berita viral
Fakta Hasil Tes DNA Kasus Bayi di Cempaka Putih, Ternyata Tidak Tertukar, Keluarga Tak Puas
Hasil tes DNA bayi laki-laki yang meninggal dunia di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta, Cempaka Putih, ternyata tidak tertukar.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Hasil tes DNA yang dilakukan kepada bayi laki-laki yang meninggal dunia di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta, Cempaka Putih, kini telah keluar.
Berdasarkan hasil analisis DNA, telah dinyatakan bahwa bayi tersebut tidak tertukar.
Lantas, bagaimana reaksi orang tua bayi mendengar fakta ini?

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M Firdaus memastikan, bayi berjenis kelamin laki-laki yang meninggal dunia di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta, Cempaka Putih adalah anak pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti.
Hal tersebut didapat setelah dilakukan tes DNA oleh Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusdokkes Polri).
Baca juga: Terlalu Mirip, Selebgram Kembar Ini Sampai Bikin Suami Mereka Bingung, Awas Tertukar!
"Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti," ucap Firdaus, di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).
Tes DNA terhadap sampel, dipastikan oleh Firdaus, dilakukan dengan mengedepankan faktor keilmuan.
Sementara itu, Direktur Utama RSI Jakarta Cempaka Putih, dr. Jack Pradono Handojo, merasa lega dengan terungkapnya hasil tes DNA tersebut.
"Alhamdulillah, bahwa secara ilmiah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi," kata Jack Pradono.
Atas hal itu, informasi terkait bayi tertukar tak benar.
Diberitakan sebelumnya, Polisi menggelar ekshumasi atau pembongkaran makam kasus bayi yang diduga tertukar di sebuah rumah sakit wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro menuturkan bahwa jasad bayi akan diambil sampel DNA.

Menurutnya, butuh waktu lebih kurang dua minggu guna mengetahui hasil tes DNA tersebut.
“Sekitar dua minggu (hasilnya, red) nanti kita lihat perkembangannya," kata Susatyo kepada Selasa (17/12/2024).
Dia tidak menjelaskan detail sampel apa yang diambil dari jasad bayi.
Mantan Kapolsek Metro Gambir itu menambahkan hal itu merupakan kewenangan dokter.
"Nanti sama dokter secara teknis nanti kalau untuk apa sampel yang diambil hanya beberapa bagian, nanti tanya sama dokter," tambahnya.
Meskipun jasad bayi sudah dalam kondisi rusak usai dikubur beberapa bulan, polisi memastikan proses pengambilan sampel DNA tetap bisa dilakukan.
Susatyo mengaku sudah mendapat keterangan dari dokter yang mengambil sampel.
"Keterangan dokter deengan kondisi seperti itu masih bisa diambil sampel salah satu bagian tubuhnya untuk nanti di ekstrak kemudian nanti di cek untuk DNA-nya," ujar Kapolres.
Orang tua terpukul
Pasangan suami istri MR (27) dan FS (27) terpukul karena bayinya diduga tertukar.
Buah hati mereka diduga tertukar di salah satu rumah sakit di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Bahkan, MR dan FS belum sempat melihat bayi tersebut karena kondisinya kritis usai dilahirkan.
Mereka curiga usai membongkar makam bayi.
Sebab bayi yang dimakamkan tidak sesuai dengan dokumentasi dan catatan kelahirannya.
Peristiwa tersebut bermula ketika FS (27), istri MR, mengalami kontraksi pada Minggu (15/9/2024).
FS dibawa ke klinik di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, tetapi dirujuk ke rumah sakit di Cempaka Putih karena air ketuban berkurang.
"Saya dapat rujukan dari klinik karena air ketubannya kurang. Dokter merujuk ke rumah sakit di kawasan Cempaka Putih," ujar MR, Selasa (10/12/2024).
Setelah mengurus administrasi BPJS Kesehatan, FS menjalani operasi persalinan pada Senin (16/9/2024).
Bayi lahir pada pukul 09.05 WIB, tetapi tidak langsung diperlihatkan kepada ibunya.
"Istri saya pas anak itu lahir, tidak diperlihatkan ke ibunya," kata MR.
MR mengaku tidak diizinkan mendokumentasikan kelahiran bayinya.

"Ketika lahir terus saya azan, terus pertama saya mau minta foto ke susternya itu, tapi tidak diizinkan. Terus saya paksa, 'Ini anak saya, saya mau foto, mau buat dokumentasi ke keluarga'. Terus saya foto itu cepet, saya fotonya sama video," kata MR.
Usai mengadzani anaknya, MR melihat bayi itu langsung dibawa masuk ke ruangan tanpa ada penjelasan mengenai segala sesuatu terkait kondisi bayi.
"Enggak diperlihatkan lagi jenis kelaminnya apa, enggak dibuka bedongnya, identitasnya ada apa enggak gitu maksudnya," ujar MR.
MR sempat bertanya kepada teman-temannya mengenai prosedur setelah bayi dilahirkan.
Mereka menjelaskan bahwa orangtua seharusnya dipertemukan terlebih dahulu dengan anak untuk melihat kondisi bayi.
"Dilihatin dulu ke bapaknya sama emaknya jenis kelaminnya apa, cowok apa cewek anaknya, ada kelainan apa enggak, kayak kakinya lengkap, jari-jarinya, tangannya apa gitu. Nah, kalau ini enggak," kata dia.
Sore harinya (16/12/2024), MR diberitahu pihak rumah sakit bahwa bayinya dalam kondisi kritis.
Ia diminta menandatangani surat tanpa sempat membacanya.
"Katanya, 'Pak tanda tangan dulu aja pak'. Ini surat izin untuk memasang oksigen," ucap dia.
Pada 17 September 2024, MR mendapat kabar bayinya meninggal dunia.
Jenazah bayi diserahkan dalam kondisi sudah dibungkus kain kafan, sehingga MR dan istrinya tidak sempat melihat tubuh anaknya.
Keesokan harinya, keluarga memutuskan membongkar makam bayi di TPU Cilincing karena FS belum pernah melihat anaknya.
MR meminta izin kepada pihak TPU untuk membongkar makam, pihak TPU mengizinkan dengan syarat tidak boleh dipublikasikan atau dokumentasi.
Saat makam dibongkar, MR mengaku kaget melihat jasad bayi yang berbeda dari yang di azanin.
"Setelah lihat foto dokumentasi, saya curiga. Badannya besar, panjangnya tidak sesuai dengan surat keterangan lahir yang menyebutkan 47 cm," jelas MR.
MR kemudian meminta klarifikasi dari pihak rumah sakit, tetapi pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi tertukar.
Baca juga: 5 Cuplikan Pilu Siti Badriah Relakan 1 Bayi Kembarnya, Krisjiana Baharudin Kubur Calon Anak di Kendi
Mediasi dilakukan tiga kali, tetapi belum mencapai kesepakatan.
Usai kasus ini viral, perwakilan rumah sakit mendatangi tempat kerja MR dan berjanji memfasilitasi tes Deoxyribonucleic Acid (DNA).
"Kemarin pihak RS sudah datang ke tempat kerja saya. Direktur utamanya sudah mau memfasilitasi biaya tes DNA," kata MR.
Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat memastikan akan memfasilitasi tes tersebut.
"Kami dari RS Islam Cempaka Putih akan memfasilitasi proses pemeriksaan DNA untuk mengungkapkan kebenarannya," kata dr Pradono Handojo direktur utama RS Islam Cempaka Putih, dikutip melalui instagram RS Cempaka Putih, Selasa (10/12/2024).
Rumah Sakit Islam Cempaka Putih juga akan menanggung seluruh biaya pemeriksaan tes DNA yang dilakukan orangtua korban.
"Lalu kami akan menanggung biaya yang diperlukan di laboratorium yang dipilih oleh Pak MR dan Bu FS, semoga ini bisa menjadi jalan kebaikan," imbuh dia.
Diolah dari artikel Wartakotalive.com.
Sumber: Warta Kota
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|
Cerita YouTuber Alami Koma Usai Melahirkan di Rumah, Suami Panik Lihat Istrinya Kejang: Mengerikan |
![]() |
---|