Berita Viral
Ingat Emily Bocah Israel yang Pernah Disandera Hamas? Kini Berubah Lebih Berbelas Kasih, MasyaAllah
Emily Hand, sandera Israel yang dibebaskan Hamas mengalami perubahan perilaku. Ia dinilai menjadi lebih berbelas kasih terhadap orang lain.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Masih ingat Emily sandera Israel yang dibebaskan Hamas?
Bocah berusia 9 tahun tersebut ternyata mengalami perubahan yang mengejutkan. Hal itu disaksikan langsung oleh sang kakak, Natalie.
Natalie menyebut Emily menjadi pribadi yang lebih berbelas kasih setelah disandera Hamas.
Ya, ada perubahan yang cukup besar dari perilaku Emily anak Israel berusia 9 tahun yang pernah disandera pejuang Hamas.
Kakaknya yang bernama Natalie menuturkan perubahan sikap yang diperlihatkan sang adik setelah beberapa hari ditawan pejuang Hamas.
Baca juga: Israel Terbukti Bohong! Sandera Emily Hand Masih Hidup, Sehat Tanpa Luka saat Dibebaskan Hamas

Beredar video wawancara Natalie kakak Emily dengan salah satu wartawan media di Israel.
Natalie mengatakan Emily telah belajar menjadi lebih berbelas kasih dan perhatian.
"Saat dia makan, dia menawariku dan semua orang terlebih dahulu," kata Natalie dari video yang beredar.
"Jadi dia menawariku meskipun aku bilang aku tidak mau. Dia berkata 'Makanlah, untukku'," tambah Natalie.
"Saya bertanya apakah mereka (Hamas) menyarankan makan bersama dan menawarkan makanan kepada mereka yang lebih lapar. Dia mengangguk ya," katanya.
Setelah ditawan Hamas, Emily justru belajar menjadi lebih berbelas kasih dan peduli dengan orang-orang di sekitarnya.
Video ini dirilis oleh saluran berita Israel N12News.
Baca juga: Detik-detik Sandera Wanita Israel Dibebaskan Hamas, Diperlakukan Baik: Selamat Tinggal, Syukron
Ayahnya Sempat Bilang Lebih Baik Mati daripada Ditawan di Gaza
Sebelumnya, Emily diyakini telah dibunuh oleh Hamas dalam pembantaian 7 Oktober.
Israel mengatakan Emily telah mati, dan jenazahnya telah ditemukan.
Tapi ternyata Emily masih hidup. Dia disandera oleh Hamas.
Thomas Hand, sambil menangis mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa merupakan sebuah berkah atau lebih baik Emily meninggal dan tidak diculik.
"Ketika kami mengetahui Emily meninggal, kami mengiyakan dan tersenyum karena itu adalah berita terbaik dari semua kemungkinan yang saya tahu," kata Thomas Hand.
Thomas Hand dalam sebuah wawancara saat itu mengatakan kematian lebih baik daripada penculikan, tanpa makanan atau air, di ruangan sempit yang gelap.
Thomas mengira, kalau ditawan, Emily akan ketakutan setiap menit, setiap jam, setiap hari, dan mungkin selama bertahun-tahun yang akan datang. Sehingga dia mengatakan adalah mimpi buruk masih hidup.
Namun ternyata tidak, Emily masih hidup dan dalam kondisi baik-baik saja saat ditawan Hamas.
Kenyataan tersebut membuktikan bahwa Israel telah berbohong.
Baca juga: Kengerian Penjara Israel Diungkap Tawanan Asal Palestina, Tak Tahan Dipermalukan hingga Menderita

Detik-detik Sandera Wanita Israel Dibebaskan Hamas, Diperlakukan Baik: Selamat Tinggal, Syukron
Viral video detik-detik pelepasan para sandera Israel oleh Hamas di Gaza.
Diketahui ada 14 sandera asal Israel dan 3 warga asing asal Rusia serta Thailand telah dilepas oleh militan Hamas.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas fase ketiga, pada Minggu (26/11/2023).
Namun ada satu momen yang begitu membuat banyak warganet tertegun di saat seorang wanita dilepaskan dan justru mengucap terimakasih pada Hamas.
Sementara itu menurut data yang dirilis Palang Merah Internasional, Qatar dan Mesir selaku penengah gencatan senjata, dalam kurun waktu yang sama pemerintah Israel dilaporkan telah membebaskan 39 tahanan Palestina dari penjara di Damon dan Megiddo.

Meski selama disandera Hamas para tahanan asal Israel tak bisa mengakses dunia luar, namun mereka mengungkap bahwa Hamas memberikan perlakuan yang lembut terhadap para tahanan.
Adalah Vetoon Phoome, warga negara Thailand, yang termasuk dalam kelompok sandera yang dibebaskan Hamas akhir pekan lalu.
Saudara perempuan Phoome menjelaskan kondisi adiknya terlihat sehat pasca keluar dari markas Hamas di Gaza.
“Wajahnya sangat bahagia, dan dia tampak baik-baik saja."
"Dia mengatakan bahwa dia tidak disiksa atau diserang dan hanya diberi makanan enak,” jelas Roongarun Wichanguen, saudara peremuan dari Phoome
“Dia dirawat dengan sangat baik. Sepertinya dia hanya tinggal di rumh, bukan di terowongan,” tambah Wichanguen dikutip dari New York Post.
Baca juga: Kisah Tragis Israa Jaabis, Tahanan yang Dibebaskan Israel dalam Gencatan Senjata, Wajah Terbakar
Tak hanya itu, dalam cuplikan video yang dirilis militan Hamas terlihat dengan jelas kondisi fisik para tawanan yang sehat tanpa ada luka. Bahkan mereka tampak bersih dengan baju yang pantas.
Dalam video lainnya, seorang tentara Hamas tampak mengantar wanita yang menggunakan tongkat. Keduanya bertukar salam perpisahan.
"Selamat tinggal Maya," ucap salah satu tentara Hamas. Sang wanita yang diketahui bernama Maya, dengan tersenyum menjawab "Selamat tinggal, syukron (terima kasih),"
“Mereka bersahabat dengan kami dan merawat seorang pria yang terluka parah dalam kecelakaan sepeda. Ada seorang perawat yang merawatnya dan memberinya obat-obatan dan antibiotik,” ujar salah satu sandera dalam video.
“Mereka ramah dan menjaga kebersihan tempat dan kami makan bersama. Ketika kami tiba, mereka mengatakan bahwa mereka adalah Muslim yang percaya pada Alquran dan tidak akan menyakiti kami. Mereka sangat murah hati dan ini harus dikatakan,” tambahnya.
Berbanding Terbalik Perlakuan Israel
Hal tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi tawanan Palestina yang disandera Israel. Para sandera asal Palestina mengungkap bahwa pihaknya diperlakukan kurang baik selama ditahan di penjara Israel.
Marah Bakeer, satu dari 39 tahanan asal Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel, wanita 24 tahun ini dipenjara ketika berusia 16 tahun saat masih bersekolah, setelah dituduh berusaha menusuk petugas Israel pada Oktober 2015 ketika sedang dalam perjalanan ke sekolah.
Meski pulang dalam keadaan selamat, namun Bakeer mengatakan bahwa selama ditahan pemerintah Israel banyak tahanan yang mengalami siksaan dan tak pernah mendapatkan perawatan medis selama bertahun – tahun.
“Semua tahanan mengalami pengabaian medis tingkat tinggi saat ditahan,” katanya. Bakeer sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Adapula Maysoon Al-Jabali, tahanan tertua yang dibebaskan juga turut berbicara tentang perlakukan Israel yang tidak manusiawi, ia mengaku dipukul dan harus menahan lapar,
"Para gadis tahanan dibiarkan menangis, karena mereka mengalami banyak pelanggaran di penjara, dan tingkat keparahan praktik ini meningkat setelah tanggal 7 Oktober lalu," kata Jaabis.
(Tribunnews.com/Muhammad Barir/Namira Yunia Lestanti)
Artikel diolah dari Tribunnews.com dan Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Jejak Karier Ahmad Sahroni, Dulu Tukang Cuci Kapal, Mendadak Crazy Rich hingga Jadi DPR RI |
![]() |
---|
10 Kontroversi Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Mobil Tesla Hancur, Jam Tangan Rp11 M Jadi Rebutan |
![]() |
---|
Viral Pemuda di Jepang Pacari Wanita 83 Tahun, Tak Masalah Beda Usia Jauh, Terungkap Awal Mula Kenal |
![]() |
---|
Kisah Wanita Jepang Pilih Tinggal di Rumah Penuh Sampah Usai Suami Wafat, Padahal Aset Melimpah |
![]() |
---|
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|