Breaking News:

Berita Viral

TEKA-TEKI Kematian Ibu dan Anak Sisa Tulang di Cinere, Kurung Diri di Toilet Sambil Bakar Dupa

Ibu dan anak yang tewas sisa tulang di Cinere Depok sengaja mengurung diri di dalam toilet sambil bakar dupa. Pintu dan jendela ditutup plester.

Editor: Putri Asti
Kolase Foto - KOMPAS.com-MUHAMMAD NAUFAL/TribunJakarta.com-Elga Hikari Putra
Ibu dan anak yang tewas sisa tulang di Cinere Depok sengaja mengurung diri di dalam toilet sambil bakar dupa. 

TRIBUNSTYLE.COM - Terungkap misteri di balik kematian ibu dan anak di perumahan elit Cinere, Depok beberapa waktu lalu.

Ibu dan anak ini sengaja mengurung diri di dalam toilet sempit dengan jendela dan pintu ditutup plastik dan diplester.

Dalam toilet sempit itu, mereka membakar dupa yang membuat keduanya kehabisan oksigen.

Grace Arijani Harahapan (64) dan anaknya, David Ariyanto Wibowo (38), dinyatakan tewas karena kekurangan oksigen.

Misteri ibu dan anak ditemukan tewas membusuk di perumahan elit Cinere Depok.
Misteri ibu dan anak ditemukan tewas membusuk di perumahan elit Cinere Depok. (Warta Kota)

Mereka ditemukan tak bernyawa di dalam toilet rumahnya di Cinere, Depok, Jawa Barat.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengki Haryadi menyampaikan, rumah korban dalam keadaan terkunci dari dalam dan tak ada kunci yang ditemukan di lokasi.

Baca juga: KESEHARIAN Ibu dan Anak di Depok Sebelum Tewas, Tertutup, Rumah Tak Terawat, Hidup Tanpa Listrik

"Semua pintu ditutup, jendela-jendela (ditutup) dengan plastik, dengan plester termasuk yang ada di TKP," kata Hengki dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/10/2023).

Grace dan David tewas dengan mengurung diri di dalam toilet seluas 1,8x1 meter.

Jendela yang ada pada toilet itu pun ditutup dengan plastik.

"Ditemukan di situ bantal atau senderan termasuk Grace dan David, semua sudah dipersiapkan bantal untuk berdiam, mengurung diri dalam kamar mandi ataupun ruang tersebut," jelas Hengki.

Di dalam toilet, penyidik juga menemukan dua dupa besar, arang, dan senter.

Dupa ini dibakar oleh korban sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

ilustrasi ibu dan anak yang tewas sisa tulang di Depok mengurung diri di toilet sambil bakar dupa
ilustrasi ibu dan anak yang tewas sisa tulang di Depok mengurung diri di toilet sambil bakar dupa (istockphoto)

"Tadi kami sempat berdiskusi dengan tim psikologi forensik, ternyata metode bunuh diri ini juga pernah ditemukan di Jepang," tutur Hengki.

"Di mana yang bersangkutan juga sering menggunakan internet yang identik dengan negara Jepang," lanjut dia.

Hengki menyampaikan bahwa tidak ditemukan racun maupun tanda kekerasan pada tubuh David dan Grace.

Tidak ada pula DNA lain yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Dari jenazah maupun sekitaran TKP tidak ditemukan bercak-bercak darah, berarti tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Hengki.

Dia menyebutkan, Grace dan anaknya itu tewas karena bunuh diri

Mobil jenazah disiapkan untuk mengevakuasi dua mayat ibu dan anak di perumahan elit wilayah Cinere, Kota Depok. Dua mayat berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang diduga merupakan ibu dan anak ditemukan membusuk di perumahan elit wilayah Cinere, Kota Depok.
Mobil jenazah disiapkan untuk mengevakuasi dua mayat ibu dan anak di perumahan elit wilayah Cinere, Kota Depok. Dua mayat berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang diduga merupakan ibu dan anak ditemukan membusuk di perumahan elit wilayah Cinere, Kota Depok. (WartaKota/M Rifqi Ibnu Masy)

Polisi pun menyimpulkan peristiwa ini bukan merupakan pidana.

"Sehingga disimpulkan juga di sini bahwa mereka adalah melakukan bunuh diri ataupun suicide dengan cara mengurung diri di ruangan sempit seluas 1,8x1 meter itu dengan tinggi 2,3 meter. Ditambah lagi dua dupa yang dibakar," papar dia.

Grace dan David diduga hendak mengakhiri hidupnya sejak tahun 2017 silam.

Untuk diketahui, jasad Grace dan David ditemukan dalam keadaan sisa tulang belulang pada 7 September 2023.

Jasad mereka ditemukan sekira pukul 09.30 WIB.

Baca juga: SEPEKAN Berlalu, Ibu & Anak Sisa Tengkorak di Cinere Masih Misteri, Padahal Sudah Banyak Petunjuk

Kepolisian menduga Grace dan David sudah meninggal selama satu bulan.

Adapun penemuan jasad ibu dan anak ini sepintas mengingatkan publik dengan misteri satu keluarga yang ditemukan tewas di perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, tahun lalu.

Kemiripan itu diakui Hengki Haryadi yang ikut menyelidiki dua kasus kematian misterius ini.

"(Kasus ibu dan anak tewas membusuk di Depok) ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres. Oleh karenanya, polanya kita sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Hengki, Jumat (8/9/2023).

Polri Beber Kesulitan Identifikasi

Kasus penemuan mayat membusuk sisa tengkorak ibu dan anak di Cinere masih mandek.

Kesulitan penguakan kasus ini dijelaskan langsung oleh Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto.

Ia mengatakan bahwa proses uji laboratorium mayat ibu dan anak, Grace Arijani (65) dan David Arianto (38) mengalami hambatan.

Sebab, kondisi jenazah ibu dan anak tersebut dalam kondisi membusuk, dan faktor ini menjadi kendala proses autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

Penampakan rumah mewah milik Grace Arijani Harahapan (65) dan sang anak David Ariyanto (38), di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat. Di rumah tersebut jasad ibu dan anak itu ditemukan membusuk, pada Kamis (7/9/2023).
Penampakan rumah mewah milik Grace Arijani Harahapan (65) dan sang anak David Ariyanto (38), di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat. Di rumah tersebut jasad ibu dan anak itu ditemukan membusuk, pada Kamis (7/9/2023). (Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com)

Diperkirakan, mereka sudah meninggal lebih dari satu bulan, dan jasadnya baru diketahui di kecamatan Cinere, Kota Depok, Kamis (7/9/2023) lalu.

“Kalau kondisi baru (meninggal) itu berbeda dengan yang sudah membusuk,” kata Hariyanto saat ditemui awak media di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (16/9/2023).

Hariyanto menjelaskan, tim dokter forensik telah mengambil sampel organ tubuh kedua jasad guna proses uji laboratorium.

Namun hasilnya belum dapat diketahui, sebab terkendala karena pembusukan tersebut.

Baca juga: SEPEKAN Berlalu, Ibu & Anak Sisa Tengkorak di Cinere Masih Misteri, Padahal Sudah Banyak Petunjuk

"Perihal waktu tergantung (Proses uji laboratorium). Ini kan sulit juga dengan adanya pembusukan, yang mudah adalah yang masih baru (meninggal)," tuturnya.

Uji laboratorium oleh tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati itu dijelaskan Hariyanto dengan uji toksikologi dan uji histopatologi.

Uji laboratorium histopatologi untuk mengetahui ada atau tidak terdapat kelainan sel juga jaringan pada jasad korban, dan dilakukannya di RS Polri Kramat Jati.

Sementara uji laboratorium toksikologi untuk memastikan ada atau tidaknya zat berbahaya terhadap kedua jasad, dan dilakukannya di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

MISTERI penemuan mayat ibu dan anak tinggal kerangka di Cinere, ditemukan dalam kamar mandi, korban sudah sebulan tidak keluar rumah.
MISTERI penemuan mayat ibu dan anak tinggal kerangka di Cinere, ditemukan dalam kamar mandi, korban sudah sebulan tidak keluar rumah. (Kolase Foto - KOMPAS.com-MUHAMMAD NAUFAL/TribunJakarta.com-Elga Hikari Putra)

Hasilnya, kedua uji laboratorium itu dilakukan sebab hasil autopsi pada mayat ibu dan anak tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan yang menyebabkan kematian.

"Kalau ada sebab lain (mengakibatkan meninggal dunia) bisa terlihat di situ (dari hasil uji laboratorium,” ucapnya.

Selain itu, Hariyanto mengatakan pihaknya juga melakukan pencocokan sampel DNA guna keperluan identifikasi secara Disaster Victim Identification (DVI).

"Kita menunggu hasil daripada DNA dan histopatologi," pungkasnya. 

Tidak ada bercak darah
Polisi menyebut tak ada bercak darah yang mengindikasikan kekerasan di dua mayat diduga ibu dan anak yang ditemukan di Cinere, Depok, Jawa Barat.

Hal tersebut diketahui dengan menggunakan alat Crime Lite Auto saat melakukan autopsi terhadap jasad korban.

Penggunaan crime lite adalah untuk mendeteksi bercak darah di tubuh korban.

"Kami juga pada waktu autopsi melibatkan alat namanya crime lite," kata Kabiddokes Polda Metro Jaya, Kombes Hery Wijatmoko, kepada wartawan, dikutip Selasa (12/9/2023).

"Crime lite itu kami bisa mendeteksi adanya bercak darah atau permukaan di tubuh," hasilnya negatif," sambung dia.

Atas hasil negatif itu, Hery menuturkan tak ada indikasi kekerasan di tubuh korban.

Di sisi lain, ia mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab kematian serta waktu kematian (time scene death) dari dua jenazah itu.

"Kami melakukan pemeriksaan yang nantinya untuk menentukan identifikasi itu," kata dia.

"Kami pastikan benar enggak ini adalah Si A dan Si B. Kemudian berapa lama saat kematiannya. Jadi time scene of death," sambungnya.

Menurut Hery, autopsi terhadap jenazah keduanya sudah selesai.

Saat ini, kata dia, dilakukan pencocokan berdasarkan DNA.

"Kami lakukan pencocokan DNA untuk menentukan siapa korban 1 dan korban selanjutnya dengan keluarga yang masih ada, (masih) bisa dihubungi," ujarnya. (m31)

(*)

Artikel diolah dari Kompas.com dan WartaKotalive.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
CinereDepokbunuh diriberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved