Curhat Wanita Tak Suka Merayakan Hari Raya Idul Fitri, Mengaku Hampa dan Canggung: Apa Aku Aneh?

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah seorang wanita tak suka merayakan Hari Raya Idul Fitri, mengaku hampa dan merasa canggung: apa aku aneh?

Setelah sebulan penuh menjalankan puasa, tiba saatnya Hari Raya Idul Fitri.

Semua umat Islam pun merayakannya dengan penuh kemenangan dan kegemberiaan.

Tradisi masyarakat Melayu saat lebaran tiba adalah menyiapkan makanan enak, berpakaian rapi dan berbahagia bersama orang yang dicintai.

Baca juga: 5 Tradisi Unik Rayakan Lebaran di Berbagai Negara Muslim, Pakai Baju Baru hingga Melukis Telur

Namun baru-baru ini seorang wanita menjadi perbincangan di halaman X mengapa Syawal di tahun 2024 terasa hampa dan tidak merasa gembira.

Wanita itu menambahkan bahwa dia merasa canggung dengan perasaan itu dan bertanya apakah ada orang lain di luar sana juga nasib yang sama seperti dirinya.

“Ramadhan sudah hampir meninggalkan kita, tapi aku malah tidak ingin merayakannya. Aku merasa hampa. Apa aku aneh?,” tanya wanita itu.

Sementara itu, warganet memberikan tanggapan apa yang menyebabkan wanita tersebut merasa seperti itu.

Ada seorang warganet yang menganggap hal itu ada hubungannya dengan usia orang yang semakin beranjak dewasa.

“Saya pernah baca sharing ini, mungkin bisa menjawab apa yang dirasakan adik saya. Dulu waktu kecil, kami semangat merayakannya karena ada orang dewasa seperti om dan tante yang meramaikan suasana".

“Mereka mengajak kami bermain petasan, menyalakan kembang api, membeli baju lebaran dan lain-lain. Sekarang kami sudah besar, om dan tante sudah tua, jadi giliran kami yang membawa kebahagiaan untuk adik-adik kami".

“Kitalah yang harus memulai semangat lebaran, bukan orang lain. Kalau tidak, maka lebaran akan terasa seperti hari-hari biasa. Dengan kata lain Idul Fitri lebih bermakna bagi anak-anak,” kata warganet itu.

Warganet lainnya meminta agar wanita tersebut bersyukur masih mendapat kesempatan merayakan Idul Fitri.

“Cobalah belajar bersyukur untuk tetap bisa merayakan tahun ini dalam keadaan sehat dengan memiliki harta benda dan keluarga. Kesampingkan perasaan remeh itu".

“Saat suasana hati seperti ini, segera bersyukur karena lebaran tahun ini masih bisa ketemu bapak dan ibu karena banyak yang tidak bisa menikmati momen seperti ini".

“Saya paham apa yang dirasa kakak, pagi hari saat lebaran hanya ingin sholat di masjid, lalu pulang makan ketupat dan rendang, lalu lanjut tidur".

“Saat kita besar nanti, banyak hal yang dipikirkan seperti soal uang, kehidupan, dan pekerjaan. Sedangkan kalau masih kecil, kita bisa bebas bermain dan tidak terganggu hal lain,” kata beberapa warga virtual.

(TribunStyle.com/Ika Bramasti).