Breaking News:

Berita Viral

The Power of Netizen! Tentara Wanita Israel Pusing Diserang Netter Indonesia, Sampai Ganti Nomor WA

Tentara Israel dibuat pusing oleh serangan netizen Indonesia di media sosial. Bahkan, ada tentara wanita yang sampai harus mengganti nomor WhatsApp.

Kolase TribunnewsSultra.com
Tentara Israel dibuat pusing oleh serangan netizen Indonesia di media sosial. Bahkan, sampai ganti nomor WhatsApp. 

TRIBUNSTYLE.COM - Aksi kejam Israel terhadap Palestina telah membuat banyak orang mengecam dan mengutuknya, tak terkecuali netizen Indonesia.

Netizen Indonesia kemudian membalas dendam dengan cara menyerang tentara Israel melalui media sosial.

Seolah frustrasi, seorang tentara wanita Israel sampai ganti nomor WhatsApp.

Ya, berikut ini viral di Instagram, seorang tentara Israel mengungkapkan kekesalannya karena diserang netizen Indonesia.

Ia bahkan sampai mengganti nomor WhatsApp atau WA-nya gegara menghadapi serangan hujatan tersebut.

Peristiwa itu sontak ramai jadi perbincangan dan viral di media sosial.

Baca juga: NASIB Tentara Wanita Israel Jadi Korban Seksisme, Tak Dipedulikan Atasan, Dibiarkan Dibantai!

seorang tentara wanita Israel mengungkapkan kekesalannya karena diserang netizen Indonesia
seorang tentara wanita Israel mengungkapkan kekesalannya karena diserang netizen Indonesia (Kolase TribunnewsSultra.com)

Tentara wanita itu bernama Eden Sissonn.

Selama berperang, ia kerap mengunggah momen dirinya membela negaranya.

Termasuk dengan bendera negara Israel dan momen peperangan yang terjadi.

Seperti diketahui, Eden Sissonn adalah seorang tentara wanita asal Israel.

Followers yang dimilikinya tak sedikit.

Dari pantauan TribunnewsSultra.com, Eden Sissonn sudah memiliki 83 ribu followers per hari ini, Senin (20/11/2023).

Ia menyebut dirinya sebagai digital creator pada akun Instagram nya.

Selain itu, ia pun juga menulis dibionya tentang sosoknya yang menjunjung tinggi kebaikan, kejujuran hingga loyalitas.

Termasuk menyatakan dirinya sebagai tentara zionis Israel.

Baca juga: SALAH TEMBAK Tank Israel Tembaki Tentara Sendiri di Gaza, Infanteri vs Pasukan Lapis Baja: Evaluasi!

Terlepas dari hal tersebut, Eden Sissonn yang menggunakan akun Instagram @edensissonn mengumumkan tentang hal yang dihadapinya.

Di mana, ia menyebut bahwa dirinya tengah diserang orang-orang dari Indonesia.

Warganet Indonesia ramai-ramai menyerang nomor WhatsApp milik puluhan tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sampai mengganti nomor telepon usai mendapat serangan secara bertubu-tubi sejak dua hari terakhir dari netizen Indonesia.

Serangan secara brutal lewat nomor WhatsApp dan serangan media sosial itu juga dirasakan oleh penduduk Israel lainnya.

"Dalam dua hari terkahir saya mengalami serangan dunia maya yang gila bersama dengan puluhan orang Israel lainnya," katanya dalam unggahan terbarunya di Instagram, Senin (20/11/2023).

Adapun penyerang mengatakan jika pihaknya agresif, jahat, kasar dan memberikan ujaran kenbencian soal orang Yahudi.

Mendapati pesan yang tiada henti, Eden Sissonn mengabarkan jika dirinya telah mengganti nomor WhatsApp.

Eden Sissonn kemudian memberitahu para pengikutnya di Instagram agar memberinya pesan secara pribadi untuk mengetahui nomor terbaru miliknya.

Baca juga: DETIK-DETIK Wartawan Palestina Sebelum Tewas Diserang Israel, Bagi Pesan Terakhir: Selamatkan Gaza!

Tentara bayaran yang bergabung bersama tentara Israel (IDF) dalam perang di Gaza melawan Hamas.
Tentara bayaran yang bergabung bersama tentara Israel (IDF) dalam perang di Gaza melawan Hamas. (JN/ @DiazPlacer, Twitter/X)

"Nomor HP aku sudah ganti, agak menjengkelkan tapi aku bisa melewatinya.

Jika ingin nomorku, tolong beritahu," katanya dalam bahasa Ibrani.

Dia mengatakan jika orang-orang yang telah menyerangnya telah melakukan penindasan gila terhadapnya.

Justru hal ini berbanding terbalik dengan fakta di lapangan menurut netizen Indonesia, dimana tentara Israel yang dengan nyata melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina sampai saat ini.

Instagram Stories selanjutnya, Eden justru meminta kepada para pengikutnya di Instagram untuk melaporkan akun Twitter Erlangga Greschinov, salah seorang netizen Indonesia yang sebelumnya telah mengungkap nomor WhatsApp-nya di Twitter hingga menjadi viral di media sosial.

Eden Sissonn sendiri tergolong aktif menggungah aktivitasnya di media sosial instagram.

Ia juga membagikan foto-foto saat bersama dengan teman-temannnya, baik saat berseragam tentara maupun berpakaian sipil.

Bahkan beberapa foto menampilkan saat dirinya memegang senjata laras panjang.

Netizen Indonesia 'menyerang' tentara Israel karena telah membunuh warga Gaza, terutama anak-anak dan perempuan.

Baca juga: Hamas Tak Berencana Serang Festival Musik Saat 7 Oktober, Helikopter Israel Tembaki Warga & Militan

Tidak hanya itu, netizen menyerang tentara Israel lewat komentar-komentar pedas berisi cibiran dan makian di akun media sosial.

Banyak juga netizen Indonesia yang memberi komentar soal bagaimana sejarah tanah Palestina yang dijajah oleh Israel.

Ada pula warganet yang memberikan rating buruk pada usaha yang dimiliki tentara Israel di ulasan Google.

NASIB Tentara Wanita Israel Jadi Korban Seksisme, Tak Dipedulikan Atasan, Dibiarkan Dibantai!

Israel ternyata tak hanya kejam kepada Palestina, tetapi juga kepada warganya sendiri.

Hal itu terkuak setelah beberapa tentara wanita Israel membuat pengakuan.

Mereka mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) lekat dengan isu seksisme.

IDF disebut mengabaikan tentara wanita.

Dilansir TribunStyle.com dari Times Of Israel pada Rabu, 22 November 2023, para komandan senior menolak untuk mengindahkan peringatan dari tentara pengintai perempuan muda yang bertugas mengawasi perbatasan Gaza pada minggu-minggu sebelum serangan Hamas 7 Oktober 2023.

Tentara wanita Israel menerima perlakuan seksisme
Tentara wanita Israel menerima perlakuan seksisme (Israel Defense Forces)

Tentara wanita mengaku sempat melihat Hamas berlatih di depan mata.

Namun peringatan mereka malah tidak diindahkan.

Tentara di Korps Pertahanan Perbatasan yang menyampaikan peringatan tersebut mengatakan kepada harian Haaretz (Ibrani) bahwa mereka yakin seksisme berperan dalam fakta bahwa mereka tidak dipedulikan.

"Ini adalah unit yang seluruhnya terdiri dari gadis-gadis muda dan komandan perempuan muda," kata seorang tentara yang tidak disebutkan namanya.

"Tidak ada keraguan bahwa jika ada laki-laki yang duduk di depan layar tersebut, segalanya akan terlihat berbeda," imbuhnya.

Tentara pengintai wanita Pasukan Pertahanan Israel, yang dalam bahasa Ibrani disebut sebagai tatzpitaniyot, adalah anggota Korps Pertahanan Perbatasan dan beroperasi di sepanjang perbatasan negara, serta di seluruh Tepi Barat.

Tentara pengawas disebut oleh banyak orang sebagai 'mata tentara' karena mereka memberikan informasi intelijen real time kepada tentara di lapangan, 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

Selama berminggu-minggu sebelum serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, tentara pengawas melaporkan tanda-tanda aktivitas di sepanjang perbatasan Gaza yang bergejolak, terletak satu kilometer dari Gaza.

Salah satu tentara, yang diidentifikasi hanya sebagai Ilana, mengatakan Hamas kerap mengoperasikan pesawat tak berawak.

"Dalam dua bulan terakhir, mereka mulai mengirimkan drone setiap hari, terkadang beberapa kali sehari, tepat di dekat perbatasan, sekitar 300 meter dari pagar, dan terkadang kurang dari itu," katanya.

"Satu setengah bulan sebelum perang, kami melihat bahwa di salah satu kamp pelatihan Hamas mereka telah membangun model posisi pengamat dalam skala yang tepat, seperti yang kami operasikan. Mereka mulai berlatih di sana dengan drone untuk menyerang penembak (senapan mesin)," tambah Ilana.

Tentara wanita Israel kemudian mengirimkan peringatan ke rantai komando bahwa Hamas sedang berlatih untuk melakukan serangan, namun mereka diabaikan.

Ilana mengatakan bahwa ketika serangan dimulai, Hamas menggunakan drone untuk menyerang posisi mereka menggunakan metode yang sama seperti yang mereka lihat saat pelatihan.

Tentara lain yang tidak disebutkan namanya mengatakan dia telah melihat warga Gaza membuat replika tank Merkava Mark 4 dan menggunakannya untuk pelatihan.

Sementara itu, tidak ada pejabat keamanan senior yang memberi tahu tentara wanita mengenai potensi penyusupan ke komunitas perbatasan.

"Jika kita mengetahui peringatan ini, keseluruhan bencana ini akan terlihat berbeda,"

"Tidak ada yang memberitahu kami bahwa ada tingkat kewaspadaan yang tinggi,"

"IDF meninggalkan kami seperti bebek. Para pejuang setidaknya punya senjata dan dibunuh seperti pahlawan,"

"Namun tentara pengintai wanita ditinggalkan oleh tentara dan dibantai begitu saja tanpa memiliki kesempatan untuk membela diri," kata seorang tentara yang diidentifikasi sebagai Yaara.

Bahkan ada salah satu tentara pengawas yang sampai meminta maaf karena membangunkan seorang komandan pada dini hari tanggal 7 Oktober demi melaporkan bahwa dia melihat sesuatu yang aneh.

Sebelumnya, tentara pengawas yang ditempatkan di sebuah pangkalan di Kibbutz Nahal Oz juga mengatakan bahwa peringatan mereka tidak pernah ditanggapi dengan serius.

Baca juga: TEGA Israel Mengebom Sekolah PBB Al-Fakhoora di Gaza Utara, 50 Pengungsi Anak & Perempuan Meninggal

Tentara wanita Israel mengalami tindakan seksisme
Tentara wanita Israel mengalami tindakan seksisme (Israel Defense Forces)

Stasiun penyiaran publik Kan dan saluran 12 menyiarkan wawancara dengan tentara dan mantan tentara yang juga mengatakan bahwa mereka diabaikan.

Haaretz juga menerbitkan investigasi tahun lalu di mana tentara pengawas perempuan menggambarkan perlakuan yang dihina dan mengatakan bahwa pendapat mereka tidak dihormati.

Para prajurit pengintai mengumpulkan informasi melalui berbagai kamera, sensor, dan peta, dan diharapkan menyadari setiap perubahan kecil yang terjadi di wilayah 15-30 kilometer yang menjadi tanggung jawab mereka untuk memantau.

Setelah informasi relevan dikumpulkan oleh tentara pengintai, informasi tersebut diteruskan ke rantai komando, termasuk kepada pejabat intelijen yang kemudian menentukan langkah apa yang perlu diambil.

Para prajurit menghabiskan waktu sekitar dua hingga tiga bulan untuk mempelajari setiap detail dari satu sektor yang mereka observasi.

Haaretz juga mengatakan bahwa banyak tentara yang selamat dari pembantaian tersebut diberitahu bahwa mereka akan menghadapi sanksi karena desersi jika mereka tidak kembali ke pos mereka.

Banyak dari tentara tersebut mengalami trauma parah, setelah selamat dari serangan yang menewaskan teman dan kolega mereka ketika Hamas menyerbu pangkalan.

"Kami mencoba menjelaskan bahwa kami tidak bisa kembali,"

"Kami kehilangan teman-teman kami. Selama berjam-jam kami bersembunyi bersama mayat,"

"Para komandan belum mengunjungi kami. Tak seorang pun dari tentara datang untuk berbicara dengan kami dan menanyakan perasaan kami. Keberadaan kami diabaikan begitu saja," kata seorang tentara yang diidentifikasi sebagai May.

Sebagai tanggapan, militer mengatakan telah memberikan dukungan kepada tentara.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)(TirbunnewsSultra.com/Desi Triana)(TribunStyle.com/Febriana)

Diolah dari artikel TribunnewsSultra.com

Tags:
berita viral hari initentaranetizenEden SissonnIsrael
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved