Breaking News:

Berita Viral

FAKTA-FAKTA Bocah yang Mati Batang Otak Meninggal Dunia, Bermula Operasi Amandel, Ortu Tuntut RS

Berikut fakta-fakta bocah 7 tahun mati batang otak usai operasi amandel. Kini meninggal dunia, orang tua tuntut Direktur & sejumlah dokter ke polisi.

Editor: Putri Asti
(Tribun News)
Fakta-fakta bocah 7 tahun mati batang otak usai operasi amandel kini dinyatakan meninggal. Orang tua laporkan direktur dansejumlah dokter RS 

TRIBUNSTYLE.COM - Bermula dari ingin menyembuhkan amandel yang diderita sang anak, pasutri di Bekasi justru harus menelan pil pahit.

Putra mereka yang baru berusia 7 tahun malah mengalami mati batang otak setelah operasi amandel.

Bahkan tepat di hari Senin sekitar pukul 18.45 WIB, anak yang diduga korban malpraktik itu telah dinyatakan meninggal dunia.

Orang tua anak yang tak terima dengan kejadian ini pun telah melaporkan Direktur dan sejumlah dokter di RS Kartika Husada ke polisi.

Bocah bernama Albert Francis (7), mengalami mati batang otak usai operasi amandel.
Bocah bernama Albert Francis (7), mengalami mati batang otak usai operasi amandel kini meninggal dunia(IST)

Berikut fakta-faktanya!

Seorang bocah laki-laki berinisial A (7) diduga menjadi korban malapraktik setelah menjalani operasi amandel di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada, Jatiasih, Bekasi.

Baca juga: INNALILLAHI Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak Setelah Operasi Amandel di RS Bekasi Meninggal Dunia

Saat ini, A belum sadarkan diri dan didiagnosa mengalami mati batang otak.

Direktur dan sejumlah dokter di RS Kartika Husada kini dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan malapraktik.

Laporan yang dilayangkan kuasa hukum orang tua korban, Cahaya Christmanto Anak Ampun, itu teregistrasi dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 29 September 2023.

"Kami ada melaporkan sekitar depan orang terlapor. Itu sudah meliputi dokter yang terkait yang melakukan tindakan Mulai dari dokter anestesi dokter THT, spesialis anak sampai dengan direktur RS tersebut," kata Cahaya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2023).

Cahaya menuturkan, pihaknya sudah lebih dulu melayangkan somasi kepada pihak RS Kartika Husada sebelum membuat laporan polisi.

INILAH kronologi bocah 7 tahun mati batang otak usai operasi amandel di rumah sakit Kartika Husada Bekasi, tiba-tiba kejang lalu koma.
INILAH kronologi bocah 7 tahun mati batang otak usai operasi amandel di rumah sakit Kartika Husada Bekasi, tiba-tiba kejang lalu koma. (TribunSumsel.com)

Sejak somasi dilayangkan pada 27 September 2023, ia menyebut tidak ada respons dari pihak RS Kartika Husada.

Menurut dia, pihak rumah sakit tersebut hanya memberikan resume hasil medis tapi tidak rekam medis A.

"Di situ ada perdebatan panas dan keributan sehingga mereka mau memberikan resume hasil medis, tapi tidak memberikan rekam medis. Itu dia hal yang berbeda. Kami tidak tahu apa alasan tidak diberikan rekam medis ini, kenapa tidak ditunjukkan," ujar dia.

Ia berharap penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya segera menindaklanjuti laporannya.

"Kami mengharapkan kembali kepada Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk segera mengambil keputusan ini, mengambil tindakan cepat agar pihak RS memberikan respons yang cepat juga," tutur Cahaya.

Baca juga: KRONOLOGI Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di RS Kartika Husada, Kejang Lalu Koma

Kronologi: Amandel Dioperasi jadi Mati Batang Otak

Albert Francis orangtua korban menceritakan, kasus ini bermula saat kedua anaknya mengeluh sakit pada bagian telinga dan sekitar tenggorokan.

Tahap awal, dia membawa kedua buah hatinya ke puskesmas lalu diberikan rujukan ke RS Kartika Husada Jatiasih untuk tindakan lebih lanjut.

"Jadi, tanggal 7 (September 2023) itu kita masih pengecekan awal, karena rujukan dari puskesmas waktu itu di dokter THT," kata Albert, Senin (2/10/2023).

Dokter THT kemudian mendiagnosa kedua anak Albert menderita penyakit amandel, jalan terbaik untuk menyembuhkan penyakitnya dengan cara operasi.

"Dokter THT bilang anak saya amandel sudah terlalu besar, jalan satu-satunya dengan operasi," jelas Albert.

Ilustrasi operasi amandel berujung kematian
Ilustrasi operasi amandel berujung kematian (elitereaders.com)

Setelah melalui beberapa proses, keluarlah jadwal operasi amandel untuk kedua anak Albert yakni, Kamis 19 September 2023.

Anaknya berinisial A (7) dijadwalkan menjalani operasi lebih dulu sekira pukul 12.00 WIB, sementara sang kakak berinisial J (9) menyusul di hari yang sama.

"Waktu operasi yang mendampingi itu istri saya, dia disodorkan form yang harus ditandatangani, entah persetujuan atau apa karena pada saat itu kalut jadi langsung ditandatangani," ucap Albert.

Dokter THT yang menengani operasi lanjut Albert, pada saat itu mengatakan operasi berjalan lancar dan selanjutnya akan ditangani dokter anestesi untuk menyadarkan A.

"Istri saya dipanggil, kata dokter operasinya sudah selesai dan berjalan lancar, setelah itu disuruh menunggu untuk bertemu dokter anestesi," paparnya.

Di momen ini, A mulai menunjukkan tanda-tanda tak wajar dengan terlihat kesulitan bernapas dan suara mendengkur.

Sekira 10 menit berselang, dokter anestesi dan perawat mulai melakukan tindakan dengan mengompres bagian leher A.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, RS Bekasi Menjawab: Tak Sesuai yang Diharapkan

Kondisi bocah berusia tujuh tahun itu kian memburuk, dokter yang menangani lalu melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.

"Anak saya lalu dibawa ke ICU dengan kondisi tidak sadar," terang Albert.

Sejak saat itu, kondisi A tak juga membaik hingga hari ini.

Dokter RS Kartika Husada Jatiasih mendiagnosa bocah berusia 7 ujuh tahun itu menderita mati batang otak.

"Berdasarkan pengamatan dokter syaraf berdasarkan GCS (Glasgow Coma Scale) itu sudah paling rendah, di situ mengeluarkan diagnosa bahwa anak saya mati batang otak," tegas dia.

Sementara, untuk kondisi anak pertama Albert berinisial J yang juga menjalani operasi amandel, kondisi membaik dan berjalan sukses.

Baca juga: NASIB PILU Ibu di Ogan Ilir, Bayinya Berusia 3 Hari Meninggal usai Disuntik, Tuding Bidan Malpraktik

Menanggapi hal itu, perwakilan RS Kartika Husada Jatiasih dokter Rahmah Indah Permatasari mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan medis sesuai standar operasional (SOP).

"Kita setiap melakukan tindakan dan pemeriksaan itu selalu ada prosedur untuk dilakukan edukasi, jadi edukasi mulai dari konsultasi di poli klinik, pada saat tindakan operasi, sampai selesai operasi sudah sesuai dengan SOP," kata Rahmah dalam keterangan resminya Jumat (29/9/2023).

Dia membantah adanya dugaan malpraktik dalam kasus pasien berinisial A, RS Kartika Husada telah melakukan penjelasan mulai dari proses operasi sampai terjadinya risiko yang tidak diinginkan.

"Jadi, semua sudah sesuai dengan prosedur yang ada di rumah sakit kami," tandasnya.

Diolah dari artikel TribunJakarta.com

Tags:
mati batang otakamandelAlbert Francis
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved