Breaking News:

Berita Viral

MOMEN Anak Tidur di Samping Jenazah Ayahnya, Bersyukur Bisa Mengurus Waktu Sakit hingga Dimakamkan

Kisah seorang pria tidur di samping jenazah ayahnya. Bersyukur bisa mengurus waktu sakit hingga meninggal dunia.

Mstar
Kisah seorang pria tidur di samping jenazah ayahnya. Bersyukur mengurus waktu sakit hingga meninggal dunia. 

TRIBUNSTYLE.COM - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk berbakti kepada orang tua.

Salah satunya dengan merawat mereka saat sedang sakit.

Seperti yang dilakukan oleh pria ini.

Dia bahkan bisa mengurus orang tuanya mulai dari waktu sakit hingga meninggal dunia.

Seperti apa kisahnya?

Kisah pria tidur di samping jenazah ayahnya
Kisah pria tidur di samping jenazah ayahnya

Tidur di lantai beralaskan karpet mungkin dianggap sesuatu yang biasa, namun tidak bagi lelaki ini.

Pasalnya, pada saat itu di sisinya ada seorang ayah yang terbujur kaku sudah kembali kepada Penciptanya.

Baca juga: KISAH Pria Punya 3 Istri, Semuanya Dibiayai Operasi Plastik, Akrab dan Rukun bak Saudara

Rupanya, jenazah yang ada di samping pria itu adalah ayah kandungnya.

Dalam unggahannya di TikTok, pria itu curhat bahwa ini adalah hari terakhir dirinya bisa tidur di samping ayahnya.

"Hari terakhir tidur sama bapa. Selamat jalan pa. Aku rindu," demikian menurut keterangan video di TikTok hingga meraih lebih dari 2,4 juta penonton.

Dilansir dari Mstar, pemuda dari Brunei ini adalah Khairi Kaiyauddin Mohaimin.

Dia menceritakan bahwa ayahnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit 3 Desember lalu.

Pria ini rawat ayahnya dari waktu sakit hingga meninggal dunia
Pria ini rawat ayahnya dari waktu sakit hingga meninggal dunia

Pria yang akrab disapa Kayau itu, mengatakan bahwa ayahnya Allahyarham Mohaimin Yaakub meninggal dunia pada usia 63 tahun.

Almarhum meninggal karena serangan jantung dan sakit di bagian kaki akibat penyakit gangrene (sel yang mati dalam badan akibat kekurangan aliran darah dan oksigen).

"Masa tu adalah hari terakhir saya tidur bersama bapa pada malam dia meninggal. Esok pagi baru kami sekeluarga menyelesaikan urusan pengebumian jenazah." katanya.

"Memang kalau tidur di situ karena mau menemani bapak sebagaimana bapak pernah temani saya tidur sejak kecil lagi," ucapnya kepada mStar .

Pemuda berusia 21 tahun memberitahu, dia menjaga bapaknya yang sakit hingga ke napas terakhir.

Baca juga: Wanita Resign Demi Rawat Ortu, 5 Bulan Kemudian Ibu Meninggal, Ayah Menyusul: Berbahagialah di Sana

Malah, Kayau sampai berhenti kerja sebagai pembuat minuman pada bulan lalu demi bisa menjaga bapaknya.

“Saya selalu menemani bapak tidur semasa dia sakit. Dan masa tidur sebelah jenazah ayah tu memang sangat sedih."

"Tapi syukurlah, Allah masih memberi kesempatan kepada saya untuk tidur di sebelahnya. Saya juga berkesempatan untuk memandikan, sembahyangkan dan memasukkan ayah ke dalam liang lahat," ujarnya.

Menurutnya, bapaknya adalah sosok yang baik pekerti dan rajin bersedekah.

“Orangnya penyayang dan sangat dekat dengan anak-anak dan cucu-cucunya,” tuturnya.

Menjelang hari-hari terakhirnya, Kayau berkata, ayahnya pernah mengaku kesakitan dan sering mengingati tentang kematian.

Pesan terakhir ayah Kayau minta kamarnya dijadikan tempat ibadah
Pesan terakhir ayah Kayau minta kamarnya dijadikan tempat ibadah

Bahkan bapaknya juga sempat meninggalkan pesanan agar menjaga hubungan baik antara kakak-beradik.

Jelas Kayau, pesan terakhir itu melibatkan kamar ayahnya di rumah yang merupakan tempat tidur beliau dan menempatkan mesin dialisis serta segala obat-obatan semasa hidup.

“Sebelum meninggal dunia, ayah meminta agar kamarnya di rumah dijadikan tempat untuk anak dan cucunya salat dan mengaji,” katanya lagi.

Kisah Lainnya - Wanita Resign Demi Rawat Ortu, 5 Bulan Kemudian Ibu Meninggal, Ayah Menyusul: Berbahagialah di Sana

Cobaan terkadang datang secara bertubi-tubi tanpa ada peringatan sebelumnya.

Usai satu ujian berlalu, ujian lain pun kembali menerpa.

Ya, itulah yang dialami oleh wanita asal Johor satu ini.

Selepas lima bulan kepergian ibunya, kini ayah wanita ini pun meninggal dunia.

"Berbahagialah bersama cintamu di sana ya, bu. Ibu sudah ditunggu abah kan," itulah keterangan video yang diunggah seorang anak di media sosial.

Seorang anak ditinggal ibu dan ayahnya dalam kurun waktu singkat
Seorang anak ditinggal ibu dan ayahnya dalam kurun waktu singkat

Hakikat yang perlu ditelan walaupun pahit, begitulah situasi yang dihadapi Masitah Marsidi.

Dua tahun dia ditinggal pergi oleh orang tua tersayang dalam waktu singkat.

Baca juga: PILU Permintaan Terakhir Gadis 10 Tahun Sebelum Meninggal Karena Leukimia, Menikah dengan Teman SD

Menurut cerita, ibundanya, Masnah Mohammad (70) meninggal dunia karena sakit jantung pada Februari lalu.

Setelah sang ibu, ayahnya, yaitu Marsidi Mion (74), juga wafat akibat penyakit pinggang pada 28 Juli kemarin.

"Sedih yang tak bisa diungkapkan, namun saya tak bisa berbuat apa-apa. Saya coba menyenangkan diri untuk melupakan kesedihan." curhatnya.

"Ibu baru saja pergi, abah pula meninggalkan kami. Ibu masuk rumah sakit selama 11 hari, dan kondisi abah sehat. Besoknya dia sudah tak ada," jelasnya.

Sebelum ditinggalkan kedua orang tuanya, wanita 31 tahun itu ternyata membuat keputusan besar dalam hidup.

Sebelum ditinggalkan kedua orang tuanya, wanita 31 tahun itu pilih berhenti kerja
Wanita 31 tahun itu pilih berhenti kerja demi mengurus orang tua yang sakit

Dia memilih untuk berhenti bekerja pada 2020 lalu.

Ia memilih untuk menjaga ibu bapaknya yang sakit.

"Dari sebelum menikah sampai sudah berumah tangga, saya jaga ibu dan abah. Tapi karena mereka berdua tidak sehat, terlebih lagi ibu saya sering keluar masuk rumah sakit, saya pun tak bisa fokus bekerja karena memikirkan kodnisi ibu saya," ungkap Masitah.

Untuk itu, Masitah memutuskan untuk berhenti bekerja.

"Jadi saya nekat berhenti kerja," tambahnya.

Menikah sejak 9 tahun lalu dan belum dikaruniai momongan, anak bungsu dari 6 bersaudara ini mengaku berhenti bekerja adalah keputusan yang tepat.

"Saya sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk menjaga ibu dan ayah. Aku ada saat mereka sehat dan sakit. Aku bersyukur diberi peluang ini," bebernya.

Masitah menceritakan bahwa ibunya sangat ceria, penyayang dan peduli.

Potret keluarga besar Masitah
Potret keluarga besar Masitah

Baca juga: Lagi hamil, Wanita Ini Nekat Berzina hingga Ketuban Pecah, Suami Sah Pilu Bayi Meninggal: Cerai!

Sementara ayahnya adalah sosok yang pendiam tetapi murah senyum.

"Kepergian ibu dan abah membuat saya mengingat setiap momen bersama mereka. Paling rindu dengan pelukan ibu dan panggilan 'sayang' pada saya," ujar Masitah.

"Teringat pula senyuman abah, suasana yang haru saat menemani abah berjalan menggunakan tongkat.

Jadi setiap mendengar bunyi tongkat apabila abah berjalan. Masih terngiang itu bunyinya," katanya sambil mengingat kedua mendiang selama hidup.

Masitah kemudian menitipkan pesan pada orang di luar sana yang masih memiliki orang tua yang utuh.

"Hargailah mereka selagi ada. Jaga mereka dengan baik, jangan kasari mereka."

"Layani mereka dengan baik, yang paling penting, ambil foto dan video dengan mereka yang banyak.

Jadi jika ada kesempatan, jadikan itu kenangan di hari yang akan datang," tandasnya.

(TribunStyle.com/Putri Asti)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
jenazahTikTokserangan jantungberita viral hari ini
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved