Breaking News:

5 Alasan yang Bikin Generasi Milenial Sulit Punya Rumah Sendiri, Salah Satunya Gaya Hidup Tinggi

Berikut 5 alasan yang bikin generasi milenial sulit punya rumah sendiri, salah satunya gaya hidup yang tinggi.

CNBC Indonesia
Berikut 5 alasan yang bikin generasi milenial sulit punya rumah sendiri, salah satunya gaya hidup yang tinggi. 

TRIBUNSTYLE.COM - Menurut survey, generasi milenial disebut semakin sulit untuk memiliki rumah sendiri.

Padahal pemerintah sudah memberikan bantuan dalam bentuk KPR bersubsidi.

Dengan strategi yang tepat, sejatinya milenial tidak akan mengalami kesulitan dalam memiliki rumah.

Namun nyatanya masih banyak generasi milenial yang masih kesulitan untuk membeli rumah.

Lalu apa penyebab generasi milenial sulit membeli rumah?

Berikut 5 alasan yang bikin generasi milenial sulit punya rumah sendiri, salah satunya gaya hidup yang tinggi.

1. Gaya hidup tinggi

Salah satu alasan kenapa kaum milenial sulit beli rumah adalah gaya hidup yang tinggi.
Salah satu alasan kenapa kaum milenial sulit beli rumah adalah gaya hidup yang tinggi. (Kumparan.com)

Baca juga: 5 Makanan Penyebab Migrain, Sebaiknya Dihindari Jika Tak Ingin Sakit Kepala, Ada Cokelat hingga Keju

Salah satu alasan kenapa kaum milenial sulit beli rumah adalah gaya hidup yang tinggi.

Mayoritas milenial memiliki prinsip you only live once (YOLO).

Prinsip ini membuat mereka mengedepankan gaya hidup mewah dan hedon dalam kesehariannya.

Ditambah lagi, anak muda Indonesia saat ini keranjingan dengan media sosial.

Banyak generasi milenial yang ingin terlihat kaya dan mewah di dunia maya.

Mereka pun rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar demi mendapatkan pengakuan dari orang-orang di sekitar maupun para follower.

2. Harga rumah terus meningkat

Seiring berjalannya waktu, harga rumah terus meningkat.
Seiring berjalannya waktu, harga rumah terus meningkat. (avso.org)

Seiring berjalannya waktu, harga rumah terus meningkat.

Inilah alasan lain kenapa kaum milenial kesulitan untuk membeli rumah.

Jika dulu dana Rp 300 juta sudah dapat rumah bagus dan layak, kini sudah naik jadi Rp 500 juta.

Hal ini mendorong milenial untuk menunda beli rumah, karena dana yang dimiliki belum cukup.

3. Syarat pengajuan KPR yang ketat

Tingginya suku bunga akibat inflasi berpotensi mempengaruhi sektor perumahan.
Tingginya suku bunga akibat inflasi berpotensi mempengaruhi sektor perumahan. (rumahminimalis2016.com)

Tingginya suku bunga akibat inflasi berpotensi mempengaruhi sektor perumahan.

Hal ini pun mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli rumah baru.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membeli rumah dengan mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR).

Sayangnya syarat yang terlampau banyak serta ketat, cukup menyulitkan anak muda untuk mendapatkan KPR.

4. Pekerjaan tidak stabil

Generasi milenial cenderung lebih memilih pekerjaan yang membuat mereka nyaman dan punya fleksibilitas tinggi.
Generasi milenial cenderung lebih memilih pekerjaan yang membuat mereka nyaman dan punya fleksibilitas tinggi. (Unsplash)

Generasi milenial cenderung lebih memilih pekerjaan yang membuat mereka nyaman dan punya fleksibilitas tinggi.

Karena alasan itu, banyak milenial Indonesia yang mengedepankan pilihan pada pekerjaan dengan sistem freelance atau pekerja lepas.

Sistem kerja ini membuat mereka bisa melakukan pekerjaan dari mana saja dan kapan saja.

Namun, skema kerja ini juga menimbulkan imbas pada nilai penghasilan yang tidak stabil.

Karena penghasilan yang tak stabil tersebut, milenial jadi sulit memperoleh persetujuan pinjaman hipotek dari bank maupun lembaga keuangan.

5. Punya beban utang

Gaya hidup yang tinggi dan serba mewah menjadi impian sebagian besar milenial.
Gaya hidup yang tinggi dan serba mewah menjadi impian sebagian besar milenial. (Harfitts)

Gaya hidup yang tinggi dan serba mewah menjadi impian sebagian besar milenial.

Di sisi lain, mayoritas generasi milenial memiliki penghasilan yang tak menentu.

Untuk memenuhi keinginannya tersebut, tak jarang mereka memilih untuk mengajukan pinjaman.

Beban pengeluaran berupa cicilan utang para milenial bisa cukup tinggi.

Apalagi, mereka punya kebiasaan berhutang untuk membeli berbagai jenis barang, termasuk ketika ingin mencicil kendaraan bermotor, peralatan elektronik, dan barang-barang lain yang sifatnya tidak mendesak ataupun penting.

Tak heran jika angan-angan beli rumah bagi kaum milenial akan semakin jauh.

(TribunStyle.com/Ika Bramasti).

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
milenialrumahgaya hidupTribunEvergreen
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved