Berita Viral
ASTAGFIRULLAH Lagi-lagi Israel Serang Kamp Pengungsian, Kali Ini di Maghazi Gaza, 51 Warga Tewas
Israel lagi-lagi serang kamp pengungsi, 51 warga Palestina tewas dalam pemboman terbaru di Maghazi, Gaza.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Simak update terbaru perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina.
Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa 51 warga Palestina tewas dalam pemboman terbaru Israel ke kamp pengungsi Maghazi di Gaza.
Kamp pengungsian tersebut mayoritas ditinggali oleh perempuan dan anak-anak.
Sebelumnya, dua rumah tempat tinggal sebagian besar hancur dalam serangan pada Sabtu (4/11/2023) malam.

Sementara itu, media lokal melaporkan konfrontasi pecah antara pasukan Israel dan warga Palestina di Kota Nablus, Tepi Barat, yang diduduki.
"Setidaknya tiga warga Palestina terluka setelah ditembak dengan peluru tajam," kata kementerian kesehatan Palestina.
Israel telah meningkatkan serangan selama beberapa menit terakhir di berbagai wilayah di wilayah tersebut.
Dimulai dari wilayah utara Jalur Gaza, di lingkungan Tel al-Zaatar yang dianggap sebagai salah satu lingkungan utama kamp pengungsi Jabalia.
Baca juga: LIVE Aksi Bela Palestina di Monas, Bacapres dan Bacawapres 2024 Diundang, Siapa Saja yang Hadir?
Pasukan Israel telah menghancurkan sumur air utama di wilayah itu – yang merupakan sumber air bagi ribuan warga.
Serangan Israel berlanjut di tengah Jalur Gaza.
Ada dua rumah tempat tinggal di kamp pengungsi Al-Maghazi sebagian besar dihancurkan oleh pendudukan.
"Mereka (pasukan Israel) telah menjatuhkan berbagai jenis bom termasuk di wilayah utara Jalur Gaza dan di kamp pengungsi Al-Shati," lapor Al Jazeera.
Masyarakat di sana benar-benar menghadapi kesulitan besar dalam hal pernapasan.
Mereka hanya memohon untuk menghentikan serangan yang tak henti-hentinya, mereka tidak mampu lagi mengatasi situasi yang terjadi di sana.
Tidak ada air, tidak ada makanan, tidak ada persediaan medis selama lebih dari tiga minggu.
Tidak ada tempat yang aman di Gaza
Warga Palestina di Gaza mencari keamanan di rumah mereka tetapi rumah mereka dibom.
Mereka berlindung di sekolah tetapi sekolah dibom.
Yang terluka dibawa ke rumah sakit dengan ambulans tetapi ambulans dan rumah sakit dibom.
....
Dikabarkan sebelumnya kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza diserang oleh Israel hingga menewaskan 195 orang, Kamis (2/10/2023).
Dikutip dari Aljazeera, serangan bombardir Israel yang intens di Jalur Gaza terjadi sebelum Kamis subuh.

Pada video yang diunggah media tersebut, menunjukkan bola api dan suara ledakan keras di Lingkungan Karama dekat Beit Hanoun di utara Jalur Gaza.
Pengeboman juga terjadi di dekat menara Fayrouz, barat laut Kota Gaza.
Dilaporkan juga bahwa pelayanan kesehatan tidak bisa menjangkau wilayah tersebut karena ancaman serangan misil yang terus menerus.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku 'terkejut' terkait serangan Israel di Jabalia yang terjadi dua kali dalam dua hari.
Dilaporkan setidaknya 8.805 warga Palestina tewas akibat serangan di Gaza sejak 7 Oktober. Sementara korban tewas di Israel lebih dari 1.400.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH Kamp Pengungsian Jabalia di Gaza Dibom 6 Kali Israel, 50 Warga Tewas, Ratusan Luka
120 korban hilang
Selain 195 korban tewas, ada 120 orang yang hilang dan sedikitnya 777 orang luka-luka.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan Israel di Jabalia ini mengerikan, sedangkan Komisaris Tinggi HAM PBB dapat menganggapnya sebagai kejahatan perang.
Akan tetapi, Israel mengeklaim serangan itu menargetkan komandan Hamas.
Kementerian Kesehatan Gaza pun mengecam serangan Israel ke kamp pengungsi Jabalia.
"Ini pembantaian yang dilakukan Israel," ungkap kementerian itu, dikutip dari kantor berita AFP.
AFP melaporkan, suara tangis memenuhi udara berdebu ketika para relawan memindahkan balok beton dan besi-besi di kamp pengungsi Jabalia untuk mencari jasad dan korban selamat.
Penduduk kamp Jabalia bernama Ragheb Aqal (41) menyamakan ledakan yang terjadi akibat serangan Israel kali ini dengan gempa bumi.
Dia lalu berbicara tentang kengeriannya melihat rumah-rumah hancur, banyak orang tertindih reruntuhan, serta banyak korban lainnya yang terluka.
Kamp pengungsi Jabalia dihuni 116.000 orang di wilayah seluas 1,4 kilometer persegi.
(*)
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Kisah Pria di China Jadi Mahasiswa di Usia 60 Tahun, Akrab dengan Teman Sekampus: Merasa Lebih Muda |
![]() |
---|
Usia Hanyalah Angka, Nenek 68 Tahun di China Mendadak Viral, Jago Main Skateboard, Netizen Melongo |
![]() |
---|
Bukan Nikahan, Pesta Cerai Viral di Malang: Undangan, Dekorasi, dan Sound Horeg ala Resepsi |
![]() |
---|
Siapa Pemilik Restoran Bibi Kelinci Kopitiam yang Sedang Viral? Terungkap Nama dan Akun Instagramnya |
![]() |
---|
Potret Sri Mulyani usai Pensiun Jadi Menkeu, Terekam Liburan di Semarang, Kini Lebih Ceria & Santai |
![]() |
---|