MOMEN Para Siswi Jalani Tes Kehamilan Sebelum dan Sesudah PKL, Diawasi Guru Wanita, Apa Tujuannya?

Adapun aktivitas tes kehamilan itu diduga terjadi di salah satu sekolah di Sumatera Barat.

Kini unggahan video yang memperlihatkan sejumlah siswi lakukan tes kehamilan di sekolah itu viral di media sosial.

Video itu kini sudah ditonton lebih dari 26 ribu tayangan dan ratusan komentar. Beberapa ada yang kontra dengan aktivitas tersebut.

Sementara beberapa lainnya menyebut bahwa aktivitas tersebut merupakan hal yang tepat dilakukan mengingat pergaulan bebas para remaja saat ini.

"Ini bisa jadi slh satu cara buat ngurangin kehamilan sebelum pernikahan. Karna sekarang udah ga kayak dulu. Sex menjadi hal yang diwajarkan oleh banyak orang di luar sana. Sedih liatnya," tulis @yangmuliasix.

"Setuju ....Mencegah hamil diluar nikah dan mencegah penyakit HIV AIDS.... klo udah kena itu, kelar kalian... gak ada obatnya, kecuali memperlambat pertumbuhan virus...," tulis @Abang_Eez.

"Trus kalo abis test ternyata ditemukan ada yg hamil gimana? Dikeluarin dari sekolah gitu? Coba diganti edukasi sama close monitoring deh. Tapi ya, lingkaran setan sih, mau harap apa lagi dari guru yg dibayar buat kebutuhan dasar aja masih susah. GWS aja," tulis @D1307SKM.

"Sangat positif sekali ... Saya harap di semua sekolah seperti ini ... Karena jaman sudah berbeda ... Dari style dan lingkungan.. di tambah sekarang jamannya sosmed ...," tulis @manusiapengen.

Baca juga: Malu Karena Hamil di Luar Nikah, Mahasiswi di NTB Tewas Setelah Minum Puluhan Butir Obat Nyeri

Nasib Siswi SMA di Sampang yang Melahirkan saat Ujian, Disanksi? 'Tetap Mendapatkan Pendidikan

Kasus siswi SMA di Sampang, Madura yang melahirkan di dalam kelas saat tengah ujian hingga kini masih hangat diperbincangkan.

Pihak sekolah saat ini memilih fokus memantau kondisi siswi dan bayinya.

Sementara itu terkait sanksi, siswi tersebut akan tetap mendapatkan pendidikan di Kabupaten Sampang.

Ya, insiden siswi SMA negeri melahirkan di dalam kelas gegerkan warga Sampang, Madura.

Bahkan hal ini disebut baru pertama kali terjadi di Sampang.

Hal itu disampaikan Kasi SMA dan PK-PLK Cabdin Pendidikan Jatim wilayah Sampang, Masudi Hadiwijaya, Minggu (3/12/2023).