Berita Viral
Suara Bergetar, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Mundur, Buntut Tarik Sumbangan: Saya Ikhlas Daripada Gaduh
Imam Mujahid, Kepsek SMPN 1 Ponorogo mundur dari jabatan setelah heboh penarikan sumbangan. Ia merasa menjadi penyebab tercemarnya nama baik Ponorogo.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Polemik penarikan uang sumbangan untuk beli alat musik hingga mobil di SMPN 1 Ponorogo, Jawa Timur menemui babak baru.
Imam Mujahid, Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo memutuskan untuk mundur dari jabatannya.
Ia merasa telah menjadi penyebab tercemarnya nama baik Ponorogo.
Ya, Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo Imam Mujahid mengundurkan diri, Rabu (4/10/2023).
Hal itu terjadi setelah viralnya penarikan sumbangan untuk membeli mobil, alat musik dan komputer.
Pengunduran diri disampaikan Imam Mujahid saat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengumpulkan seluruh kepala SMP Negeri se bumi reog di aula SMPN 2 Ponorogo.
Baca juga: ASTAGA! Bocor Tarikan Sumbangan SMPN 1 Ponorogo, Total Sampai Rp 500 Juta, Buat Beli Mobil Baru

Di tengah-tengah orang nomor satu di bumi reog menyampaikan pengarahan, Imam Mujahid maju. Dia membawa map berwarna merah yang di dalamnya ada amplop berisi surat pengunduran diri.
“Hari ini saya menjadi penyebab tercemarnya Ponorogo. Saya dengan tulus hati mengundurkan diri sebagai kepala SMPN 1 Ponorogo,” ujar Imam Mujahid di depan kepala SMPN se Ponorogo dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Dia mengatakan ini berawal sesuatu yang viral. Dia pun meminta maaf karena telah membuat kegaduhan beberapa waktu belakangan.
“Saya ikhlas daripada menjadi kegaduhan. Saya mohon maaf kepada semuanya,” kata Imam Mujahid dengan suara bergetar.
Kemudian Imam Mujahid menyerahkan map berwarna merah berisi amplop surat pengunduran diri kepada Sugiri Sancoko. Surat pengunduran foto itu diterima oleh Sugiri Sancoko.
Sebelumnya, Sebuah postingan tentang penarikan sumbangan oleh salah satu SMP Negeri Favorit di Ponorogo viral di media sosial.
Postingan itu diupload oleh akun instagram @infoponorogo. Dalam postingannya, ada muncul sebuah surat tarikan sumbangan. Di dalam foto tersebut ada point-point yang ditarik sumbangan.
Baca juga: Kepsek SMP Negeri 1 Ponorogo Buka Suara soal Polemik Sumbangan untuk Beli Mobil: Itu Program Komite
Ada 3 point, pertama adalah pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000. Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Inova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.
Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000 lalu dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000. Hadi yang ditanggung Rp 509.580.000 dibagi 288 siswa berjumlah Rp 1.769.375.
Tidak hanya di instagram, surat penarikan sumbangan tersebut juga menyebar di WhatsApp. Surat penarikan sumbangan yang menyebar di WhatsApp utuh tanpa potongan.
Wali murid, diberikan 3 pilihan. Yang membedakan hanya pada harga mobil Inova. Pada pilihan pertama mobil Inova 2017 dengan harga Rp 225 juta. Pilihan kedua mobil Inova 2018 denhan harga Rp 240 juta dan pilihan ketiga Inova 2019 dengan harga Rp 265 juta.
Pada pilihan pertama per siswa dibebani Rp 1,590.556. Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.
Dalam surat yang menyebar di WhatsApp terpampang jelas ditandatangani oleh Ketua Komite, Bendahara Komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo.
Baca juga: Ketar-ketir? Dikecam Usai Viral, SMPN 1 Ponorogo Tunda Tarik Sumbangan Beli Mobil Baru: Pending Dulu

ASTAGA! Bocor Tarikan Sumbangan SMPN 1 Ponorogo, Total Sampai Rp 500 Juta, Buat Beli Mobil Baru
SMP Negeri 1 Ponorogo kini viral, gegara rincian permintaan sumbangan kepada wali murid.
Pasalnya sekolah negeri tersebut meminta sumbangan kepada wali murid yang totalnya mencapai Rp 500 juta.
Permintaan sumbangan ini disebutkan untuk membeli atau pengadaan peralatan praktek musik, peremajaan mobil sekolah yakni akan pengadaan mobil inova dan pengadaan puluhan komputer.
Foto selebaran itu viral hingga mendapatkan komentar miring, seperti apa?
Sebuah postingan tentang penarikan sumbangan oleh salah satu SMP Negeri Favorit di Ponorogo viral di media sosial.
Postingan itu diupload oleh akun instagram @infoponorogo.
Dalam postingannya, ada muncul sebuah surat tarikan sumbangan. Di dalam foto tersebut ada point-point yang ditarik sumbangan.
Ada 3 point, pertama adalah pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000.
Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Inova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.

Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000 lalu dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000.
Jadi yang ditanggung Rp 509.580.000 dibagi 288 siswa berjumlah Rp 1.769.375.
Postingan tersebut telah disukai oleh 4500 netizen. Pun telah dikomentari oleh ratusan netizen.
Tidak hanya di instagram, surat penarikan sumbangan tersebut juga menyebar di WhatsApp.
Surat penarikan sumbangan SMPN 1 Ponorogo yang menyebar di WhatsApp utuh tanpa potongan.
Wali murid, diberikan 3 pilihan. Yang membedakan hanya pada harga mobil Inova.
Pada pilihan pertama mobil Inova 2017 dengan harga Rp 225 juta.
Pilihan kedua mobil Inova 2018 dengan harga Rp 240 juta dan pilihan ketiga Inova 2019 dengan harga Rp 265 juta.
Pada pilihan pertama per siswa dibebani Rp 1,590.556. Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.
Dalam surat yang menyebar di WhatsApp terpampang jelas ditandatangani oleh Ketua Komite, Bendahara Komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo.
Baca juga: TERJADI LAGI! Harga Seragam Sekolah Ngepruk di Tuban, Dijual Rp 1,2 Juta, Uang Gedung Rp 2,2 Juta
“Memang benar surat itu. Dan kalau saya pribadi ada point peremajaan mobil sebenarnya tidak terlalu urgent,” ujar salah satu wali murid SMPN 1 Ponorogo berinisial PR, Jumat (29/9/2023) .
Dia mengatakan bahwa peremajaan mobil tidak tepat sasaran.
Misal untuk membeli komputer itu, PR secara pribadi tidak terlalu mempersoalkan.
Dia menilai jika membeli komputer bisa digunakan semua.
“Kalau mobil kan tidak mungkin bisa dipakai semua. Jadi saya merasa keberatan diperemajaan mobil. Komputer okelah bisa dipakai semua murid bisa,” terangnya.
Apalagi, kata dia, mobil yang diminta adalah mobil merk Toyota jenis Inova.
Pun dia mempertanyakan apakah benar-benar akan digunakan untuk sekolah atau lainnya.
Baca juga: Kekhawatiran Orangtua Tak Beli Baju Seragam SMA Tulungagung Harga Rp2,3 Juta, Tidak Ada Pilihan
“Kalau nanti dipakai apa saya pribadi tidak tahu. 200 murid, mobil satu apa bisa dipakai? Kebijakan tidak ada yg populis Kalau Inova tidak populis. Apa harus Inova?,” tanyanya.
Dia berharap kebijakan tersebut ditinjau ulang. Karena saat kesepakatan, ratusan wali murid memang diundang.
Namun menurutnya tidak membuat kesepakatan dari nol.
“Jadi disana sudah ditawarkan 3 pilihan. Hanya pada beda tahun Inova. Kesepakatan itu harus dipikir ulang khususnya mobil,” terangnya.
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid mengatakan bahwa sudah sesuai prosedur.
Dimana penarikan sumbangan dengan membeli berbagai barang itu merupakan program komite.
“Program komite, mitra dari sekolah. Jadi sekolah manut komite, dari sekolah mendata apa yang perlu dibeli , komite yang memutuskan, komite yang memberi kebijakan bersama wali murid,” pungkasnya.
(TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)
Diolah dari artikel TribunJatim.com dan TribunJatim.com
Jejak Karier Ahmad Sahroni, Dulu Tukang Cuci Kapal, Mendadak Crazy Rich hingga Jadi DPR RI |
![]() |
---|
10 Kontroversi Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Mobil Tesla Hancur, Jam Tangan Rp11 M Jadi Rebutan |
![]() |
---|
Viral Pemuda di Jepang Pacari Wanita 83 Tahun, Tak Masalah Beda Usia Jauh, Terungkap Awal Mula Kenal |
![]() |
---|
Kisah Wanita Jepang Pilih Tinggal di Rumah Penuh Sampah Usai Suami Wafat, Padahal Aset Melimpah |
![]() |
---|
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|