Breaking News:

Berita Viral

Kisah Menyayat Hati Difabel Tak Diakui Orangtua Sejak Lahir, Nafkahi Nenek dari Jualan Gorengan

Ini kisah menyayat hati Jodi, remaja penyandang disabilitas, tak diakui orangtua sejak lahir karena difabel, jualan gorengan demi hidupi nenek

undercover.id
Ini kisah menyayat hati Jodi, remaja penyandang disabilitas, tak diakui orangtua sejak lahir karena difabel, jualan gorengan demi hidupi nenek 

TRIBUNSTYLE.COM - Ini kisah menyayat hati Jodi, remaja penyandang disabilitas, tak diakui orangtua sejak lahir karena difabel, jualan gorengan demi hidupi nenek.

Hasil jualan gorengan keuntungannya cuma Rp 20 ribu sehari atau Rp 600 ribu sebulan. Itu pun harus disisihkan Rp 500 ribu buat bayar rumah kontrakan kecil. Yang memilukan, dengan kondisi memilukan seperti itu, ada saja yang tega merampok uang hasil dia jualan gorengan.

Jodi hanya bisa meratapi nasib. Banting tulang kerja keras dalam kondisi difabel. Orangtua entah ke mana. 

Kisah memilukan pemuda difabel ini berjuang mencari nafkah dengan berjualan gorengan ini akhirnya viral karena banyak orang yang merasa tersentuh pada kisah liku hidupnya. 


Sehari-hari ia berjuang mengais rezeki demi menghidupi dirinya dan sang nenek yang sudah renta di kampung.

Kisah pilu Jodi, pemuda berusia 23 tahun seorang penyandang disabilitas akhirnya kini mengetuk simpati banyak orang.

Kini, kisah Jodi tersebut viral dibagikan akun Instagram @undercover.id, Sabtu (23/3/2024).

Akun tersebut membagikan video saat Jodi sedang berjualan gorengan.

Difabel jualan gorengan demi hidupi nenek
Difabel jualan gorengan demi hidupi nenek ()

Dengan kondisinya yang difabel berjalan tidak normal, Jodi menyusuri jalan menawari dagangannya.

Terlihat Jodi memakai pakaian lusuh.

Ada yang menarik, Jodi mengalungkan papan berisi tulisan kepada pembeli agar tidak takut kepadanya.

“Jangan takut, saya cuma jualan gorengan supaya saya bisa terus hidup,” isi tulisannya .

Dengan tulisan tersebut dia berusaha membuat agar pembelinya tak takut kepadanya.

Dalam keterangan unggahan diceritakan orangtua tak mau merawat Jodi karena kondisinya yang difabel.

Sejak lahir ia dirawat oleh neneknya, kini sudah renta dan sakit-sakitan di kampung.

Kini, Jodi sudah beranjak dewasa dan merantau ke Kota Jambi untuk mencari rezeki.

Jodi juga berharap dengan merantau dirinya bisa mengubah nasibnya menjadi lebih baik.

Namun hingga kini harapan itu belum juga terwujud bahkan hidupnya justru serba kekurangan.

Jodi hanya bisa bertahan hidup dari berjualan gorengan milik orang lain.

Untuk makan sehari-hari, Jodi hanya makan nasi, gorengan, dan kecap.

Itu saja ia sudah sangat bersyukur, bisa cukup memanjakan lidahnya.

Hasilnya dari jualan gorengan dan jajanan sekitar 20.000 sehari, atau sekitar 600.000 sebulan.

Itu pun harus ia sisihkan 500.000 untuk membayar sewa tempat tinggal Jodi yang seadanya.

Hal yang memprihatinkan lagi, dengan kondisi yang difabel ternyata pernah suatu waktu Jodi mengalami pengalaman pahit.

Hasil uang jualan gorengannya dirampas saat ia sedang istirahat di sela-sela jualan.

Dengan kondisi fisiknya yang tak mampu melawan, Jodi juga tak mampu berteriak keras.

Ia hanya bisa pasrah dan terpaksa mengganti kerugian tersebut sendirian.

Kini, kisah pilu Jodi seorang difabel jualan gorengan demi bertahan hidup tak diakui orangtua itu viral.

Kisahnya menarik perhatian warganet yang merasakan simpati dan keprihatinan atas nasib yang dialami Jodi.

Berikut beragam komentar warganet.

“Sbnernya yg begini bukan di kasih donasi aja tp butuh fasilitas lebih dr dinas terkait di kota tempat dia tinggal, kasihan harus kerja keras gini.”

“Ya Tuhan berikan rezeki pada dia Tuhanku lewat semua orang amen.”

“hatiku kok sakit ya:”)”

“Yg punya kontrakan pun gak mau ngurangin biaya nya...alangkah baik nya kan yg punya kontrakan memberi gratis saja ..hitung2 amalan tambahan”

“Apakah pasal 34 ayat 1 UUD 1945 yg berbunyi fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara sudah tidak ada”

“Semoga sehat selalu, bagus jalan hidupnya, dikelilingi orang-orang baik, sukses dan kuat terus jodii”

“Dinas sosial fokus bagi2 sembako. Oke saat nya kembali bekerja sesuai tupoksi "fakir miskin dan anak terlantar di pelihara negara,” tulis beragam komentar warganet.

Sementara itu, pengunggah video kisah pilu Jodi juga menyertakan adanya yayasan membuka donasi untuk membantu Jodi. (TribunStyle.com/ TribunJabar.id

Tags:
disabilitasgorengan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved