Breaking News:

Berita Viral

Wanita Toxic Itu Bernama Gloria Ramirez, Saat Dirawat Justru Membuat Dokter Kena Kanker hingga Tewas

Kematian wanita bernama Gloria Ramirez, dijuluki sebagai "Toxic Lady" atau "Wanita Beracun", kok bisa?

Thoughtnova
Kematian wanita bernama Gloria Ramirez, dijuluki sebagai Toxic Lady atau Wanita Beracun. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kematian wanita bernama Gloria Ramirez menjadi sorotan banyak orang saat itu.

Gloria Ramirez pada tahun 1994 menjadi sosok ternama karena dijuluki sebagai "Toxic Lady" atau "Wanita Beracun".

Bukan toxic secara sosial, Gloria Ramirez adalah sosok wanita yang menjadi sorotan studi kasus medis paling misterius.

Gloria Ramirez yang saat itu berusia 31 tahun malam itu dilarikan ke rumah sakit di California, Amerika Serikat.

gloria ramirez
Gloria Ramirez (Tribun Travel)

Ramirez adalah seorang wanita yang menjalani perawatan kanker serviks stadium akhir.

Dalam hitungan jam setelah datang ke rumah sakit, beberapa staf medis yang melakukan kontak dengannya merasa sakit.

Ada yang menderita kejang otot, kejang-kejang, hingga pingsan saat merawat Gloria Ramirez.

Bahkan ada laporan setelah merawat Gloria Ramirez, beberapa staf rumah sakit juga harus dirawat.

Selama bertahun-tahun sejak kematian Gloria Ramirez, beberapa teori soal penyakit Gloria Ramirez ini muncul.

Baca juga: KISAH Jewel Shuping, Nekat Teteskan Cairan Pembersih ke Mata: Aku Bahagia Jadi Buta, Meski Sakit

Kronologi kejadian Gloria Ramirez di rumah sakit

Pada 19 Februari 1994 Gloria Ramirez menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Umum Riverside.

Saat itu Gloria Ramirez menderita serangan jantung dalam laporan The New York Times yang dikutip IFL Science.

Kepanikan akhirnya terjadi ketika seorang perawat melakukan tes darah rutin pada Gloria.

Tak lama setelah pengambilan darah, dilaporkan muncul bau amonia menyengat memenuhi ruangan.

Para dokter juga memperhatikan bahwa sampel darah Ramirez memiliki keanehan tersendiri, seolah-olah mengandung kristal putih.

Hingga akhirnya staf medis di RS itu mulai merasa sakit, bahkan ada yang pingsan dan kejang.

Tak sedikit yang melaporkan para perawat juga merasakan kesulitan bernapas dan muntah.

The New York Times mengatakan pada Februari 1994 ada enam staf rumah sakit dirawat karena merawat Gloria.

Dalam beberapa laporan dokter yang sempat merawat Gloria mengalami masalah peredaran darah akut hingga ada laporan dokter itu meninggal setelah beberapa tahun kemudian karena kanker darah.

Saat itu pukul 20.30 malam, Ramirez mulai dirawat di sebuah ruangan khusus di rumah sakit.

Pihak rumah sakit saat itu mengevakuasi semua isi ruang gawat darurat.

Bahkan para petinggi rumah sakit menyetujui agar merawat pasien lain di tempat parkir di ruangan terbuka.

Sementara staf mengecek keadaan ruangang IGD dengan memakai baju HAZMAT sekaligus menguji udara di dalam.

Ramirez akhirnya meninggal pada malam yang sama saat itu.

Sebuah laporan koroner atau dokter pemeriksa mayat pada akhir April 1994, mengungkapkan bahwa Ramirez meninggal karena gagal ginjal yang disebabkan oleh kanker serviks.

Namun penyakit misterius yang dialami oleh para staf medis masih belum terungkap.

Laporan awal menunjukkan bahwa para perawat dan dokter keracunan oleh asap berbahaya yang dikeluarkan dari tubuh Ramirez yang sedang sekarat itu.

Memang, banyak gejala yang dialami para tenaga medis itu menyerupai tanda-tanda keracunan oleh organofosfat, bahan kimia yang digunakan dalam pestisida dan senjata kimia.

Akan tetapi, keluarga Ramirez punya pendapat lain.

Mereka menyatakan bahwa cerita rumit tentang asap yang muncul dari tubuh Ramirez hanya dalih dari pihak rumah sakit.

Keadaan yang tidak biasa seputar kematiannya membuat keluarga percaya bahwa tim medis telah membuat semacam kesalahan dan mereka berusaha untuk mengalihkan kesalahan itu ke pasien.

Yang lain menduga kasus ini hanya kejadian histeria massal yang tidak biasa.

Histeria adalah sebuah fenomena di mana orang-orang mengalami gejala psikologis atau fisik yang serupa sebagai respons terhadap suatu ancaman, baik nyata atau tidak.

Hasil autopsi tubuh Ramirez dan investigasi di rumah sakit tidak menjelaskan banyak.

Upaya tersebut juga tidak mengungkapkan adanya organofosfat atau agen mencurigakan lainnya di dalam rumah sakit.

Sekelompok ilmuwan kemudian meninjau kasus tersebut pada tahun 1997 dan mencapai sebuah hasil baru.

Dalam jurnal Forensic Science International, para peneliti dari Lawrence Livermore National Laboratory -- sebuah laboratorium kesehatan terkenal dengan pengembangan senjata nuklir-- merinci reaksi kimia berantai yang panjang dan berbelit-belit yang dapat menjelaskan serangan penyakit misterius yang terlihat di malam meninggalnya Gloria.

Mereka berspekulasi bahwa Ramirez mungkin memakai cairan kimia dimetil sulfoksida sebagai obat nyeri di tubuhnya.

Obat nyeri ini bisa bereaksi dengan oksigen yang diberikan oleh dokter untuk membentuk dimetil sulfon.

Bahan kimia ini diketahui mengkristal pada suhu kamar, yang dapat menjelaskan mengapa ada butiran kristal yang terlihat dalam sampel darah Ramirez.

Sengatan listrik dari defibrilasi kemudian dapat mengubah dimetil sulfon menjadi dimetil sulfat.

Dimetil sulfat adalah gas yang sangat beracun dan korosif dan dihirup oleh para staf RS dan pasien lain.

Namun penjelasan ini bukanlah akhir dari misteri kematian Gloria dan histeria yang terjadi pada malam itu.

"Ada kemungkinan misteri itu akan tetap menjadi misteri," kata Tom DeSantis, juru bicara koroner saat itu.

(*)

(Tribunstyle/Dhimas)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Gloria RamireztoxicberacunAmerika Serikatberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved