik.

"Padahal 7 Oktober mau balik ke Jatinangor dan tanggal 17 pelantikannya, kok malah gak ada," tutur Jhon.

Jhon juga mengungkapkan keberangkatan ke Semarang guna melakukan diksar dengan taruna Akpol.

Diketahui, sebanyak 52 Praja asal Lampung diberangkatkan dari Jatinangor sejak tanggal 7 September 2017 lalu.

4. Meninggal Sekitar Seminggu Sebelum Ulang Tahunnya

Kediaman Alm Dhea Amalia ()

Terakhir, ada lagi satu fakta menyedihkan dari kepergian tragis sosok Dhea ini.

Adik Dhea Amanda, Amalia Putri menuturkan bahwa sebentar lagi atau tepatnya pada 9 Oktober besok, sang kakak akan berulang tahun.

"Kakak saya kelahiran tahun 1999. Tinggal beberapa hari lagi usianya sudah genap 18 tahun," kata Amalia.

Paman Dhea, Herniyanto mengatakan, kepergian Dhea begitu mendadak. "Sedikit lagi Dhea akan berulang tahun, tapi belum genap usianya sudah berpulang. Yah mendadak sekali ini. Lulus juga rasanya baru kemarin, di SMAN 2 Bandar Lampung, anaknya biasa, gak neko-neko," katanya.

5. Dikabarkan Meninggal Saat Lari

Dhea terjatuh setelah olahraga lari di Lapangan Resimen Akpol. Dia kemudian dibawa ke RS Akpol untuk pertolongan pertama.

Namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meningga pukul 08.15 WIB. Kabar meninggalnya Dhea membuat seluruh keluarga di Lampung terpukul.

"Jam 09.30 WIB, ada kabar kalau Dhea sudah tidak ada, jelas kaget. Pagi jam 05.00 WIB, masih telepon dan baik-baik saja," ujar Edi di kediamannya Jl Untung Suropati No 33 B, Kelurahan Labuhan Ratu Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.

Kabar meninggalnya Dhea kata Edi, diberitahukan deputi tiga biro IPDN. Menurut keterangan deputi tersebut, jam 08.00 pagi, Dhea mengikuti olahraga seperti biasa.

Namun di tengah kegiatan, Dhea sakit perut dan jatuh. "Sempat dibantu dan ketolong," tuturnya.

Penyelidikan pun digelar oleh pihak-pihak terkait, dan beberapa fakta mengejutkan lainnya pun terungkap.

Gubernur Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), Ermaya Suradinata di RS Bhayangkara Semarang mengatakan, Dhea mengalami gejala sesak nafas.

"Pengakuan ke temannya ada sesak napas, gejala-gejala itu ada. Setelah makan, bilang ke teman bahwa perutnya agak kenyang. Kemudian lari muter satu-dua kali. Biasa, tidak ada yang berlebihan. Prosedur juga sudah ditempuh," kata gubernur, Minggu.

Jenazah Dhea kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi luar.

Menurutnya, jika keluarga setuju untuk diotopsi, maka akan dilakukan.
Ini untuk mengetahui penyebab pasti korban meninggal.

"Dengan keterangan kawan-kawannya akan didalami dengan otopsi. Akan laksanakan otopsi dalam," tambah Gubernur Akpol, Irjen Rycko Amelza Dahniel.

Ermaya menjelaskan, pemeriksaan kesehatan sudah dilakukan kepada para calon Praja bahkan sudah dua kali yaitu di tingkat daerah dan pusat.

Akpol pun juga melakukan pemeriksaan luar sebelum latihan dimulai.

"Jadi pemeriksaan dilakukan di daerah itu kerjasama dengan Rumah Sakit Angkatan Darat, ada yang Angkatan Laut. Kemudian yang lebih lengkap di pusat dengan teknologi canggih, hasilnya baik," pungkas Ermaya.

Untuk diketahui, Diksarmendispra untuk para calon Praja di Akpol sudah dilakukan tiga kali ini.

Peserta yang ikut yaitu 1.545 orang dan dimulai 9 September hingga 6 Oktober 2017.

(TribunStyle.com/ Bobby Wiratama)