Breaking News:

Berita Viral

Tidak Ada Korban Jiwa, KA Argo Semeru Anjlok di Kulon Progo Sebabkan 8 Orang Luka, 1 Patah Tulang

Kereta Api (KA) Argo Semeru mengalami anjlok di Sentolo, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta pada 17 Oktober 2023. Delapan penumpang mengalami luka ringan.

istimewa
Tidak ada korban jiwa dalam insiden kereta api anjlok di Kulon Progo, Selasa 17 Oktober 2023 

TRIBUNSTYLE.COM - Insiden kereta api anjlok di Sentolo, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta tengah menjadi sorotan.

Belakangan terkuak tidak ada korban jiwa dalam insiden yang dialami Kereta Api Argo Semeru tersebut.

Akan tetapi, 8 orang penumpang dilaporkan luka ringan dan 1 orang mengalami patah tulang.

Ya, Kereta Api (KA) Argo Semeru tujuan Surabaya Gubeng-Gambir PP mengalami anjlok di Sentolo, Wates, Kulonprogo, Yogyakarta pada Selasa (17/10/2023) sekitar pukul 13.15 WIB.

Imbas dari insiden ini, Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Benaca Daerah (TRC BPBD) Yogyakarta mengungkapkan tidak ada korban jiwa, tetapi ada korban luka ringan sejumlah delapan orang.

Baca juga: PENAMPAKAN KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis yang Anjlok di Kulon Progo, Gerbong Keluar Lintasan Rel

Kereta api anjlok di dekat stasiun Kalimenur, Sentolo, Kulon Progo, Selasa (17/10/2023)
Kereta api anjlok di dekat stasiun Kalimenur, Sentolo, Kulon Progo, Selasa (17/10/2023) (TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando)

Selain itu, ada satu korban yang mengalami dislokasi atau patah tulang.

Kini, korban tersebut sudah dirujuk ke RSUD Wates untuk menjalani perawatan.

"Pukul 14.34 WIB; Info sementara TIDAK ADA KORBAN JIWA/NEGATIF MD, luka ringan 8 orang, kasus dislok 1 (orang) rujuk RSUD Wates," tulis TRC BPBD DIY di akun X resminya, @TRCBPBDDIY.

Sementara korban yang merupakan penumpang tujuan Stasiun Gambir telah diangkut bus ke Stasiun Wates.

Sedangkan, penumpang tujuan Surabaya diangkut bus untuk menuju stasiun Tugu.

"Penumpang tujuan GBR diangkut bus ke st. wates, dan tujuan SBY menuju st. Tugu dgn bus," kata TRC BPBD DIY.

PT KAI (Persero) juga telah memberikan pernyataan resmi terkait anjloknya KA Argo Semeru tersebut.

KAI mengungkapkan bahwa jalur yang menjadi lokasi kereta anjlok itu belum dapat dilalui.

Sehingga, berdampak terhadap keterlambatan dari kereta lain yang bakal melewati jalur tersebut.

Baca juga: Asyik Bikin Konten Video, Remaja Indramayu Berujung Tertabrak Kereta Api, Tewas Disaksikan Teman

"Saat ini terjadi gangguan operasional di jalur hulu dan hilir, KM 520+4 petak jalan Sentolo - Wates di Kab. Kulon Progo, dampak anjlokan KA Argo Semeru rute Surabaya Gubeng - Gambir(KA 17).

Jalur tersebut belum dapat dilalui perjalanan KA dan akan berdampak pada keterlambatan KA-KA lain yang melewati jalur tersebut," tulis KAI dalam akun X resminya, @KAI121.

KAI mengungkapkan pihaknya masih melakukan evakuasi terhadap Kereta Api Argo Semeru tersebut.

Sebelumnya, insiden ini viral di media sosial X (dulu Twitter) oleh akun, @merapi_uncover di mana tampak gerbong kereta api Argo Semeru keluar dari rel dan miring ke kanan serta kiri.

Tampak pula beberapa orang yang diduga penumpang kereta tersebut berada di sekitar lokasi.

Selain itu, tampak pula beberapa petugas yang diduga dari pemadam kebakaran (damkar) Kulon Progo turut tampak di lokasi kejadian.

Perekam video tersebut mengungkapkan perlu adanya bantuan evakuasi dari Basarnas dan Siganas lantaran masih banyak penumpang yang berada di dalam kereta tersebut.

"Laka kereta ya. Kalau bisa bantuan evakuasi Siganas dan Basarnas. Ini soalnya masih banyak penumpang di dalam gerbong yang belum dievakuasi keluar," katanya.

Kereta api anjlok di Kulon Progo, Selasa 17 Oktober 2023
Kereta api anjlok di Kulon Progo, Selasa 17 Oktober 2023 (istimewa)

TERNYATA Ini Penyebab Kecelakaan 3 Kereta Api India, 10 Gerbong Keluar Jalur, Rumah Sakit Mencekam

Begitu pilunya kecelakaan kereta api di India. 

Hingga hari ini Minggu (4/6/2023) pagi, setidaknya 288 orang tewas dan 800 orang lainnya luka-luka.

Diketahui kecelakaan tiga kereta api yang terjadi di negara bagian Odisha, India.

Foto yang diambil dari cuplikan video AFPTV pada 2 Juni 2023 memperlihatkan gerbong kereta yang terbalik setelah tabrakan di dekat Balasore, sekitar 200 kilometer dari Bhubaneswar, ibu kota Negara Bagian Odisha, India. Lebih dari 200 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Foto yang diambil dari cuplikan video AFPTV pada 2 Juni 2023 memperlihatkan gerbong kereta yang terbalik setelah tabrakan di dekat Balasore, sekitar 200 kilometer dari Bhubaneswar, ibu kota Negara Bagian Odisha, India. Lebih dari 200 orang tewas dalam kecelakaan tersebut. (AFP/AFPTV)

Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan terburuk di India yang terjadi pada Jumat (2/6/2023) malam.

Saat itu kereta penumpang Shalimar-Chennai Coromandel Express menabrak sebuah kereta barang yang berhenti, menyebabkan 10 gerbongnya keluar jalur.

Dari arah berlawanan Bengaluru-Howrah Superfast Express bertabrakan dengan gerbong Coromandel Express yang tergelincir, yang menyebabkan tiga hingga empat gerbongnya sendiri terguling.

Menurut pejabat kereta api, lebih dari 2.200 penumpang berada dalam  Bengaluru-Howrah Superfast Express dan Shalimar-Chennai Coromandel Express.

Petugas penyelamat berkumpul di sekitar gerbong yang rusak di lokasi kecelakaan tabrakan tiga kereta di dekat Balasore, sekitar 200 km (125 mil) dari ibu kota negara bagian Bhubaneswar di negara bagian timur Odisha, pada 3 Juni 2023. Sedikitnya 288 orang tewas dan lebih dari 850 terluka dalam tabrakan tiga kereta yang mengerikan di India, kata para pejabat pada 3 Juni, kecelakaan kereta paling mematikan di negara itu dalam lebih dari 20 tahun.
Petugas penyelamat berkumpul di sekitar gerbong yang rusak di lokasi kecelakaan tabrakan tiga kereta di dekat Balasore, sekitar 200 km (125 mil) dari ibu kota negara bagian Bhubaneswar di negara bagian timur Odisha, pada 3 Juni 2023. Sedikitnya 288 orang tewas dan lebih dari 850 terluka dalam tabrakan tiga kereta yang mengerikan di India, kata para pejabat pada 3 Juni, kecelakaan kereta paling mematikan di negara itu dalam lebih dari 20 tahun. (Dibyangshu SARKAR/AFP)

Dugaan Penyebab

Melansir Hindustan Times, dari laporan awal sementara, penyebab kecelakaan kereta api India tersebut diduga karena kegagalan sinyal.

Investigasi awal telah mengungkapkan bahwa sinyal sempat diberikan kepada Coromandel Express untuk memasuki jalur utama tetapi dibatalkan.

Kereta Coromandel Express kemudian memasuki jalur melingkar dan menabrak kereta barang yang diparkir di sana.

"Sinyal diberikan dan dilepas untuk jalur utama atas untuk kereta nomor 12841 tetapi kereta memasuki jalur putaran atas dan putus dengan kereta barang yang berada di jalur putaran dan tergelincir"

Baca juga: Ada Tubuh Terputus, Darah di Rel, Penumpang Selamat Ungkap Detik-detik Usai Kecelakaan Kereta Api

"Sementara itu, (kereta nomor) 12864 melewati jalur utama bawah dan dua gerbongnya tergelincir dan terbalik," bunyi laporan investigasi awal tersebut.

Perdana Menteri (PM) Narendra Modi telah mengunjungi lokasi kecelakaan dan diberi pengarahan oleh menteri perkeretaapian Ashwini Vaishnaw serta petugas tim manajemen bencana. Dia juga bertemu dengan beberapa korban luka di rumah sakit.

Modi memerintahkan agar penyebab kecelakaan kereta api India ini bisa diusut tuntas dan pelaku yang bertanggung jawab dihukum seberat-beratnya.

"Saya tidak punya kata-kata untuk mengungkapkan rasa sakit saya. Tidak ada yang akan terhindar dan tindakan keras akan diambil terhadap mereka yang dinyatakan bersalah. Instruksi telah diberikan untuk memastikan penyelidikan yang tepat dan cepat atas tragedi tersebut," kata Modi.

Suasana Mencekam Rumah Sakit

Beberapa saat setelah kejadian, jenazah dan korban luka kecelakaan kereta api mulai berdatangan di rumah sakit distrik Balasore, Odisha pada Jumat pukul 10 malam

Dr Mrutunjay Mishra, Petugas Medis Distrik Tambahan (ADMO) mengaku itu adalah keadaan paling mengerikan yang pernah dialaminya selama menjadi petugas medis.

“Saya telah menjalani profesi ini selama beberapa dekade. Tapi saya belum pernah melihat kekacauan seperti itu dalam hidup saya," ucap Mishra.

"Hampir seluruhnya, 251 korban kecelakaan dilarikan ke rumah sakit kami, dan jujur saja, kami tidak siap. Tetapi staf kami bekerja sepanjang malam dan memberikan bantuan medis kepada semua orang," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(TribunJogja.com/Alexander Aprita)(KompasTV/Dian Nita)

Diolah dari Tribunnews.com dan Kompas.tv

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
berita viral hari inikereta apiArgo SemeruSentoloKulon Progo
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved