Curhatan Wanita Gagal Botox, Sudah Empat Bulan Tak Bisa Tertawa: Senyum Kayak Mangkok Terbalik

TRIBUNSTYLE.COM - Viral curhatan wanita yang mengalami suntik botox gagal. Melakukan suntik botox seringnya menjadi salah satu cara mempercantik diri.

Namun nahasnya wanita bernama Eveline ini harus menanggung akibatnya. Suntik botox gagal ini membuat Eveline tak bisa tertawa selama empat bulan lamanya.

Bahkan kini, wanita tersebut juga belum bisa tertawa dengan normal seperti biasanya.

Curhat wanita yang alami kegagalan saat suntik botox itu dibagikan di akun TikTok @evelineaprilisa.

Dalam curhatannya itu, Eveline mengaku bahwa suntik botox tersebut atas rekomendasi dari temannya.

"Aku mau share tentang pengalamanku gagal botox. Jadi ceritanya aku itu nggak pernah botox, dan terinspirasi sama temanku yang udah botox di situ,” ucapnya.

Awalnya, Eveline mencoba botox hanya pada garis senyum, dan hasilnya dianggap biasa karena hanya sedikit perbedaan dengan garis senyum sebelumnya.

Baca juga: Wanita 70 Tahun Bagikan Rahasia Cantik Awet Muda, Warganet Curiga Pakai Botox, Kebenaran Terungkap

“Pas pertama kali coba aku cuman di bagian garis senyum, dan hasilnya sih biasa aja karena nggak ada yang notice, bilang kalau aku lebih bagus atau gimana," sambung Eveline

Puas dengan hasil treatment botox pada garis senyum, Eveline kemudian memutuskan untuk melakukan botox pada seluruh wajahnya.

Keputusan ini diambil karena ingin tampil optimal saat menghadiri suatu acara penting.

Sebelum acara tersebut, ia kembali ke tempat botox yang sama untuk menjalani treatment.

Namun, harapan untuk mendapatkan kulit wajah yang kencang dan tanpa kerutan berubah menjadi kebingungan.

Wajah Eveline malah terlihat tegang, membuatnya sulit untuk tertawa selama 4 bulan.

Bahkan, ekspresi senyumnya menjadi aneh, dengan bibir yang terlihat seperti mangkok terbalik.

"4 bulan nggak bisa ketawa, cuma bisa ketawa segini. bahkan senyum pun bentuknya kayak mangkok terbalik. Rasanya kayak nggak bisa naik bagian pinggir bibir," ungkap Eveline.

Perubahan wajah yang tidak sesuai ekspektasi membuat Eveline merasa minder ketika bertemu orang lain.

Wajahnya yang kehilangan ekspresi, tanpa kemampuan untuk senyum atau tertawa.

Hal tersebut membuatnya merasa aneh.

Dalam unggahan lain, Eveline memperlihatkan potret-potret dirinya setelah mengalami kegagalan prosedur botox.

Terlihat wajahnya yang kaku tanpa ekspresi dan bahkan malah terlihat judes di beberapa foto.

Dalam keterangan unggahannya, Eveline meyebut bahwa hingga kini dirinya belum bisa tertawa normal seperti biasanya.

Ia berharap, seiring berjalannya waktu, ia bisa tertawa seperti biasanya saat sebelum botox.

“Semoga lekas balik, karena ini masih tirus banget kaya corpse bride. Semoga bisa balik ya, takut,” tulisnya.

Botox

Dikutip dari laman resmi Rumah Sakit Siloam, botox merupakan singkatan dari Botulinum toxin, suatu jenis protein neurotoksik yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum.

Mekanisme kerja botox melibatkan penghalangan sinyal dari saraf yang mengakibatkan kontraksi otot, menghasilkan efek relaksasi otot secara sementara.

Prosedur suntik botox merupakan langkah medis yang melibatkan penyuntikan botox ke area kulit atau otot tertentu untuk merelaksasi otot yang terlibat.

Selain digunakan untuk meredakan gejala gangguan pergerakan tubuh, prosedur ini juga sering diterapkan dalam konteks estetika, seperti mengurangi kerutan wajah dengan merelaksasi otot-otot di area tersebut.

Tidak hanya bermanfaat untuk tujuan estetika, treatment botox juga dapat memberikan dukungan dalam penanganan kondisi medis lainnya, termasuk migrain, hiperhidrosis, masalah mata, tremor, distonia, kandung kemih overaktif, dan sejumlah keluhan medis lainnya.

Dari segi medis, suntikan botox memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, di antaranya menghambat kontraksi otot yang berlebihan, merelaksasi otot yang terlibat, membantu mengurangi nyeri atau kram otot dan meredakan kekakuan otot.

Perlu dicatat bahwa efek samping dari suntikan toksin botulinum dapat bervariasi tergantung pada area tubuh yang menerima perawatan. Secara umum, efek samping yang muncul cenderung ringan dan dapat membaik dalam satu atau dua hari.

(*)

(cr31/tribun-medan.com)

Artikel diolah dari Tribun-Medan.com

Penulis: Istiqomah Kaloko