Breaking News:

Berita Viral

Mau Wisata di Pemandian Air Panas, Polisi di Medan Dianiaya Warga hingga Babak Belur, Dituduh Begal

Pilunya nasib polisi di Medan, niat wisata di pemandian air panas, malah babak belur dianiaya warga, dituduh begal.

MI/Ramdani
Ilustrasi - Pilunya nasib polisi di Medan, niat wisata di pemandian air panas, malah babak belur dianiaya warga, dituduh begal. 

TRIBUNSTYLE.COM - Pilunya nasib polisi di Medan, niat wisata di pemandian air panas, malah babak belur dianiaya warga, dituduh begal.

Nasib tragis menimpa seorang pria bernama Maykel Jordan yang saat itu hendak berwisata ke air panas Sidebuk-Debuk.

Saat tiba di pos pengutipan di Desa Doulu, pria tersebut mendapatkan tindakan penganiayaan oleh sekelompok orang.

Saat dikonfirmasi, Plt Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Henry D Tobing membenarkan adanya peristiwa tersebut. 

Ilustrasi - Pria bernama Maykel Jordan dianiaya saat hendak berwisata ke air panas Sidebuk-Debuk
Ilustrasi - Pria bernama Maykel Jordan dianiaya saat hendak berwisata ke air panas Sidebuk-Debuk (Shutterstock)

Baca juga: SADIS! Pria di Sumba Barat Daya Aniaya Pacar Usai Pulang dari Acara Ulang Tahun, Pelaku Bawa Parang

Ia menjelaskan, aksi penganiayaan yang dialami oleh pria yang juga merupakan anggota Polri yang bertugas di Polrestabes Medan ini terjadi pada Senin (30/10/2023) kemarin.

"Benar kemarin kita mendapatkan adanya informasi penganiayaan yang dialami oleh personel Polrestabes Medan di pos retribusi air panas Sidebuk-Debuk, sekira pukul 00.30 WIB," ujar Henry, Rabu (1/11/2023).

Dijelaskan Henry, berdasarkan keterangan yang didapat dari para saksi di sama penganiayaan ini bermula saat korban yang datang dari Desa Aji Buhara, Kecamatan Tigapanah hendak menuju ke pemandian air panas yang saat itu berboncengan dengan rekannya Jeriko Purba.

Saat tiba di simpang Doulu, keduanya dihentikan oleh warga (menggunakan mobil warna abu abu) selanjutnya dituduh begal.

Tanpa alasan pasti, selanjutnya para pelaku langsung melakukan penganiayaan terhadap keduanya yang membuat kedua pria tersebut mengalami luka-luka.

"Karena penganiayaan yang dialami korban, salah satu korban yaitu Maykel Jordan mengalami luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit," ucapnya.

Lebih lanjut, saat ditanya seperti apa penanganan kasus ini Henry menjelaskan pihaknya sudah mengambil keterangan dari para saksi.

Selain itu pihaknya juga sudah mengumpulkan serangkaian bukti-bukti, dan sampai saat ini pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku penganiayaan anggota Polri tersebut.

'Aku Diselingkuhi, Aku yang Terbuang' Curhat Pilu Bidan Dianiaya Mantan Suami Oknum TNI di Bengkulu

CURHAT pilu bidan dianiaya mantan suami yang merupakan oknum TNI di Bengkulu, aku diselingkuhi tapi aku yang terbuang'.

Nasib pilu dialami seorang bidan bernama Tri Septiani atau Ayie yang mengaku dianiaya oleh mantan suaminya.

Tri Septiani merupakan mantan persit dari mantan suaminya bernisial SH, anggota TNI AD Kodam II Sriwijaya yang berdinas di Denpom Bengkulu.

Melalui akun Tiktoknya @ayi_salon, Tri Septiani curhat sering mendapatkan kekerasan hingga diselingkuhi selama menikah dengan mantan suaminya tersebut.

Bahkan, Ayie sapaan akrabnya ini mengaku jika kedua orang tuanya ikut terseret dalam masalah rumah tangganya.

Seorang bidan bernama Tri Septiani
Seorang bidan bernama Tri Septiani atau Ayie belakangan mencurahkan kisah pilunya di media sosial mengaku dianiaya oleh mantan suaminya, oknum anggota TNI di Bengkulu

Baca juga: Kisah Cinta Bule Jerman Kepincut Bu Bidan Asal Baturaja, Kenalan di FB, Kini Beri Mahar 5 Suku Emas!

"Aku yang diselingkuhi, aku yang terbuang,
aku yang tidak mendapatkan apa-apa dan akhirnya,
aku pula yang dilaporkan ke Polda,
bahkan orangtuaku ikut diseret, sungguh keadilan di Indonesia lancip ke bawah tumpul ke atas!" ungkap pilu Tri Septiani.

Selama dua tahun itu pula, Ayie hanya berjuang seorang diri mencari keadilan atas kejadian yang menimpanya.

"2 tahun aku melalui dan menghadapinya sendiri... dan saat ini aku masih tetap berdiri tegak!" sambungnya.

Malangnya, Ayie harus menerima kenyataan pahit jika mantan suaminya itu berselingkuh dengan seorang janda yang memiliki anak.

"Diselingkuhi dengan LC Janda anak 1 dan ditampar kenyataan bahwa aku sendiri belum bisa memberikan keturunan!" ungkap Ayie.

Pada unggahan lainnya, Ayie curhat mengaku lelah berjuang mendapatkan keadilan.

Namun, ia berjanji kepada kedua orangtuanya akan tetap berkorban sekalipun dirinya akan mendapatkan hukuman.

"Papa mama...
Sebenarnya anakmu sudah lelah
berjuang yang ujungnya akan tetap kalah dan tdiak mendapatkan keadilan!
Tapi aku bersumpah kali ini, aku akan berrjuang sekali lagi demi hak hak kalian..
Seandainya perjuangan terakhirku ini tetap kalah dan aku dipenjarakan!
akan aku pastikan sebelum itu, berkas-berkasnya akan aku bakar habis, rumah akan aku hancurkan!
Biar aku dan dia sama sama hancur!!
Aku berdoa, semoga papa mama disana sehat selalu dan dalam lindungan Allah//
jaga diri kalian baik-baik, semoga mereka yang terlibat secepatnya mendapatkan azab..
Aku tidak akan membiarkan orangtuaku tersakiti iblis!" tandasnya.

Oknum TNI di Bengkulu
Oknum TNI di Bengkulu diduga aniaya mantan istri viral di media sosial

Sebelumnya, Bidan Ayie, nama korban memposting beberapa gambar bahwa dirinya telah dianiaya.

Dalam postingannya terdapat 3 gambar, pada gambar slide pertama terdapat gambar bahwa korban sedang dirawat di rumah sakit.

Pada gambar di slide pertama tersebut, pemilik akun mengatakan bahwa dirinya kembali dianiaya oleh sang mantan suami.

"Apakah saya sebagai mantan Persit benar-benar tidak bisa bersuara? Di mana keadilan kalian wahai polisi militer yang memiliki payung hukum," tulis pemilik akun pada postingannya, Rabu (26/10/2023) kemarin.

Dalam postingan tersebut pada slide kedua pemilik akun memfoto bagian tangannya yang berwarna kemerahan.

Pada slide kedua pemilik akun juga mencantumkan tulisan yang menceritakan tentang penganiayaan yang ia alami.

Kemudian, pada slide ketiga postingannya, pemilik akun juga memposting gambar tangannya yang tampak sedikit lebam.

"Ke mana lagi saya harus mengadu dan meminta keadilan," tulisnya pada slide ketiga postingannya.

Pada unggahan lainnya, Ayie memperlihatkan tempat dimana ia mendapatkan kekerasan dari mantan suaminya.

"Pintu kamar ini menjadi saksi kekejaman seseorang oknum TNI terhadap istrinya..
Saya sembunyi didalam kamar juga percuma, Saya tetap diseret,
saya ditendang pakai sepatu PDL.. lari keluar rumah dengan berlumuran d*rah Alhamdulillah saya terlepas dari pernikahan tidak sehat! untung juga saya ga punya anak dari dia," tulisnya, Kamis, (26/10/2023).

Sosok Tri Septiani

Tri Septiani atau Ayie sapaan akrabnya ini merupakan wanita lulusan pendidikan D3 Kebidanan.

Ayie diketahui anak dari seorang anggota Brimob.

Wanita berusia 30 tahun ini juga dikenal sebagai bidan sekaligus pengusaha, ia memiliki bisnis salon dan klinik kecantikan di Bengkulu, dan Lahat.

Menurutnya, meski kini berstatus sebagai janda, Ayie mengaku tetap mandiri.

Kini, Ayie tengah berjuang mencari keadilan atas kasus penganiayaan yang dilakukan oleh mantan suaminya.

Ayie juga sempat dilaporkan oleh mantan suaminya atas dugaan kasus tindak pidana pencurian.

Laporan tersebut tertulis dengan nomor LP/B/284/IX/2023/SPKT/Polda Bengkulu, pada 22 September 2023.

Terkait adanya postingan tersebut, TribunBengkulu.com mencoba mengkonfirmasi pada Kapenrem 041/Garuda Emas, Kapten Sukriyanto, Jumat (27/10/2023).

Kepada TribunBengkulu.com, Sukriyanto membenarkan adanya kejadian tersebut.

Sebelumnya, pelapor penganiayaan telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Namun karena terlapor merupakan seorang anggota TNI, sehingga pihak kepolisian menyarankan agar pelapor melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Korem 041/Garuda Emas.

Selanjutnya pada Rabu (26/10/2023) kemarin pelapor mendatangi Korem untuk melaporkan kejadian tersebut.

Hanya saja karena terlapor merupakan anggota Denpom II/1 Bengkulu, maka pihak Korem menyarankan pelapor untuk membuat laporan di Denpom.

"Sudah kemarin laporan ke Korem, karena yang dilaporkan ini anggota Denpom, maka kami arahkan yang bersangkutan untuk melapor ke Denpom sesuai jalurnya," ungkap Sukriyanto.

Hingga hari ini, pihak Korem Bengkulu belum mendapat informasi apakah pelapor sudah mendatangi Denpom untuk membuat laporan atau belum.

Pasalnya dirinya juga belum mendapat konfirmasi dari pihak Denpom terkait hal tersebut.

"Kemarin juga kami sarankan untuk visum, dan untuk laporannya ke Denpom apa sudah dibuat atau belum kita belum dapat info. Barusan saya sudah hubungi pihak Denpom namun belum ada jawaban," kata Sukriyanto.

(Tribun-Medan.com/Muhammad Nasrul).

Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Tags:
penganiayaanwisatapemandian air panaspolisiMedanberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved