Breaking News:

Berita Viral

Sosok Baliah Pengemis 'A Kasihan A' Bernada di Gunung Salak, Ngemis Demi Keluarga, Beber Penghasilan

Viral sosok Baliah, pengemis 'A Kasihan A, Teh Kasihan Teh' di Gunung Salak, Bogor, rela ngemis demi keluarga.

Editor: Dhimas Yanuar
TribunBogor
Viral sosok Baliah, pengemis 'A Kasihan A, Teh Kasihan Teh' di Gunung Salak, Bogor, rela ngemis demi keluarga. 

TRIBUNSTYLE.COM - Terkuak sosok viral wanita pengemis yang sering terekam dengan kalimat "A Kasihan A".

Wanita tua itu ternyata sering mencari uang di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Video wanita pengemis itu viral dan beredar di berbagai media sosial, seperti salah satunya yang terlihat mengemis sambil mengucapkan kalimat 'Aa Kasihan A' dan 'Teh Kasihan Teh' dilengkapi dengan intonasi bernada.

Terungkap sosok seorang wanita pengemis di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Terungkap sosok seorang wanita pengemis di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Tribun Bogor)

Pengemis wanita inti pun terlihat mengenakan jas hujan berwarna biru sambil memegang baskon dan tas berwarna hitam.

Dilansir dari TribunnewsBogor, wanita paruh baya itu bernama Baliah.

Baliah adalah warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamuijahan, Kabupaten Bogor.

Diketahui, Baliah termasuk ke dalam kategori keluarga tidak mampu.

Baca juga: PENGEMIS Elit Asal Jombang Beraksi di Ponorogo, Seminggu Nginap di Hotel Mewah, Bukan Ecek-ecek

Hal itulah yang membuatnya harus mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk biaya sekolah sang anak.

Baliah diketahui sulit untuk berkomunikasi. Ia memiliki suami bernama Ropik, yang juga tuna rungu.

Sehari-hari, Ropik bekerja serabutan.

Baliah dan Ropik memiliki satu orang anak yang kini duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar.

Demi anaknya bisa tetap bersekolah, Baliah pun akhirnya mengemis.

Baliah mengatakan, dirinya mulai mengemis sejak pagi hingga sore hari di kawasan Wisata Gunung Bunder yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Dirinya sudah lebih dari setahun mengemis di tempat tersebut.

"Tadinya di Curug Cigamea, terus di sini tiap Sabtu sama Minggu. Kalau hari-hari biasa, keliling (sekitar pemukiman)," ujarnya saat dijumpai di kediamannya, Jumat (12/1/2024), dikutip dari Tribun Bogor.

Soal gayanya meminta-minta yang viral itu, Baliah mengaku itu adalah inisiatifnya.

Baliah mengaku tahu bahwa dirinya tengah viral dan menjadi perbincangan warganet.

Akan tetapi dia tidak memahami secara utuh konteks dari viral, karena dia bukan orang yang paham akan teknologi.

Penghasilan

Baliah mengatakan, dalam sehari penghasilannya mengemis mencapai Rp 100.000.

Akan tetapi penghasilan itu harus dipotong untuk biaya ojek.

Jarak dari rumahnya ke lokasi mengemis sekitar 30 menit.

"Ojek bolak balik Rp 60.000-Rp 70.000, jajan anak Rp 10.000, beli (voucer koin) WiFi Rp 4.000 (untuk anaknya), sisanya buat beli beras (makan)," ungkapnya.

Isi tas hitam

Baliah mengatakan isi tas hitamnya yang digunakan untuk mengemis adalah air mineral.

"Air, aus," ujarnya.

Ia pun membongkar tas hitamnya yang disimpan di dalam lemari rumah mertuanya yang hanya berjarak tiga meter dari rumahnya.

Isi dalam tas berwarna hitam itu pun akan membuat siapapun terenyuh saat melihatnya lantaran bukan tumpukan uang maupun barang-barang mewah.

Tas berwarna hitam itu berisi barang-barang yang sudah nampak usang namun masih digunakannya untuk mengais rezeki.

Di dalam tas tersebut terdapat satu buah karung, payung, baskom, piring berwarna hijau, satu botol mineral kosong dan satu botol mineral berisi sebuah cairan berwarna coklat.

"Ini susu (cairan berwarna coklat), air udah abis (botol mineral kosong)," ucapnya.

Dengan begitu, tuduhan netizen yang menyebut bahwa isi tas hitam tersebut berisi uang pun terbantahkan.

(*)

Artikel diolah dari TribunJabar.id

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
berita viral hari inipengemisBogorGunung Salak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved