Breaking News:

Berita Viral

Update Gunung Marapi, 11 Pendaki Ditemukan Tewas Terjebak Erupsi, 12 Lainnya Belum Ditemukan

Sebanyak 11 pendaki ditemukan tewas setelah terjebak dalam erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Sementara itu 12 pendaki belum ditemukan.

ISTIMEWA
11 pendaki ditemukan tewas akibat terjebak erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat 

TRIBUNSTYLE.COM - Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan evakuasi terhadap para pendaki di Gunung Marapi.

Terbaru, 11 pendaki ditemukan tewas akibat terjebak erupsi gunung yang berlokasi di Sumatera Barat tersebut.

Sementara itu 12 pendaki hingga kini belum ditemukan keberadaannya.

Puluhan pendaki sempat terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat saat terjadi erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB.

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengatakan ada 11 pendaki tewas akibat erupsi Gunung Marapi.

Baca juga: Detik-detik Erupsi Gunung Marapi, Mahasiswi Asal Padang Sempat Kirim Video ke Ibu, Tangan Patah

Nasib puluhan pendaki terjebak saat erupsi Gunung Marapi
Nasib puluhan pendaki terjebak saat erupsi Gunung Marapi (ISTIMEWA)

Jasad para pendaki sedang dievakuasi tim SAR gabungan dari Gunung Marapi.

"Hingga pukul 07.00 WIB tadi sudah ditemukan 11 pendaki dalam keadaan MD (meninggal dunia). Sedangkan 3 orang lainnya selamat," paparnya, Senin (4/12/2023), dikutip dari Kompas.com.

Identitas para pendaki yang tewas belum diketahui.

Abdul Malik menyatakan ada 75 pendaki yang terjebak saat erupsi Gunung Marapi dan 49 di antaranya telah dievakuasi dengan selamat.

Hingga saat ini, masih ada 12 pendaki yang belum ditemukan keberadaannya.

Para pendaki yang telah dievakuasi dilarikan ke RSUD Padang Panjang karena mengalami sejumlah luka bakar.

Pendaki yang mengalami luka bakar yakni Widya Azhamul Fadilah Zain, Tita Cahyani, Bima Pratama Nasra, Tita Cahyani, Rofid Al Hakim, Zhafirah Zahrim Febrina, Aditya Sukirno Putra, dan, Muhammad Fadli.

Menurutnya proses evakausi masih dilakukan dan Gunung Marapi masih mengeluarkan abu vulkanik.

Kepala Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.58 WIB terdapat 56 aktivitas Gunung Marapi.

Baca juga: 70 Pendaki Sempat Terjebak Saat Erupsi Gunung Marapi, Status Level 2 Waspada, Puluhan Sudah Turun

"Sebanyak sembilan kali letusan dan 47 hembusan (abu vulkanik)," bebernya, Senin (4/12/2023), dikutip dari TribunPadang.com.

Ahmad Rifandi mengaku belum mengetahui ketinggian kolom abu lantaran tertutup oleh awan.

Status Gunung Marapi saat ini berada di level II Waspada dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

"Diharapkan untuk masyarakat mematuhi rekomendasi tidak memasuki radius 3 kilometer dari puncak," tegasnya.

Sebelumnya, PLH Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti mengatakan berdasarkan data dari sistem booking online BKSDA Sumbar terdapat 70 orang yang mendaki Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023).

"Di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Baru berjumlah 13 orang," ungkapnya, Minggu (3/12/2023), dikutip dari TribunPadang.com.

Eka menambahkan pendakian Gunung Marapi ditutup sementara dan melarang warga maupun wisatawan melakukan pendakian.

"Saat ini booking online ditutup dan semua pintu masuk sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki. Semoga semuanya aman dan selamat," tuturnya.

Tim SAR gabungan telah berada di pos pengawasan untuk membantu proses evakuasi.

Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar meminta warga untuk tidak keluar rumah lantaran abu erupsi sangat berbahaya untuk pernapasan.

Baca juga: Hilang di Gunung, Pendaki Ini Ditemukan 52 Tahun Kemudian, Jasad Terlihat Setelah Gletser Mencair

Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekira pukul 14.54 WIB.
Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekira pukul 14.54 WIB. (TribunTimur)

Jika terpaksa keluar rumah, Erman mengimbau warganya menggunakan masker.

“Waspada. Kami imbau warga, usahakan jangan keluar rumah dulu. Jika harus keluar rumah gunakan masker. Jangan sampai ini merusak kesehatan,” ungkapnya.

Ia juga telah memerintahkan BPBD untuk melakukan patroli dan meningkatkan kesiagaan.

Petugas pemadam kebakaran juga telah diterjunkan untuk menyiram jalanan agar debu tak beterbangan.

Detik-detik Erupsi Gunung Marapi, Mahasiswi Asal Padang Sempat Kirim Video ke Ibu, Tangan Patah

Detik-detik erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat terkuak. Bahkan momen tersebut sempat terekam oleh seorang pendaki.

Selain para mahasiswa, ternyata sempat ada puluhan pendaki yang terjebak saat erupsi Gunung Marapi.

Erupsi Gunung Marapi diketahui mengeluarkan abu pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB.

Beginilah nasib puluhan pendaki yang terjebak di Gunung Marapi yang mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023).
Beginilah nasib puluhan pendaki yang terjebak di Gunung Marapi yang mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023). (ISTIMEWA)

Hingga kini, berbagai upaya dilakukan untuk mengevakuasi puluhan pendaki yang masih berada di Gunung Marapi tersebut.

Disampaikan Plh Kepala BKSDA Sumbar Eka Dhamayanti, hingga saat ini sebanyak 13 orang yang mendaki via Koto Baru.

Sedangkan yang berhasil dievakuasi yang naik dari Batu Palano baru 15 pendaki.

Sebelumnya Eka mengatakan jumlah pendaki yang terdata dari sistem booking online BKSDA Sumbar dan yang telah cek in yaitu sebanyak 70 orang.

"Di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Baru berjumlah 13 orang," terangnya.

"Update terkini pendaki yang naik dari Koto Baru sudah berada di pos 4 sedangkan dari Batu Palano yang turun baru berjumlah 2 orang," sambungnya.

Eka menyebutkan saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada).

Eka merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 Km dari kawah atau puncak.

 "Saat ini booking online ditutup dan semua pintu masuk sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki. Semoga semuanya aman dan selamat," pungkasnya.

Pendaki Kirim Video ke Ibu

Beredar video pendaki perempuan yang diketahui seorang mahasiswi terjebak dalam Erupsi Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat. Sebelumnya diberitakan Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik pada Minggu (3/12/2023) sore. Seorang pendaki perempuan sempat berkirim video menggambarkan kondisinya usai erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB.
Beredar video pendaki perempuan yang diketahui seorang mahasiswi terjebak dalam Erupsi Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat. Sebelumnya diberitakan Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik pada Minggu (3/12/2023) sore. Seorang pendaki perempuan sempat berkirim video menggambarkan kondisinya usai erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB. (Instagram)

Disisi lain, seorang pendaki sempat berkirim video menggambarkan kondisinya usai erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB.

Pendaki tersebut diketahui bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19), mahasiswi Politeknik Negeri Padang.

Ia diketahui warga asal Kota Padang.

Dilihat dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.

Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.

Rani Radelani, Ibu Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).

“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.

Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).

Koto Laweh Diguyur Abu Vulkanik

Mutiah Isra Khadifa salah seorang warga Canduang Koto Laweh Agam mengatakan saat ini di tempat ia tinggal tengah hujan abu.

"Abu vulkanik turun kayak hujan lebat. Bau belerang," ujar Mutiah kepada TribunPadang.com.

Mutiah mengatakan, abu vulkanik itu turun baru 5 hingga 10 menit terakhir.

Adapun berdasarkan pantauannya, warga sekitar nampak sudah masuk ke rumah masing-masing.

Sementara, hewan ternak miliknya sudah dimasukkan ke dalam kandang.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo, mengatakan gunung aktif yang secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter/ 1 Kilometer.

“Terpantau di lihat dari arah Bukittinggi abu vulkanik setinggi kisaran 1.000 meter,” kata Teguh, Minggu (3/12/2023).

Dalam keterangan tertulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Adapun erupsi ini masih berlangsung saat keterangan tertulis itu di buat.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Dari video yang beredar di sejumlah grup WhatsApp di Sumbar, abu vulkanik yang dilontarkan Gunung Marapi cukup tinggi.

(Tribunnews.com/Mohay)(TribunPadang.com/Muhammad Fuadi)(Tribun-Medan.com)

Diolah dari artikel Tribunnews.com dan Tribun-Medan.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
berita viral hari inierupsipendakiTim SARGunung MarapiSumatera Barat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved