Breaking News:

Berita Viral

NASIB Tragis Siswa SD di Bekasi, Kaki Kiri Harus Diamputasi Imbas Jatuh Disliding Temannya

ASTAGFIRULLAH nasib tragis siswa SD di Bekasi yang dibully temannya, kaki kiri harus diamputasi imbas jatuh disliding teman.

Wartakotalive.com - TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
ASTAGFIRULLAH nasib tragis siswa SD di Bekasi yang dibully temannya, kaki kiri harus diamputasi imbas jatuh disliding teman. 

TRIBUNSTYLE.COM - ASTAGFIRULLAH nasib tragis siswa SD di Bekasi yang dibully temannya, kaki kiri harus diamputasi imbas jatuh disliding teman.

Fatir (12), seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi harus mengalami nasib pahit.

Pasalnya kaki kirinya harus diamputasi setelah ia menjadi korban bullying atau perundungan yang berakibat fatal.

Kepada orang tuanya, Fatir mengaku kakinya di-sliding temannya pada jam istirahat.

Tak hanya mengalami kekerasan fisik, Fatir juga mengaku dirundung secara verbal oleh teman sekolahnya.

Kini dia pun mengalami kisah pilu, di mana harus menjalani proses pengobatan panjang dan kaki kirinya terpaksa diamputasi.

Kolase Fatir dan lokasi SD Negeri
Kolase Fatir dan lokasi SD Negeri Jatimulyo 09 Bekasi dimana siswa tersebut bersekolah sekaligus diduga menjadi tempat dimana dia mengalami perundungan.

Baca juga: Siswi SMP di Depok Jadi Korban Bullying Anak SMK, Pelaku Tersulut Karena Diprovokasi Teman Laki-laki

Ibunda Fatir, Diana (40), mengungkapkan kronologi perundungan yang dialami sang putra.

Dia menyebut kaki anaknya di-sliding pada Februari 2023.

Fatirsaat itu sedang bersama lima temannya hendak jajan di luar sekolah pada jam istirahat.

"Fatir masih kelas 6 SD pada saat itu. Dia diajak keluar sekolah untuk jajan. Di perjalanan, terjadilah aksi sliding oleh salah satu temannya," kata Diana saat dihubungi, Selasa (31/10/2023).

Saat di-sliding, Fatir sempat jatuh dan kesakitan.

Namun, teman-temannya mengancam Fatir agar tidak menceritakan hal tersebut kepada orangtua atau pihak sekolah.

"Fatir mulai di-bully (secara verbal), maksudnya (dibilang), 'Jangan nangis', 'Enggak usah ngadu sama mama', 'Enggak usah ngadu sama guru', seperti itu," ucap Diana.

Mirisnua Fatir ditinggal sendiri setelah dirundungs ecara fisik dan verbal.

Kelima temannya tidak membantu Fatir untuk berdiri. Padahal, Fatir saat itu kesakitan.

"Fatir itu ngesot sendiri mencari es batu, karena tangannya sakit, merah. Dia enggak jadi jajan, balik ke kelas," ujar Diana.

Ketika Fatir tiba di kelas, teman-temannya justru kembali mengolok-olok.

Diana menyebut, tiga hari setelah di-sliding, Fatir merasakan sakit pada bagian kakinya.

Saat itulah Diana curiga sang anak terjatuh.

Dia lantas mendesak Fatir untuk berbicara.

Saat itulah diketahui bahwa Fatir di-sliding temannya.

"Lukanya itu tidak ada, tapi kakinya kayak memar. Saya desak Fatir bicara, akhirnya diceritakanlah kronologinya," tutur dia.

Diana lantas membawa anaknya berobat ke klinik terdekat.

Fatir diberi pereda nyeri, tetapi itu tidak berpengaruh apa-apa.

"Dirujuk dan dirontgen pakai MRI, didiagnosis ada infeksi dalam itu pada akhir Maret, karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati dulu," kata Diana.

Divonis Kanker Tulang

Fatir kemudian menjalani berbagai pengobatan medis.

Namun, upaya-upaya itu tidak kunjung membuahkan kesembuhan.

Kondisi Fatir bahkan semakin memburuk.

Pada Agustus 2023, dokter mendiagnosis Fatir mengalami kanker tulang. 

Di usia masih belia, Fatir mendapati kenyataannya kaki kirinya harus diamputasi.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," papar Diana.

Amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di tiga rumah sakit menyatakan hasil yang sama.

Kini Fatir tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta karena kondisinya belum stabil setelah menjalani operasi amputasi.

Wakil Kepala Sekolah Bantah Ada Bullying

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak SDN Jatimulya 09 membantah adanya perundungan siswa. 

Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Sukaemah menganggap aksi sliding terhadap Fatir sebagai candaan antarsiswa.

"Memang dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki, jatuh," kata Sukaemah.

Sukaemah menuturkan, aksi sliding kaki merupakan hal yang biasa dilakukan siswa. Dia menganggap itu bukan aksi perundungan.

"Iya, bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan. Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung. Ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke Fatir, jatuh," tutur dia dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Sukaemah juga menganggap olok-olokan yang sering diterima Fatir sebagai hal biasa.

"Kalau bercanda-canda, (bilang), 'Haa, lu jelek lu', mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah biasa kayaknya. Mungkin menurut Fatir lain lagi kayaknya ya," ucap Sukaemah.

Sukaemah menambahkan, selama ini Fatir tidak pernah melaporkan tindakan perundungan, baik secara fisik ataupun verbal ke pihak sekolah.

Karena itu, pihak sekolah tidak pernah mengambil tindakan apa pun.

Artikel ini diolah dari TribunSolo.com

Sumber: Tribun Solo
Tags:
diamputasiBekasibullyingperundunganberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved