Berita Viral
4 Karyawan Bank di Riau Bobol Dana Nasabah Rp 25,6 Miliar, Sasaran Korban yang Tak Punya M-Banking
Dana nasabah Rp 25,6 miliar dibobol 4 karyawan Bank di Riau, sasarannya korban yang tak punya m-Banking dan gaji tetap.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Dana nasabah Rp 25,6 miliar dibobol 4 karyawan Bank di Riau, sasarannya korban yang tak punya m-Banking dan gaji tetap.
Kembali terjadi kasus rekening nasabah bank dibobol oleh karyawan Bank.
Baru-baru ini, empat karyawan tetap bank di Batam, Kepulauan Riau terbukti membobol dana Rp 25 miliar lebih dari rekening nasabah.
Rupanya sasaran pelaku adalah korban yang tak punya m-Banking.
Baca juga: Ibu Banting Tulang Kumpulkan Uang, Anak Tega Bobol Tabungannya, Nekat Beli Mobil untuk Pacar!
Kini, Polisi telah mengungkap pembobolan rekening nasabah yang dilakukan oleh karyawan bank di Batam, Kepulauan Riau, dengan total mencapai Rp 25,6 miliar.
Diketahui, empat karyawan itu berinisial MI, SQ, HS, dan KS bekerja di dua bank berbeda.
Mereka bertugas di bagian layanan pelanggan, operator, dan marketing.
”Dari Bank X tersangka MI berhasil menggasak uang nasabahnya hingga mencapai Rp 13,2 miliar.
Sedangkan dari Bank Y tersangka SQ, HS dan KS berhasil membobol rekening nasabahnya hingga mencapai Rp 12,6 miliar, sehingga total seluruhnya Rp 25,6 miliar,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Kombes Nasriadi saat ditemui di Mapolda Kepri, Jumat (10/11/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Para pelaku membobol rekening nasabah yang tidak memiliki SMS banking dan aplikasi mobile banking.
Tak hanya itu, nasabah yang menggunakan auto debit pada awal dan akhir bulan juga menjadi incaran pelaku.
“Mereka ini dengan leluasa menjalan aksinya, karena para tersangka ini karyawan tetap, sehingga para korban sama sekali tidak menaruh curiga dengan para tersangka ini,” tambah Nasriadi.
Terungkap bahwa pembobolan dana nasabah ini sudah dilakukan lebih dari satu tahun.
Kemudian, para pelaku memindahkan uang hasil curian ke rekening penampung yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
“Mereka ini berkomplotan, jadi satu sama lainnya saling terkoneksi, dan korbannya juga tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, mulai di daerah Jawa, Sumatera dan beberapa daerah lainnya,” jelas Nasriadi.
“Untuk penampung uang tersebut, rekeningnya sudah diketahui dan saat ini masih dalam pengejaran personel Ditreskrimsus Polda Kepri,” tegas Nasriadi.
Nasriadi enggan mengungkap nama bank yang dibobol komplotan ini.
Ia mengatakan, penyebutan nama bank akan menimbulkan keresahan masyarakat.
“Yang jelas kasus ini terus kami kembangkan, dan kami minta kepada masyarakat untuk selalu mengecek uang mereka di Bank manapun, bila perlu yang tidak memiliki aplikasi mobile banking dan SMS banking, bisa segera mendaftarkannya, agar aktivitas uang masuk dan keluar bisa terpantau si pemilik tabungan,” pungkas Nasriadi.
GLAMORNYA Gaya Pasutri Bobol Bank BUMN Rp 5,1 Miliar, Langsung Beli Mercy hingga Barang Branded
Intip gaya glamor dan hedon pasangan suami istri yang nekat membobol dana bank BUMN di BSD senilai Rp 5,1 miliar.
Uang sebanyak itu digunakan keduanya untuk bergaya hedon dengan membeli berbagai barang-barang mewah yang harganya fantastis.
Mulai dari mobil merek Mercy hingga barang-barang branded lainnya.
Pasutri HS (40) dan FRW (38) pembobol dana BUMN yang berada di Cabang BSD Tangerang menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 5,1 Miliar.
Diketahui, HS membuat 41 KTP palsu untuk membobol dana bank BUMN tersebut sebanyak Rp 5,1 miliar selama satu tahun dari 2020 sampai 2021.
Baca juga: Gegara Terjerat Pinjol, Dua Sejoli Nekat Bobol ATM di Sidoarjo, Apes Belum Dapat Sudah Ketahuan
Uang hasil bobolan Rp 5,1 miliar diketahui digunakan untuk bergaya hedon dengan berbelanja barang-barang mewah dan branded.
Hal itu diungkap oleh Kepala Kejati Banten Didik Farkhan Alisyahdi.
"Kan kartu kredit, dibelanjakan sama dia (tersangka) untuk membeli tas, konsumsi pribadi. Tidak menutup kemungkinan dia beli tas branded terus dijual lagi. Karena kartu kredit kan ga bisa tunai, harus dibelanjakan," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Didik Farkhan Alisyahdi, dilansir dari kompas.com, Kamis (26/10/2023).
"Kartu kredit itu dia gunakan Rp 200 juta Rp 300 juta. Sehingga total kerugian negara adalah Rp 5,1 miliar," sambung dia.
Selain tas bermerek, FRW sang istri dan suaminya HS juga membeli mobil mewah merek Mercy dan Honda CRV.
Mobil tersebut kini sudah disita sebagai barang bukti oleh penyidik.
Namun, kedua tersangka belum dikenakan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Itu masih pengembangan, penyidik sementara pakai Pasal 2 itu dulu," ujar Didik.
Penyidik Bidang Pidana Khusus Kejati Banten akhirnya berhasil menangkap dua tersangka pasutri pembobol dana Bank BRI Cabang BSD Tangsel, Rabu, (25/10/2023).
Adapun sosok FRW sang istri, diketahui pegawai yang menjabat Priority Banking Officer (PBO) pada bank BUMN DI Kantor Cabang BSD, Tangerang.
PBO berperan untuk melayani dan membuat kartu kredit prioritas.
Karena itu, aksinya membobol dana bank pun mudah.
Sementara sang suami, bekerja sebagai pegawai swasta bertugas membuat atau menyediakan kartu identitas untuk syarat pembukaan rekening dengan saldo awal Rp 500 juta.
"Dia orang dalem, orang BRI, dia bawa KTP fiktif dulu. Tapi diisi modal Rp 500 juta dulu, otomatis dia jadi nasabah prioritas yang bisa mendapat kartu kredit yang limitnya sama Rp 500 juta," kata Didik.
Baca juga: WASPADA! Skill Elit Maling Motor di Bengkulu, Terekam CCTV, Bobol Kontak Motor Cuma Butuh 8 Detik
HS berperan sebagai pengumpul dan penyuplai KTP.
Ia menggunakan identitas asli tapi palsu untuk membuat kartu kredit.
"Yang digunakan adalah 41 KTP fiktif. Ketika kita tangkap suaminya itu banyak KTP fiktif yang kita temukan,
Menurut Didik, HS dan FRW kemudian menarik dana di dalam kartu kredit tersebut.
Setelah uang tertarik, keduanya kemudian membuat kartu lagi menggunakan KTP orang lain.
Hal itu pelaku lakukan sejak tahun 2020-2021.
Baca juga: TEREKAM CCTV, Aksi Maling Bobol Toko Pinggir Jalan di Kudus, Angkut Barang Curian Pakai Keranjang
"Sampai 41 KTP atau identitas orang lain. Bahkan HS ini memiliki 10 identitas, fotonya dia, namun namanya berbeda," pungkasnya.
Kedua tersangka ditangkap pada Rabu (25/10/2023) pukul 17.00 WIB di Villa Cinere Mas Extension, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Mereka telah ditahan di Rutan Serang dan akan dikenakan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
(TribunJabar.id/Salma Dinda Regina).
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id
Sumber: Tribun Jabar
| Tuduhan Tak Berdasar Terhadap Zulham Picu Tragedi Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Terlibat |
|
|---|
| Kasus Tak Biasa di Wonogiri: Error M-Banking dan Penarikan Rp 10 Juta di Stasiun Solo Saat Dinihari |
|
|---|
| Minta Ampun di Hadapan Polisi, Kehadiran Mery Ana dalam Kasus Penculikan Balita Makassar |
|
|---|
| Profil Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Tetangga Ungkap Profesi Orangtua dan Karakter |
|
|---|
| Senjata di SMAN 72 Bertuliskan Nama Pelaku Teror Eropa: Luca Traini Jadi Sorotan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/style/foto/bank/originals/Dana-nasabah-Rp-256-miliar-dibobol-4-karyawan-Bank.jpg)