Breaking News:

Berita Viral

Nasib 3 WNA Pamer Bokong di Gunung Bromo Jatim, Sudah Minta Maaf, Sanksi Adat Mengintai

Update 3 WNA pamer bokong di area Gunung Bromo. Mereka meminta maaf, tokoh masyarakat Suku Tengger bakal tentukan apakah mereka disanksi atau tidak.

YouTube Tribun Jatim Timur
Update 3 WNA pamer bokong di area Gunung Bromo. Mereka meminta maaf, tokoh masyarakat Suku Tengger bakal tentukan apakah mereka disanksi atau tidak. 

TRIBUNSTYLE.COM - Tiga warga negara asing (WNA) yang berpose tak senonoh di area Gunung Bromo akhirnya minta maaf.

Mereka telah menyadari kesalahannya yakni pamer bokong di atas mobil jeep.

Sementara itu tokoh masyarakat Suku Tengger akan menggelar rapat koordinasi untuk menentukan apakah ketiga turis itu akan mengikuti sanksi ritual adat atau tidak.

Ya, Tim unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Probolinggo langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah foto wisatawan asing pamer bokong di Gunung Bromo viral.

Setelah mendatangi lokasi bersama anggota Polsek Sukapura, dipastikan jika pegunungan yang jadi background foto memamerkan pantat diatas jeep itu berada di wilayah Pasuruan, tepatnya latar belakang Lembah Widodaren.

Kasatreskrim Polres Probolinggo Iptu Fajar Putra Adi Winarsa membeberkan kronologi 3 wisatawan asing foto pamer bokong di atas Jeep itu. kejadian tersebut terjadi pada Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 9.00 Wib.

"Pasca viral, tiga WNA dan sopir jeep telah kami mintai klarifikasi atas kejadian itu. Ketiganya juga sudah menyadari kesalahannya dan meminta maaf serta membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," kata Iptu Fajar.

Sementara kronologi awal kejadian, lanjut Iptu Fajar, bermula ketika rombongan WNA sebanyak 16 orang berangkat dari Malang untuk tour wisata di Provinsi Jawa Timur pada Rabu (29/5/2024).

Keesokan paginya, lanjutnya, 6 WNA masuk pintu Cemorolawang mengendarai jeep Nopol B 2266 IM warna Putih dan jeep nopol D 1028 VCI warna merah dengan rute tour Bromo Penajakan 1 wilayah Pasuruan, Lembah Widodaren dan Kawah Gunung Bromo.

Ketiga turis saat diklarifikasi bersama tokoh masyarakat Suku Tengger
Ketiga turis saat diklarifikasi bersama tokoh masyarakat Suku Tengger (TribunJatim.com/Ahsan Faradisi)

Baca juga: Astagfirullah! 3 WNA Pose Tak Senonoh di Gunung Bromo Probolinggo Jatim, Pamer Bokong di Atas Mobil

Dari penajakan sekitar pukul 8.30 Wib, menurut dia, rombongan minta Spot Foto di Lembah Widodaren.

Kemudian 3 orang WNA naik ke Jeep warna merah serta meminta untuk di fotokan oleh rekan sesama WNA dengan foto tidak senonoh.

"Aksi WNA tersebut kemudian difoto oleh salah satu sopir jeep secara diam-diam dan kemudian disebar ke WhatsApp grup Jeep miliknya hingga akhirnya viral di jejaring sosial," terangnya.

Sanksi Adat

Di sisi lain, tokoh masyarakat Suku Tengger akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk memastikan kapan pelaksanaan ritual adat yang akan dilakukan oleh 3 wisatawan asing, supir dan gaet wisata.

Dalam rakor yang rencananya digelar pada Jum'at (31/5/2024) sore itu, membahas apakah ketiga turis akan mengikuti sanksi ritual adat Suku Tengger atau tidak .

Mengingat, di negara ketiganya berasal, hal seperti itu merupakan hal lumrah.

Ketiga turis asal Belanda bernama Martjin Jacob Johhanes, Sem Elisabeth Maria Fransisca dan Nina Petronella Jacoba Maria.

Sementara untuk sopir Jeep sekaligus yang memfoto, diketahui bernama Riko, warga Desa Wringinanom, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo dan Dian, warga Desa Ngepung, Kecamatan Sukapura, dan Pepet, selaku pemosting, asal Desa Ngepung.

"Sanksi kita tujukan pada yang memfoto dan tolidernya. Kalau turisnya jadi hub antar negara ini karena kalau turisnya mungkin hal seperti itu wajar di negaranya. Bisa juga mereka tidak tau adat kita," kata Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, Kamis (30/5/2024).

Anggota Koramil, pihak kepolisian dan tokoh Suku Tengger saat memediasi turis, supir Jeep dan toledernya
Anggota Koramil, pihak kepolisian dan tokoh Suku Tengger saat memediasi turis, supir Jeep dan toledernya (TribunJatim.com/Ahsan Faradisi)

Baca juga: Detik-detik Sekelompok Bule di Bali Lempar Motor ke Kolam Renang Sambil Tertawa, Kini Dicari

Namun, menurut Sunaryono, hal seperti itu tidak berlaku bagi pelaku usaha Jeep atau sopir maupun gaet wisatanya.

Mengingat, sopir maupun gaet wisatanya adalah warga Kabupaten Probolinggo yang tentunya tahu dan mengerti adat Tengger.

"Kalau sopir dan gaednya orang Indonesia, kan harusnya tahu adat ketimuran. Tapi besok sore kita masih rapat mungkin besok masih ada pembahasan lagi," ungkapnya.

Diketahui, aksi kurang terpuji dan tak pantas ditiru dilakukan oleh tiga wisawatan mancanegara atau wisawatan asing saat berkunjung ke Gunung Bromo.

Ketiganya asik berfoto ria dengan pose menunjuk bagian tubuh yang tak elok dipandang dan bahkan bisa membuat geleng-geleng kepala.

Ketiga wisatawan asing atau turis itu berfoto ria di atas Jeep dengan background pegunungan dengan menunjukkan pantatnya ke kamera dan memalingkan wajahnya ke arah kamera sambil tertawa puas.

Aksi tersebut diketahui setelah salah seorang pelaku usaha Jeep memposting foto turis tersebut di story WhatsApp (WA), kemudian menyebar.

Artikel diolah dari TribunJatim.com

Tags:
WNAwarga negara asingBokongSuku TenggerJawa Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved