Breaking News:

Berita Viral

Bak Kapal Pecah! Wanita Syok Kontrakan Sebelah Penuh Sampah, Nunggak Bayar: Dia Perawan Kerja Pabrik

Seorang wanita ceritakan kondisi kontrakan di sebelahnya yang penuh dengan sampah. Ia menyebut kontrakan itu disewa seorang wanita pekerja pabrik.

TikTok @candani62
Wanita syok saat buka kontrakan di sebelahnya yang ternyata penuh sampah 

TRIBUNSTYLE.COM - Kejadian tak terlupakan dialami seorang wanita yang tinggal di sebuah kontrakan.

Ia syok mendapati kontrakan di sebelahnya dipenuhi sampah dan berantakan bak kapal pecah.

Wanita itu menyebut kontrakan di sebelah disewa oleh perawan yang bekerja sebagai karyawan pabrik.

Ya, terdapat sebuah unggahan video yang memperlihatkan kondisi rumah kontrakan tidak dirawat dengan baik, sehingga ruangan tersebut penuh sampah berserakan.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @candani62, yang diketahui pemilik akun ini merupakan tetangga penghuni kontrakan yang jorok itu.

Menurut pengunggah video, penghuni kontrakan tersebut sudah tinggal selama bertahun-tahun, dan ia merupakan seorang perempuan yang berkerja sebagai karyawan pabrik.

Baca juga: Kesulitan Cari Kontrakan, Wanita Ini Syok Dapat Tawaran dari Pria Tak Dikenal: Ayo Tinggal Bareng

Kondisi rumah kontrakan tidak dirawat dengan baik, sehingga ruangan tersebut penuh sampah berserakan
Kondisi rumah kontrakan tidak dirawat dengan baik, sehingga ruangan tersebut penuh sampah berserakan (TikTok @candani62)

"Ceritanya ada orang yang ngontrak di samping mamaku sudah bertahun-tahun. Dia perawan dan kerja di pabrik," tulis pada caption video tersebut.

Sang pemilik video juga bercerita bahwa, penghuni kontrakan ini sudah menunggak pembayaran kontrakan selama 2 bulan.

"Dia (penghuni kontrakan) sudah tidak bayar kontrakan selama 2 bulan. Disitulah kami di suruh buka sama yang punya kontrakan itu, ternyata dalemnya sampah semua," lanjutnya.

Setelah dibuka, tetangga tersebut dibuat terkejut luar biasa.

Pasalnya ia tak menyangka setelah melihat kondisi kontrakan tersebut terlihat berantakan bak kapal pecah.

Lebih mirisnya lagi, banyak sampah disudut ruangan serta kasur, bantal juga tampak kotor.

Tidak diketahui dimana penghuni kontrakan tersebut berada.

Baca juga: Pantesan Murah Beli Rumah Berharga Miring, Pasangan Syok Lihat Isinya, Penuh Sampah Majalah Dewasa

Penyakit Hoarding Disorder

Perilaku gemar menimbun barang atau sampah disebut juga hoarding disorder.

Penderita ini menganggap barang itu akan berguna di kemudian hari, mengingatkan pada suatu peristiwa, atau merasa aman ketika dikelilingi benda-benda tersebut.

Dilansir dari artikel kesehatan Alodokter.com penderita hoarding disorder biasanya menyimpan banyak benda, seperti koran atau majalah bahkan sampah.

Hal ini membuat tempat tinggalnya sempit karena terisi penuh dengan benda-benda yang ditimbun.

Penyebab hoarding disorder belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu:

- Mengalami gangguan mental.

- Dibesarkan dalam keluarga yang tidak mengajari cara memilah barang

- Memiliki keluarga yang juga menderita hoarding disorder

- Serta pernah ditinggalkan oleh orang yang dicintai.

Kapan harus ke dokter

Penderita hoarding disorder umumnya jarang memeriksakan diri ke dokter karena merasa tidak ada yang salah atau janggal dengan perilakunya.

Jika keluarga atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala kondisi ini, ajaklah mereka untuk berkonsultasi ke dokter.

Melalui konsultasi, dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan merekomendasikan metode perawatan yang tepat.

PILU Kisah Sulih Warti, Lansia di Koja yang Hidup di Rumah Penuh Sampah, Depresi Suami Meninggal

Viral kisah lansia di Koja bernama Sulih Warti.

Dia telah belasan tahun tinggal di rumah yang dipenuhi dengan tumpukan sampah.

Sang adik menceritakan kisah sedihnya, ternyata dia mengalami depresi usai suaminya meninggal dunia.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Dasar Pemalas! Pria Murka Tetangga Jatuhkan Sampah dari Lantai Atas, Kena Mobilnya hingga Penyok

Sulih Warti, lansia di Koja yang hidup di rumah penuh sampah, depresi setelah suaminya meninggal.
Sulih Warti, lansia di Koja yang hidup di rumah penuh sampah, depresi setelah suaminya meninggal. (Istimewa)

Adik Sulih Warti (75), Sulih Tiyowati (66), mengungkapkan bahwa sang kakak mengalami depresi setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam.

Sebagai informasi, Sulih Warti merupakan perempuan lansia yang tinggal di rumah penuh sampah di Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

“Dia itu depresi sejak meninggalnya suaminya. Kalau diceritakan, sedih juga,” ungkap Sulih Tiyowati saat ditemui Kompas.com pada Rabu (5/4/2023).

Sulih Tiyowati tidak mengetahui penyebab suami kakaknya meninggal dunia.

Saat menerima kabar kakak iparnya meninggal dunia, Sulih Tiyowati bersama saudaranya yang lain turut menemani Sulih Warti untuk mengantarkan suami sang kakak ke peristirahatan terakhir.

Seusai pemakaman, Sulih Tiyowati bersama Sulih Warti kembali ke rumah yang ditinggali kakaknya itu dengan sang suami di kawasan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.

“Baru sampai di rumah, anak tirinya (Sulih Warti) atau anak kandung abah itu bawa golok sambil bilang, 'Jangan bawa harta abah saya', seakan kami datang itu untuk mengambil harta,” ucap Sulih Tiyowati.

Lantas, Sulih Tiyowati menjelaskan kepada keponakan sambungnya itu bahwa maksud kedatangan keluarga untuk memberikan semangat kepada Sulih Warti sekaligus berduka cita atas meninggalnya abah.

Setelah kejadian tersebut, Sulih Warti disebut diusir oleh anak tirinya. Karena kasihan kepada kakaknya, Sulih Tiyowati membawa Sulih Warti ke rumah saudaranya yang lain di Cilincing, Jakarta Utara.

“Di situ (rumah Cilincing), dia mungkin, 'Saya enggak ada suami, enggak kerja', jadi dia mungkin stresnya mulainya di situ. Kayak begini, sampah-sampah begini. Di rumah adiknya itu (di Cilincing) kumpulkan sampah-sampah, dia enggak jual, (tapi) dibakar,” ungkap Sulih Tiyowati.

Bahkan, saking seringnya membakar sambah, Sulih Warti sempat ditegur oleh warga setempat karena asapnya mengganggu permukiman.

“Karena dia membakar sampah itu, dia ketiduran atau apa, terbakarlah atap rumah (di Cilincing), kebakaran,” ucap Sulih Tiyowati.

Beruntung, pada saat itu warga sekitar dengan sigap bergotong-royong memadamkan api sehingga rumah di Cilincing tidak semuanya ludes terbakar.

Mengenai dugaan depresi ini, Sulih Warti sempat dibawa oleh keluarga Sulih Tiyowati ke dokter kejiwaan.

“Pernah berobat ke dokter kejiwaan, dibilang enggak gila, tapi hanya stres. Karena dia tahu uang, mengaji pintar,” tutur Sulih Tiyowati.

Setelah diberi obat penenang, kata Sulih Tiyowati, Sulih Warti menunjukkan perubahan perilaku, salah satunya berhalusinasi akan dibunuh seseorang.

“Tetapi, yang mengambil sampah ini enggak hilang hingga sekarang,” imbuh Sulih Tiyowati.

Baca juga: Astaga Jorok! Pindah Rumah Baru Dibeli, Pasangan Ini Syok Temukan Ratusan Sampah Obat Kuat Lelaki

Rumah tumpukan sampah

Sulih Warti, lansia di Koja yang hidup di rumah penuh sampah, depresi setelah suaminya meninggal.
Sulih Warti, lansia di Koja yang hidup di rumah penuh sampah, depresi setelah suaminya meninggal. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Adapun kondisi rumah di Kompleks Deperla Blok H.10, RT 007/RW 14, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara yang ditinggali Sulih Warti terlihat memprihatinkan.

Hampir 80 persen bagian rumah tersebut dipenuhi berbagai macam sampah, mulai dari kering hingga basah.

Sulih Warti yang merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara itu sudah tinggal di rumah tersebut tanpa aliran listrik dan air sejak belasan tahun terakhir.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah-sampah memenuhi hampir seisi rumah. Bahkan, di pintu depan rumah tersebut juga sudah banyak tumpukan sampah.

Untuk memasukinya, Kompas.com harus merayap.

Saat berada di ruangan utama, posisi badan harus menunduk agar tidak mengenai plafon rumah. Pijakan di dalam rumah tidak rata. Tembok rumah dengan cat hijau tampak terkelupas.

Hawanya pun terasa sangat lembab karena ventilasi udara sangat minim di rumah ini.

Sampah-sampah yang ada di sana mulai dari gelas plastik, kaleng, besi bekas, perabotan rumah, styrofoam, kertas, kulkas, rice cooker, lemari, dan lain-lain.

Di balik sampah-sampah tersebut, ada serangga seperti nyamuk, belatung, kelabang, hingga tikus.

Bahkan, ada satu pohon beringin besar yang tumbuh di salah satu ruangan. Pohon tersebut tembus ke atap rumah Sulih Warti.

Saat ini, sampah-sampah tersebut sudah mulai diangkut oleh para kreator konten yang tergabung di dalam Perkumpulan Creator Peduli dan Creator Bersatu.

Mereka sudah mulai bekerja mengangkut sampah di dalam rumah Sulih Warti sejak Senin (3/4/2023).

(TribunJateng.com/Andra Prabasari)(KOMPAS.com/ Baharudin Al Farisi)

Diolah dari artikel TribunJateng.com dan Kompas.com

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
berita viral hari inikontrakansampah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved