Berita Viral
Masih Ingat Ato Bapak 2 Anak di Sukabumi Jabar? Nangis Haru Rumahnya Kini Layak Huni, Tak Lagi Reyot
Inilah potret rumah baru Ato, pria di Sukabumi Jabar yang viral tinggali gubuk reyot bareng 2 anak. Ia menangis melihat rumah barunya kini layak huni.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Masih ingat Ato? Ia sempat viral tinggali gubuk reyot di Sukabumi, Jawa Barat.
Ato tinggali gubuk tersebut bersama 2 anaknya, di mana salah satunya mengalami keterbelakangan mental sementara istrinya malah kepincut pria lain.
Setelah viral, Ato pun mendapat bantuan, kini rumahnya jadi megah.
Ya, tangis Ato (51) pecah saat melihat rumahnya yang kini sudah layak huni.
Warga Kampung Mekarjaya, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi itu langsung bersujud.
Tak henti-henti Ato mengucap syukur.
Sambil terus menangis, Ato memeluk Haji Isep Dadang Sukmana, dermawan yang membagunkan rumah baru yang layak huni untuknya.
Sebelumnya, bersama kedua anaknya yang masih kecil-kecil, Ato menghuni rumah yang sudah hampir ambruk.
Tangis Ato semakin tak tertahan karena Haji Isep ternyata juga memberinya alat masak, kasur, lemari dan berbagai kebutuhan rumah lainnya.
Ato mengaku tidak menyangka akan mendapatkan rumah layak huni yang menurutnya sangat megah.
"Bangga sekali rasanya mempunyai rumah seperti ini. Saya sangat-sangat bangga. Saya tidak pernah mimpi mempunyai rumah semegah ini.
Saya juga bangga terhadap yang membuatkan saya rumah seperti ini.

Baca juga: Kisah Ato, Tinggali Gubuk Reyot Bereng 2 Anaknya di Sukabumi Jabar, Istri Kepincut Pria Lain
Beribu-ribu terimakasih kepada Bapak Haji Isep yang telah membangunkan saya rumah sebesar ini," kata Ato saat penyerahan rumah barunya oleh Haji Isep, Rabu (1/5).
Ato berjanji akan bekerja lebih giat untuk menghidupi kedua anaknya.
"Belum pernah mempunyai rumah sebesar, semegah ini. Belum pernah saya," kata Ato.
Di tempat yang sama, Haji Isep juga terlihat tak kuasa menahan tangisnya.
Ia mengaku turut merasakan kebahagiaan saat melihat Ato yang sudah tidak lagi menghuni rumah yang bobrok.
"Hari ini alhamdulillah rumahnya sudah selesai. Karena itu langsung hari ini juga saya serahkan kunci rumah dan rumahnya serta semua isinya buat Bapak Ato," ujar Haji Isep.
Selama pembangunan rumah, Ato dan kedua anaknya dibawa oleh Haji Isep menginap di hotelnya di Jampangkulon.
Sekitar dua minggu Ato menginap di hotel. Ia juga dibawa jalan-jalan oleh Haji Isep.
"Alhamdulillah setelah dibongkar rumahnya, Bapak Ato saya langsung bawa ke rumah dan ditempatkan di hotel.

Saya juga bawa jalan-jalan, makan di restoran. Alhamdulillah bisa bawa makan-makan, biar mereka, Pak Ato bahagia sama anak-anaknya," ujar Haji Isep.
Haji Isep mengaku tidak menghitung berapa pengeluarannya untuk pembangunan rumah Ato.
"Saya tidak akan membicarakan habis berapa, habis berapa, karena ini saya akan lupakan.
Anggap saja tidak ada mengeluarkan uang. Jadi saya tidak akan ingat-ingat bahwa saya habis sekian," kata Haji Isep.
Kisah Ato, Tinggali Gubuk Reyot Bereng 2 Anaknya di Sukabumi Jabar, Istri Kepincut Pria Lain
Diberitakan sebelumnya, Ato tinggal di gubuk reyot di Sukabumi, Jawa Barat.
Ia tinggal di gubuk tersebut bersama 2 anaknya, di mana salah satunya mengalami keterbelakangan mental.
Ato mengaku istrinya sempat jadi TKW di Arab Saudi namun malah pulang ke pelukan pria lain.
Ya, nasib pilu dialami Ato (51) warga Kampung Mekarjaya RT 04/04, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ato terpaksa menghuni rumah reyot yang nyaris roboh bersama kedua anaknya yang masih berusia dini.
Sudah sekitar 15 tahun Ato menempati rumah bak gubuk peninggalan ayahnya itu.
Di rumah itu, Ato tinggal bersama dua anaknya, yang perempuan S (12) dan yang laki-laki A (10).
Ato mengaku tidak mampu membangun rumah yang layak untuk dihuni bersama dua anaknya.
Terlebih S tidak normal seperti anak pada umumnya. Sedangkan A saat ini duduk di bangku sekolah dasar.
Ato pun terlihat pasrah dengan keadaan. Dia tak tahu nasibnya ke depan, terlebih untuk masa depan kedua anaknya.

Baca juga: Bapak-Anak 3 Bulan Tinggal di Gubuk Reot Tanpa Dinding di Klaten, Beralas Tikar, Ditinggal Istri
"Saya sebenarnya banyak keresahan. Satu, kalau di musim hujan itu sudah tidak ada tempat untuk tidur, susah lah sana sini sudah bocor, gentingnya sudah rapuh," kata Ato, Kamis (18/4/2024).
"Banyak kurang, aktivitas banyak enggak jalan, enggak bisa usaha dikarenakan saya momong anak saya masih kecil. Kerja enggek bisa jauh. Saya paling ngebun dikit-dikit daripada banyak stres memikirkan nasib seperti saya ini," ucap Ato.
Ia mengaku saat musim hujan harus tidur berdempetan bersama dua anaknya itu karena atap rumah bocor.
Terlebih saat terjadi angin kencang, ia merasakan waswas rumahnya akan ambruk.
"Di samping sudah pada disangga pakai bambu. Terus mau tidur susah kalau hujan, di sini bocor, di sana bocor, saya tidur bertiga numpuk paling. Terus mau keluar juga susah, takutnya kalau ada angin ambruk," kata Ato sambil menangis.
Ato menjelaskan, ia baru sekali mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) berupa beras dan uang.
Ato pun berharap pemerintah bisa memberikan bantuan rumah layak huni untuk ia tempati bersama dua anaknya.

Baca juga: DEDIKASI Tinggi Kepala Sekolah, 3 Tahun Rela Hidup di Gubuk Demi Membangun Sekolah di Pedalaman
"Harapannya rumah seperti itu ingin diperbaiki, ingin seperti orang kalau maunya, tapi insyaallah," kata Ato.
Untuk melanjutkan hidup, Ato bekerja sebagai petani, tapi bukan di lahan sendiri.
Dia mengaku numpang menanam singkong dan pisang agar bisa mendapatkan uang.
Hasil taninya itu tidak cukup untuk makan sehari-hari.
Dia terkadang menjadi kuli agar bisa mencukupi kebutuhan makan dua anaknya.
"Saya kadang kuli kalau ada yang nyuruh, (upahnya) cukup untuk dua hari, tiga hari. Setelah itu saya ke kebun lagi, terus bersihkan kebun, kadang lama enggk ada yang nyuruh kuli," ujar Ato.
Upahnya dari hasil kuli pun hanya cukup untuk membeli beras. Ato dan kedua ankanya kerap makan hanya nasi tanpa lauk.
Kerja sebagai kuli pun ia tidak bisa mengambil jika lokasi pekerjaannya jauh dari rumah.
Baca juga: Bukan Ditelantarkan, Fakta Nenek Tinggal di Gubuk Reyot Depan Rumah Mewah Anaknya di Mojokerto
Karena ia harus merawat anak perempuannya yang mengalami keterbelakangan mental, serta anak keduanya masih sekolah.
Terkadang, Ato harus membawa kedua anaknya ke kebun karena tidak ada yang merawat di rumah.
Mengenai istri, Ato mengatakan, perempuan yang memberinya dua anak itu pergi dari rumah bersama pria lain.
Awalnya, istrinya pamit pergi untuk bekerja menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi sekitar 2016.
Ia mengaku, sang istri bekerja sekitar dua tahun di Arab Saudi. Dia sempat mendapatkan kabar istrinya akan pulang ke Indonesia.
Namun, ternyata istrinya pulang ke laki-laki lain, meninggalkan Ato bersama dua anaknya.
Ato tidak menyebutkan identitas istrinya yang tega pergi dengan lelaki lain.
"Katanya di daerah Bandung," ucap Ato.
Artikel diolah dari TribunJabar.id dan TribunJabar.id
Sumber: Tribun Jabar
Sosok Arief Juntara, Suami Dinda Amelia Tanjung Owner Melstore yang Kepergok Selingkuh di Apartemen |
![]() |
---|
Viral Wanita Mantan Pegawai Bank Pilih Resign Lalu Pindah ke Australia Kerja Jadi Tukang Sampah |
![]() |
---|
Kisah Wanita Transgender di Jepang Dulunya Atlet Baseball, Kini Banting Setir Kerja di Klub Malam |
![]() |
---|
Kisah Kurir di China Selamatkan Nyawa Wanita Terjebak di Freezer, Dapat Imbalan Saham Perusahaan |
![]() |
---|
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|