Breaking News:

Berita Viral

'Nggak Kuat' Tiap Hari Ditagih Pinjol, Karyawan Minimarket di Karawang Putus Asa, Nekat Gantung Diri

Tak kuat lagi tiap hati ditagih pinjol, seorang karyawan minimarket di Rengasdengklok, Karawang nekat gantung diri di gudang tempatnya bekerja.

Editor: Putri Asti
IST
Tak kuat ditagih pinjol, karyawan minimarket di Karawang gantung diri 

TRIBUNSTYLE.COM - Memiliki hutang terkadang menjadi masalah terberat bagi sebagian orang.

Demi memenuhi kebutuhan, mereka nekat mengambil pinjaman meski sebenarnya tak tahu bagaimana cara mengembalikannya nanti.

Ya, hal itulah yang harus dialami oleh karyawan minimarket di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang ini.

Terlanjur mengambil hutang lewat pinjaman online atau pinjol, mau tak mau dia harus menghadapi debt collector setiap harinya.

Ilustrasi terjerat hutang membuat seorang karyawan minimarket di Karawang gantung diri
Ilustrasi terjerat hutang membuat seorang karyawan minimarket di Karawang gantung diri (ISTIMEWA)

Lama-lama karyawan ini pun tak kuat lagi terus menerus ditagih, dia kemudian memilih mengakhiri hidupnya.

Seperti apa kronologi lengkapnya?

Baca juga: POLISI Salahkan Debt Collector soal Nasabah Terjerat Utang Habisi Nyawa Sendiri: Pinjol Tidak Salah

Diduga tidak kuat ditagih pinjaman online, seorang karyawan minimarket di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang memilih untuk mengakhiri hidup.

Barja Dipura (19), warga Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok ditemukan tewas di gudang tempatnya bekerja.

Humas Polsek Rengasdengklok Aiptu Supriyanto mengungkapkan, dari keterangan saksi Dion (29) kalau korban ditemukan tewas tergantung di atas plafon gudang mini market.

"Saksi baru sampai di kantor dan langsung ke gudang karena pintu depan sudah terbuka. Sampai di gudang saksi menemukan korban sudah tewas tergantung," kata Supriyanto, Senin (2/10/23).

Ilustrasi gantung diri
Ilustrasi gantung diri (Adobe Stock)

Baca juga: TEROR Debt Collector, Rumah Pasutri Ini Hampir Dibakar Habis Oknum Pinjol Gegara Tak Jadi Ngutang

Melihat korban tidak bergerak, saksi kemudian langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.

Polsek kemudian langsung ke lokasi.

Kemudian Polsek Rengasdengklok langsung menghubungi Tim Inafis Polres Karawang untuk melakukan olah TKP dan mengecek kondisi korban bersama pihak Puskesmas setempat.

"Setelah dilakukan diidentifikasi korban memang sudah meninggal dan langsung kita evakuasi ke RSUD," katanya.

Dari keterangan para saksi, korban memang mengeluhkan penagihan pinjaman online.

Korban diduga tidak kuat karena tagihan.

Kasus Lainnya - Puyeng Dikejar Tagihan Pinjol, Pria Bengkalis Rampok Rumah Mewah, ART Dibunuh, Diseret ke Toilet!

Seorang pria nekat merampok rumah mewah lantaran pusing terlilit hutang pinjaman online (pinjol).

Peristiwa itu terjadi di sebuah rumah mewah milik warga bernama Awi di Jalan Rumbia, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Saat melancarkan aksinya, pelaku membunuh salah satu ART di rumah mewah tersebut.

Sementara satu ART lainnya berhasil kabur dan meminta pertolongan tetangga sekitar.

Seperti apa kejadian lengkapnya?

Ilustrasi pria rampok rumah mewah di Bengkalis, satu ART tewas dibunuh
Ilustrasi pria rampok rumah mewah di Bengkalis, satu ART tewas dibunuh (Tribun Jabar)

Seorang perampok membunuh Siti Rohana (34), seorang asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah mewah milik warga bernama Awi di Jalan Rumbia, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (8/9/2023).

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro mengatakan, aksi perampokan tersebut dilakukan seorang pemuda berinisial MI (21).

Baca juga: KEPERGOK Warga Lagi Nyolong, Rampok di Bandung Malah Todongkan Pistol, 2 Pelaku Tak Jadi Curi Motor

"Pelaku perampokan telah berhasil kami tangkap. Saat ini, pelaku diamankan di Polres Bengkalis," kata Setyo kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Jumat.

Awalnya, petugas Polsek Bengkalis mendapat informasi ada perampok yang masuk ke dalam rumah milik Awi pukul 08.06 WIB.

Di dalam rumah tersebut hanya ada dua orang ART, yakni Siti Rohana dan Emma Asfiyanti Nurmaleli (22).

Emma berhasil menyelamatkan diri dan meminta tolong kepada warga. Saat itu, pelaku diduga masih berada di dalam rumah.

Kapolres Bengkalis bersama tim taktis yang dibekali senjata api berupaya menangkap pelaku.

"Kami mengepung rumah korban karena informasinya pelaku masih ada di dalam rumah," kata Setyo.

Pelaku bersembunyi

Upaya penangkapan diawali dengan memberikan peringatan kepada pelaku agar menyerahkan diri. Namun, pelaku tak kunjung keluar.

Setyo dan anggotanya kemudian masuk ke dalam rumah untuk mencari pelaku.

"Pada saat masuk ke dalam rumah, kami menemukan korban (Siti Rohana) dalam kondisi meninggal dunia di kamar mandi dan ditutupi kain," kata Setyo.

Ilustrasi maling berhasil kabur saat rumah yang dirampoknya didatangi polisi
Ilustrasi maling berhasil kabur saat rumah yang dirampoknya didatangi polisi (Freepik)

Tim taktis kemudian menggeledah seluruh rumah, tapi pelaku tidak ditemukan.

Setelah itu, petugas membawa korban ke RSUD Bengkalis untuk diotopsi.

Petugas kemudian memeriksa rekaman kamera CCTV dan terekam pelaku masuk ke dalam rumah pada pagi hari.

Pelaku sembunyi di tempat genset lalu masuk ke dalam rumah.

Setelah mendengar suara air di kamar mandi, pelaku kemudian bersembunyi di balik pintu keluar.

"Pada saat korban keluar dari kamar mandi dan menuju pintu keluar rumah, tiba-tiba pelaku datang dan mengikat kaki dan tangan korban dengan kabelti. Korban diseret ke kamar mandi," sebut Setyo.

Rohana sempat melakukan perlawanan.

Namun, pelaku memukul Rohana dengan martil dan ditikam pakai pisau hingga korban tewas.

Pelaku sembunyi ke kamar mandi sambil menunggu saksi Emma masuk ke kamar Rohana.

Pada saat Emma hendak ke kamar Rohana, pelaku datang dan mengancam akan membunuh apabila melawan.

Baca juga: GELAGAT Aneh Sejoli di Konter HP, Pamer Ciuman Mesra, Ternyata Punya Niat Terselubung: Maling!

"Pelaku kemudian memasukan saksi Emma ke dalam kamar korban. Pelaku meminta saksi Emma untuk membantu memasukan mayat korban ke dalam kamar," kata Setyo.

Setelah itu, pelaku menyuruh Emma untuk bersembunyi di dalam lemari dan menanyakan di mana pisau.

Emma menjawab pisau ada di dapur.

Pada saat pelaku ke dapur, Emma melarikan diri ke warung kopi dan meminta tolong kepada warga.

Pelaku MI kemudian memutuskan kabur setelah tak melihat Emma di lemari.

"Berdasarkan keterangan saksi, ciri-ciri pelaku dengan tinggi sekitar 170 sentimeter, kulit putih, rambut ikal, kurus, memakai baju kaus warna hitam dan celana jeans dan tas abu-abu. Pada pukul 14.00 WIB, tim Satreskrim Polres Bengkalis berhasil menangkap pelaku di Jalan Senggoro, Kabupaten Bengkalis," kata Setyo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, motif pelaku merampok karena butuh uang untuk membayar utang.

"Berdasarkan keterangan tersangka dan pemeriksaan barang bukti berupa handphone pelaku, ditemukan banyak tagihan pinjol (pinjaman online) dan investasi kripto," ungkap Setyo.

Saat ini pelaku masih diperiksa di kantor polisi.

Diolah dari artikel TribunJabar.Id dan Kompas.com 

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
pinjoldebt collectorKarawangberita viral hari inipinjaman online
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved