Pernikahan Berdarah, Pengantin Pria Tembak Pengantin Wanita & Keluarganya lalu Menembak Diri Sendiri

Pengantin pria segera menyadari bahwa dia telah dibohongi.

Pengantin wanita berusaha semaksimal mungkin menjelaskan bahwa anak dalam kandungannya adalah anak pengantin pria.

"Tadinya aku akan memberitahumu kabar baik, tapi aku tidak punya waktu untuk mengatakannya. Aku hamil, dan itu anakmu," kata pengantin wanita.

Jawaban tersebut membuat sang pengantin pria semakin geram karena keduanya baru bertemu sebulan dan sudah buru-buru memutuskan untuk menikah.

Anak dalam kandungan itu tidak mungkin miliknya, jadi dia dengan marah menendang pengantin wanita itu hingga jatuh.

Pengantin pria sangat menyesal telah menikahi wanita tersebut dan meminta pengantin wanita mengembalikan seluruh mahar dan membatalkan pernikahan tersebut.

Masa satu bulan mengenal satu sama lain sama sekali tidak bertepatan dengan kehamilan mempelai wanita.

Baca juga: Pengantin Kena Prank Amplop Sumbangan Isi Uang Rp50 Ribu Fotokopian Segede Gaban, Cari Makan Gratis?

Setelah diposting di media sosial, kisah tersebut menimbulkan kegemparan di kalangan warganet.

"Perkawinan cepat perlu dipertimbangkan kembali. Mengapa kamu berani menikahinya setelah hanya sebulan mengenal satu sama lain? Jadi kamu tidak menganggap serius pernikahan ini dan tidak menelitinya dengan cermat. Tidak masalah jika kamu membatalkan pernikahan itu, tapi kamu tidak boleh menendang perut pengantin wanita seperti itu, terutama saat dia sedang hamil." 

“Kalian berdua tidak terlalu mencintai satu sama lain. Perkenalan satu bulan tidak bisa menghasilkan cinta. Gadis itu juga melakukan kesalahan saat memilih menikah dengan suami yang baru dikenalnya. Saat hamil, kamu harus bertanggung jawab terhadap anakmu, jangan mencari-cari orang yang bisa disalahkan. Apa yang anda lakukan tidak sesuai dengan tanggung jawab anda sebagai seorang ibu. Tolong temukan ayah kandung anak itu, anak itu tidak bersalah."

Jatuh cinta dan cepat menikah melalui perjodohan bukan lagi hal yang langka di beberapa daerah pedesaan di China karena anak muda bekerja jauh dan tidak memiliki waktu untuk mencari kekasih.

Namun, pernikahan ini telah menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga, mempengaruhi masa depan, kehidupan, dan masa
muda banyak orang.

Sebaiknya pikirkan matang-matang dalam menikah, tidak boleh terburu-buru jatuh cinta, menikah, lalu bercerai.

(TribunStyle.com/Febriana/Amr)