Breaking News:

Berita Viral

5 Fakta TNI AL Asal Medan Tembak Kepala Sendiri, Tinggalkan Utang Rp 819 Juta Diduga Judi Online

Berikut 5 fakta TNI AL asal Medan nekat tembak kepala sendiri, tinggalkan utang Rp 819 juta diduga karena judi online.

(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)
Berikut 5 fakta TNI AL asal Medan nekat tembak kepala sendiri, tinggalkan utang Rp 819 juta diduga karena judi online. 

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang TNI AL asal Medan bernama Eko Damara (30) tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya sendiri.

Diduga aksi bunuh diri itu karena Lettu Eko putus asa terlilit utang Rp 819 juta karena judi online.

Hal ini disampaikan oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen (Mar) Endi Supardi menyampaikan bahwa Lettu Laut Eko Damara (30), personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir, meninggalkan utang sekitar Rp 819 juta sebelum bunuh diri.

Komandan Korps Marinir
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi saat konferensi pers terkait kematian Lettu Laut Eko Damara (30), personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir, dari Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024)

Baca juga: Dua Penyiar Radio Trijaya FM Berhasil Gagalkan Aksi Bunuh Diri, Beri Semangat di Balik Ruang Siaran

Berikut 5 fakta TNI AL asal Medan nekat tembak kepala sendiri, tinggalkan utang Rp 819 juta diduga karena judi online.

1. Tinggalkan utang Rp 819 juta

Ternyata Lettu Eko meninggalkan utang yang cukup banyak, total ada Rp 819 juta rupiah.

Endi menyebutkan, Eko meninggalkan utang di daerah operasi sekitar Rp 177 juta rupiah.

“Kemudian ada Rp 641 juta rupiah, total keseluruhan utang almarhum Rp 819 juta,” kata Endi memerinci, dalam konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

2. Diduga judi online

Komandan Korps Marinir (Dankomar) menduga utang Lettu Eko sebanyak itu karena terlilit judi online.

Dankormar mengindikasi bahwa Eko terlilit judi online.

Hal itu terlihat dari hasil digital forensik ponsel milik Eko.

“Tetapi dari browsing-browsing yang ada, download yang ada, dari almarhum semuanya judi online di situ. Kenapa saya sampaikan seperti itu? Karena beliau tidak membeli barang apa pun di daerah operasi,” kata Endi.

Endi mengatakan, Eko juga tidak menjelaskan alasan saat ia meminjam uang ke prajurit lain di daerah operasi.

“Tidak bilang, hanya pinjam. Pokoknya pinjam, karena mungkin perwira jadi dikasih. Kan anggota di sana merasa perjuangan sama-sama di daerah operasi, dikasih. Jadi tidak disampaikan untuk apa,” kata Endi.

3. Sosok tertutup

Endi mengatakan, berdasarkan keterangan rekan-rekannya di lapangan, Eko merupakan orang yang tertutup.

Namun, keterangan berbeda disampaikan oleh Komandan Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir Letkol (Mar) Alex Zulkarnaen.

“Kehidupan sehari-hari almarhum masih berbaur dengan seluruh anggota dan masih bertegur sapa, termasuk ke warga sekitar dan pihak rumah sakit itu masih komunikasi. Untuk tanda-tanda almarhum mau bunuh diri, kami yang berada (di sana) tidak ada yang mengetahui dan tidak ada tanda-tanda sedikitpun,” kata Alex.

4. Ada keinginan bunuh diri

Dari penelusuran TNI AL, didapati bahwa Eko telah mencari cara mengakhiri hidup lewat internet di ponselnya.

TNI AL juga menemukan catatan di ponsel Eko yang menunjukkan bahwa Eko sudah frustasi.

“Jadi memang sudah putus asa, mau mati,” kata Dankormar.

Endi juga mengatakan bahwa Eko tewas di daerah operasi karena bunuh diri. Peristiwa terjadi pada Sabtu (27/4/2024).

Hasil penyelidikan dari Marinir TNI AL, Eko tewas setelah melepaskan tembakan dari kepala sebelah kanan tembus kepala kiri atas.

5. Keluarga sempat curiga

Sebelumnya, keluarga dari Eko menaruh kecurigaan atas tewasnya Eko lantaran terdapat dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko.

"Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi atau penyelidikan hukum," kata kakak kandung Eko, Dedi Pranajaya (39) di Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/5/2024), dikutip dari Kompas.id.

Eko seharusnya sudah kembali ke satuan asalnya. Namun, pada 27 April 2024, keluarga menerima kabar tak enak yang menyebut Eko meninggal karena bunuh diri.

Selanjutnya, pihak keluarga menerima jenazah Eko di Medan pada 29 April 2024.

(Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad).

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
TNI ALMedanjudi onlineberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved