Breaking News:

Berita Viral

Kisah Tragis Israa Jaabis, Tahanan yang Dibebaskan Israel dalam Gencatan Senjata, Wajah Terbakar

Pertukaran tahanan tahap dua ini Israel membebaskan enam wanita dan 33 anak Palestina dari penjara, termasuk Israa Jaabis.

Editor: Dhimas Yanuar
Al Jazeera/Istimewa
Pertukaran tahanan tahap dua ini Israel membebaskan enam wanita dan 33 anak Palestina dari penjara, termasuk Israa Jaabis. 

“Eksterior mobil bahkan tidak berubah warna. Dan jika terjadi ledakan, maka Israa akan ikut diledakkan hingga berkeping-keping.”

Yang terjadi pada mobil itu adalah kesalahan teknis, kata Mona.

“Ada kontak listrik yang mempengaruhi airbag di roda kemudi, dan bahan kimia di airbag menyebabkan kebakaran,” ujarnya.

Kelompok hak asasi tahanan Palestina, Addameer, mengatakan kesalahan tersebut menyebabkan tabung gas meledak.

“Seorang tentara Israel mendekatinya setelah dia meninggalkan mobilnya yang terbakar, berteriak dan mengarahkan senjatanya ke arahnya, dan langsung menangkapnya di tempat,” kata Addameer.

Mobil tersebut tidak diperiksa pasca insiden tersebut oleh otoritas Israel, yang menurut Mona tidak tertarik untuk melakukan pembicaraan mengenai klaim kompensasi.

Dipenjara di rumah jagal

Jaabis menghabiskan tiga bulan di rumah sakit Hadassah Ein Kerem, sebelum dipindahkan ke rumah sakit penjara Ramleh, yang disebut oleh narapidana lain sebagai “rumah jagal”.

Pada tahun 2017, dia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara oleh pengadilan pusat di Yerusalem atas tuduhan percobaan pembunuhan.

“Dia tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, menggunakan kamar mandi, atau bahkan mengganti pakaiannya,” lapor Addameer.

“Meskipun kondisi Jaabis memerlukan perawatan medis dan mental yang ekstensif, pihak berwenang Israel sepenuhnya mengabaikan kebutuhan mendesaknya.”

Jaabis membutuhkan setidaknya delapan operasi, termasuk cangkok kulit di sekitar mata kanannya dan rekonstruksi wajah.

Penjaga penjara memberinya salep untuk luka bakar, yang habis dalam waktu tiga hari, dan obat penghilang rasa sakit, yang menurut Mona, dia khawatir untuk meminumnya karena dia takut obat tersebut dapat mengganggu otaknya.

Putra Jaabis yang kala itu berusia sembilan tahun, Motasem, tidak memiliki kartu identitas Yerusalem karena ayahnya berasal dari Tepi Barat.

Anak tersebut diizinkan untuk menemui ibunya setelah 18 bulan penahanannya, namun kunjungan tersebut kini telah dihentikan, karena ia tidak membawa kartu identitas yang diperlukan.

Halaman
1234
Tags:
berita viral hari iniIsraa JaabisIsraelPalestina
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved