EDAN! Pria di Bekasi Beli Kentut 15 Liter Rp100 Ribu, Ada Banyak Pilihan Aroma: Jengkol hingga Soto

TRIBUNSTYLE.COM - Kemudahan akses menjadikan pembeli kini mudah menemukan berbagai barang yang diinginkan.

Bahkan semua orang kini bisa membeli barang tanpa harus mendatangi tokonya langsung.

Bicara soal situs jual beli online, kebanyakan olshop menyediakan atau menjual berbagai peralatan sehari-hari.

Namun ada juga yang menjual barang yang terdengar tak lazim, seperti kentut, misalnya.

Seorang pria asal Bekasi ini menjadi salah satu contoh pria yang terbilang unik karena membeli kentut secara online.

Seperti apa kisahnya?

Baca juga: VIRAL Kisah Wanita Ceritakan Alami Turun Peranakan Gegara Kentut Terlalu Keras: Seperti Bertelur

Aksi nyeleneh dilakukan seorang pria asal Bekasi, Jawa Barat yang membeli gas kentut dari satu e-commerce.

Gas ketut sebanyak 15 liter tersebut dikirimkan dari Tangerang dengan harga Rp 100.900.

Review gas kentut yang dibeli oleh pria tersebut kemudian viral di TikTok Selasa (19/12/2023) setelah diunggah pada Rabu (22/11/2023) oleh akun @eldwin.septian.

Sebelum mereview kentut yang dibelinya, pria tersebut terlebih dahulu menunjukan akun e-commerse dengan nama Zona Keramik tempat ia membeli.

Selain menjual barang yang tak lazim, akun tersebut juga menyediakan kentut dengan beragam aroma.

Mulai dari aroma jengkol, telur, ubi, ayam bakar, soto babat, bakso, hingga bisa di request sesuai keinginan pembeli.

Gas kentut itu dijual dengan deskripsi cocok untuk prank, challenge, lomba, dan lainnya.

"Makin kesini makin ada-ada aja anjir, gas kentut tapi 15 liter tuh sebanyak apa," ucapnya.

Penjualan gas kentut itu bahkan menawarkan gratis ongkir ke semua daerah.

Setelah gas kentut pesanannya datang, pria tersebut pun langsung melakukan unboxing dan review.

Tampak gas kentut tersebut disimpan dalam sebuah galon bekas air mineral dan disegel rapat.

Dan benar saja, saat dibuka galon tersebut mengeluarkan aroma busuk yang menyengat seperti kentut.

Baca juga: Joseph Pujol, Pria Ahli Kentut, Anginnya Dihargai Sampai Rp2 M & Bisa Menyerap Air, Ini Rahasianya

"Sumpah bau beneran, gila itu harganya seratus ribu tapi bau banget," jelasnya.

Ulah pedagang kentut itu pun turut membuat warganet merasa heran.

"Lala Laila : 100x kentut itu penjual nyaa,"

"hiiii. : coo beli kentut,"

"Nat : aslii gue kira awalnya 100 rupiahh ternyata 100 ribu dongg,"

"Eben : Kwkwkwkwkw niat bgt yang jual, ga rugi sih harga 100rb,"

Joseph Pujol, Pria Ahli Kentut, Anginnya Dihargai Sampai Rp2 M & Bisa Menyerap Air, Ini Rahasianya

 Bagaimana kalau kentutmu dihargai sampai bermilyar rupiah?

Hal ini terjadi pada seorang pria di Prancis di tahun 1857.

Pria yang dianggap sebagai flatulis terhebat sepanjang masa bernama Joseph Pujol ini dikenal sebagai Le Petomane.

Dilansir dari Ripleys, Joseph Pujol juga memiliki nama panggung lainnya yaitu Fartomaniac.

Kisah Joseph Pujol

Joseph Pujol sendiri lahir di Marseilles, Prancis pada tahun 1857.

Sebagai anak laki-laki, dia memiliki pengalaman unik saat melaut dan pada akhirnya akan membawanya menjadi seorang pekerja profesional, tampil untuk royalti memamerkan kentutnya.

Joseph Pujol diketahui tak melanjutkan sekolahnya pada waktu itu, lalu main untuk berenang dan saat dia menyelam ke dalam air sambil menahan napas, dia merasakan air es masuk ke pantatnya.

Saat itulah dia menyadari bahwa dia memiliki kontrol supranatural atas otot perutnya.

Dia bisa menghirup udara dengan anusnya, dan bahkan menyeruput air, lalu mengontrol pelepasannya dengan otot sfingternya.

Saat dewasa, Joseph Pujol diketahui bisa mengeluarkan aliran air dari lubang bawahnya yang membentang sepanjang 16 kaki.

Dia — dan ini kutipannya — mampu:

"mencuci dinding Anda dengan ember sambil jongkok".

Suatu prestasi yang tampaknya dia buktikan kepada rekan-rekan prajuritnya saat bertugas saat menjadi tentara Prancis.

Banyak orang yang menggambarkan Joseph Pujol sebagai "fantasi kentut yang sesungguhnya".

Meski pada awalnya terkenal sebagai tukang kentut, Pujol masih menjadi tukang roti dan menyenangkan pelanggan dengan perut kembungnya yang terkontrol.

Selama waktu inilah dia mengasah keterampilan musiknya, meniru orkestra, dan memberi tahu pelanggan bahwa ada band lengkap di belakang konter rotinya.

Lalu dia manggung dengan kentutnya

Akhirnya, Pujol memutuskan untuk memamerkan kentutnya di atas panggung.

Pada awalnya, para pemrisa tidak yakin dengan kemampuan Joseph Pujol ini.

Sejarawan Alison Moore menulis dalam "The Spectacular Anus of Joseph Pujol" bahwa kegembiraan seorang pria yang menghasilkan uang dengan pantatnya adalah kekuatan dari tindakannya.

Pujol sendiri tidak memiliki fisik seorang bintang besar, dan ketika menunjukkan kemampuan kentutnya, Pujol dianggap gila oleh manajer sirkus atau pertunjukkan.

Penonton pada akhirnya menganggap kejenakaannya sebagai guyonan belaka.

Lalu, pada tahun 1892, masyarakat kelas atas mulai tertarik dengan kekuatan Pujol ini dan begitu terpikat dengan Fartomaniac.

Bahkan dilaporkan Pujol dia tampil di Moulin Rouge, salah satu panggun besar di Prancis.

Di Paris, aktingnya lebih dari sekadar not musik kecil. Tidak, di moulin Rouge kentutnya menjadi tembakan meriam dan badai petir, meniup lilin dari jarak beberapa kaki, asap dari 

Jadi Bintang Besar

Pujol akhirnya mengerti kemampuannya begitu menarik bagi banyak orang.

Iya menjadikan kentutnya acara elegan dan canggih dan membuat orang terpana.

Namun dengan ketenaran Joseph Pujol, pemilik acara besar Prancis, Moulin Rouge menggugat Pujol dan diselesaikan dengan 3.000 Franc, setara Rp 2 M hari ini.

Tentu hal ini akan menjadi akhir dari karier Le Petomane.

Pada akhir kisahnya, Joseph Pujol harus menatap peperangan yang bakal terjadi di Eropa pada akhir tahun 1800an.

Di akhir hayatnya bahkan, mayat Joseph Pujol juga dicari-cari.

Sebuah sekolah kedokteran Paris mencoba membeli tubuh mendiang si Fartomaniac ini.

Mereka disebut ingin mengetahui rahasia dari Joseph Pujol.

Setelah kematiannya pada tahun 1945, keluarganya dengan riang menjawab bahwa “beberapa hal dalam hidup harus diperlakukan dengan hormat. .”

(*)

(BanjarmasinPost.co.id/Danti Ayu , Tribunstyle/Dhimas)

Diolah dari artikel BanjarmasinPost.co.id