8 Kebiasaan Buruk yang Diam-Diam Merusak Otak Anda

Tanpa disadari, kebiasaan sehari-hari bisa merusak otak dan mengganggu fungsi kognitif. Kenali penyebabnya dan mulai ubah pola hidup lebih sehat.

TRIBUNSTYLE.COM - Otak adalah organ luar biasa yang mengendalikan semua aspek kehidupan kita. Dengan sekitar 86 miliar neuron dan 85 miliar sel non-neural, otak bertanggung jawab atas segala hal yang kita lakukan, mulai dari bernapas, berjalan, merasakan hingga berpikir.

Namun, tanpa kita sadari, kebiasaan buruk yang kita lakukan setiap hari bisa merusak kesehatan otak dan menghambat fungsinya.

Studi menunjukkan bahwa kehidupan modern yang sarat teknologi dapat membuat otak menjadi lebih lamban.

Berikut adalah delapan kebiasaan yang bisa merusak otak dan cara mengatasinya:

1. Konsumsi Gula Berlebih
Terlalu banyak gula dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah dan mengurangi produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), yang penting untuk pembentukan memori dan pembelajaran.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa otak merespons gula seperti halnya terhadap kokain.

Cara mengatasinya: Kurangi konsumsi minuman bersoda dan pilih air putih atau minuman tanpa gula.
Konsumsi buah segar sebagai pengganti camilan manis. Baca label makanan untuk memilih produk dengan kadar gula rendah.

2. Terlalu Lama di Depan Layar
Waktu layar yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan mengurangi kreativitas serta kecerdasan emosional. Interaksi tatap muka terbukti lebih baik untuk kesehatan kognitif dibandingkan komunikasi virtual.

Cara mengatasinya: Batasi waktu layar di luar pekerjaan, idealnya tidak lebih dari dua jam per hari. Luangkan waktu untuk bertemu langsung dengan teman atau keluarga.

3. Kurang Tidur
Tidur sangat penting bagi fungsi otak. Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan dalam pemrosesan informasi dan meningkatkan risiko gangguan kognitif.

 
Bahkan, kurang tidur yang parah dapat menyebabkan microsleep, yaitu tertidur beberapa detik tanpa disadari, yang bisa berbahaya, terutama saat berkendara.

Cara mengatasinya: Tidur 7-9 jam per malam, Hindari layar elektronik sebelum tidur, Buat rutinitas tidur yang teratur.

4. Makan Berlebihan
Makan berlebihan, terutama makanan tidak sehat, bisa meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya berkontribusi pada penurunan fungsi otak.

Cara mengatasinya: Sadari pola makan dan kendalikan porsi makan, Pilih makanan sehat seperti sayuran hijau dan protein berkualitas.

5. Multitasking Berlebihan
Multitasking dapat menyebabkan stres, mengurangi konsentrasi, dan merusak fungsi memori otak. Studi menunjukkan bahwa multitasker lebih sulit menyaring informasi yang tidak relevan dan cenderung lebih lambat dalam menyelesaikan tugas.

Cara mengatasinya: Fokus pada satu tugas dalam satu waktu, Gunakan teknik Pomodoro (bekerja selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit) untuk meningkatkan efisiensi.

6. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang tidak aktif dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan menurunkan fungsi otak. Duduk terlalu lama tanpa gerakan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.

Cara mengatasinya: Luangkan waktu untuk bergerak, misalnya berjalan kaki atau berolahraga ringan setiap hari.
Pilih aktivitas yang menyenangkan seperti hiking atau bersepeda.

7. Paparan Suara Keras
Paparan suara bising dalam jangka panjang, seperti lalu lintas atau musik yang terlalu keras, bisa merusak pendengaran dan berkontribusi pada gangguan neurologis.

Cara mengatasinya: Kurangi volume saat mendengarkan musik, Gunakan earplug di lingkungan yang terlalu bising.

8. Konsumsi Informasi Berlebihan
Di era digital, otak kita dibanjiri informasi setiap hari. Terlalu banyak informasi dapat menyebabkan kelelahan mental dan membuat kita sulit fokus.

Cara mengatasinya: Kurangi konsumsi berita dan media sosial yang tidak perlu, Beri waktu bagi otak untuk beristirahat dengan melakukan meditasi atau aktivitas yang menenangkan. (TribunSytle.com/Aris/yourtango.com)