Breaking News:

Berita Viral

Tetap Nikah? Nasib Calon Pengantin yang Flare-nya Picu Kebakaran Bromo, Trauma untuk Prewed Ulang

Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri, calon pengantin yang flare di prewedding-nya bikin Bromo kebakaran enggan prewedding ulang karena trauma.

Kolase Surya.co.id
Kuasa hukum beberkan nasib rencana pernikahn Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri 

TRIBUNSTYLE.COM - Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri merupakan calon pengantin yang flare di momen prewedding-nya membuat kebakaran bukit Telettubies Bromo.

Pengacara menyebut keduanya tak akan menjalani prewedding ulang lantaran trauma.

Sementara itu nasib pernikahan Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri juga turut dibeberkan setelah masalah kebakaran menjadi perhatian nasional.

Apakah dua calon pengantin, Hendra Purnama alias HP (38) dan Pratiwi Mandala Putri alias PMP (26) akan tetap menikah?

Kuasa hukum mereka, Mustaji, memastikan Hendra dan Pratiwi akan tetap menikah pada akhir Desember 2023.

Pemberkatan pernikahan keduanya akan digelar sederhana di Surabaya.

Baca juga: SOSOK Calon Pengantin Wanita Prewedding di Bromo, Terungkap Pekerjaan Pratiwi Mandala Putri

Para peserta foto prewed yang memicu kebakaran di Gunung Bromo meminta maaf kepada warga dan Tokoh Adat Tengger, Jumat (15/9/2023)
Para peserta foto prewed yang memicu kebakaran di Gunung Bromo meminta maaf kepada warga dan Tokoh Adat Tengger, Jumat (15/9/2023) (TribunMataraman/Danendra Kusumawardana)

"Tidak ada penundaan. Keduanya tetap menikah pada Desember," kata Mustaji, Sabtu (16/9/2023).

Dia menyebut, Hendra dan Pratiwi tidak melakukan foto prewedding ulang.

Kondisi psikis kliennya juga masih terguncang pasca peristiwa kebakaran Bukit Teletubbies gegara foto prewedding pakai flare.

Belum diketahui pasti, Hedra dan Pratiwi memampang foto apa saat pernikahan nanti.

"Tidak ada foto prewedding ulang. Klien saya juga trauma," tandasnya.

Hingga berita ditulis, Hendra dan Pratiwi masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini.

Selain mereka ada tiga lain yang berstatus saksi, yakni, crew foto prewedding, Marsal Gunawan Ganda (MGG) (38) warga Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Evan Tanazal ET (27) warga Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, serta juru rias Ang Anggina Valencia (34) warga Kelurahan Tandes, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.

Sebelumnya, mereka berjanji bakal bertanggung jawab atas kelakuannya.

Mereka berupaya memperbaiki pipa penyalur air bersih yang rusak.

Baca juga: Permintaan Maaf Pasangan Prewedding yang Sebabkan Kebakaran di Bromo, Tuding Petugas Juga Lalai

Rusaknya pipa membuat sejumlah warga di enam desa kekurangan air bersih.

"Kami akan berupaya pelan-pelan untuk membantu memulihkan saluran pipa air bersih. Karena itu juga merupakan salah satu kebutuhan masyarakat Tengger, yakni air bersih ini," kata Mustaji, Sabtu (16/9/2023).

Dia menambahkan, kliennya meminta maaf kepada warga Tengger.

Bahkan, permintaan maaf itu disampaikan langsung di hadapan Ketua Paruman Dukun Tengger, Sutomo dan enam kepala desa penyangga, yang mewakili warga.

"Kami memohon maaf kepada masyarakat Tengger dan tokoh adat Tengger," terangnya.

Warga Tengger memaafkan lima saksi dan satu tersangka kasus kebakaran Bukit Teletubbies Blok Padang Savana, kawasan Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Meski begitu, secara moral pelaku dan saksi harus bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan alam Gunung Bromo.

Terkait hukum, warga Tengger menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib.

"Tetangga kita kekurangan air bersih karena pipa penyalur rusak karena kebakaran. Kita butuh ekosistem pulih seperti sebelum kebakaran. Perlu pengadaan bibit kayu dan rumput untuk menunjang keindahan Bromo," jelas Kepala Desa Ngadisari.

Baca juga: ASTAGHFIRULLAH! Kebakaran Imbas Flare di Bromo Meluas, Jalur Malang-Lumajang Sampai Ditutup

Update Kebakaran di kawasan Gunung Bromo akibat flare semakin menyebar.
Update Kebakaran di kawasan Gunung Bromo akibat flare semakin menyebar. (IST)

Kuasa Hukum Bikin Geger

Di bagian lain, pernyataan kuasa hukum mereka membuat geger jagad maya setelah berencana menuntut pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS).

Mustaji, menyebut dalam kasus ini, BBTNBTS lemah dalam pengawasan pengunjung.

"Akan ambil langkah hukum. Ada tuntutan hukum. Kesalahan juga ada di petugas BBTNBTS," katanya, Jumat (15/9/2023).

Dia menyatakan kebakaran Bukit Teletubbies Blok Padang Savana, kawasan Gunung Bromo, terjadi karena lemahnya pengawasan BBTNBTS. Bukan hanya bersumber dari kesalahan kliennya.

"Kesalahan mutlak tidak hanya pada klien kami. Kelemahan juga ada di petugas TNBTS. Petugas TNBTS lemah dalam pengawasan pengunjung," cetusnya.

Dia mengungkapkan, karena lemahnya pengawasan BBTNBTS, alhasil, ke enam kliennya bisa menggelar foto prewedding menggunakan flare di Bukit Teletubbies Blok Padang Savana.

Saat aktivitas foto prewedding berlangsung, tak ada petugas yang memberikan imbauan kliennya.

"Seharusnya, ada pengawalan dan imbauan terhadap pengunjung dari petugas TNBTS. Jangan membiarkan pengunjung begitu saja," paparnya.

Mustaji menyebut, kliennya telah memberikan informasi kepada petugas terkait aktivitas foto prewedding.

Baca juga: BOROK Manajer WO Tersangka Kebakaran Akibat Flare di Bromo, Ternyata Masuk Tanpa Izin, Denda Rp1,5 M

Kuasa hukum lima saksi dan satu tersangka kasus kebakaran di Bromo Probolinggo, Mustaji, saat menjelaskan lemahnya pengawasan BBTNBTS terhadap pengunjung
Kuasa hukum lima saksi dan satu tersangka kasus kebakaran di Bromo Probolinggo, Mustaji, saat menjelaskan lemahnya pengawasan BBTNBTS terhadap pengunjung (Surya.co.id/Danendra)

Di samping itu, kliennya memesan tiket masuk Gunung Bromo melalui daring.

Kliennya memasuki kawasan Gunung Bromo lewat pintu Kabupaten Malang.

"Harusnya ada pengawalan. Diperiksa barang bawaan pengunjung apa saja, berisiko tidak saat situasi kemarau. Petugas harus seperti itu. Jangan hanya menerima uang tiket lalu dilepas gitu aja. Klien kami tidak tahu jika harus urus Simaksi," ujarnya.

Ia menambahkan, tidak ada papan imbauan di kawasan Gunung Bromo, terutama Bukit Teletubbies, terkait hal-hal yang dapat merusak alam.

"Tidak ada papan imbauan saya sudah cek setelah kejadian kebakaran. Sekarang tampaknya sudah dilengkapi. Ini kelemahan petugas," urainya.

Mustaji menyebut kliennya tak bersikap cuek saat kebakaran terjadi.

"Tidak benar jika klien kami diam saja saat Padang Savana terbakar," katanya, Kamis (14/9/2023).

Dia melanjutkan, kliennya memadamkan api dengan menyiram air mineral kemasan dalam botol berukuran 1,5 liter.

Air mineral itu mereka bawa untuk persediaan air minum saat foto prewedding.

"Ada lima botol air mineral yang dibawa. Melihat api berkobar, klien kami buru-buru mengambil seluruh air mineral itu di dalam mobil lalu menyiramkannya ke kobaran api," terangnya.

Namun, saat kejadian angin bertiup kencang.

Ditambah lagi, rumput di Padang Savana dalam kondisi kering.

Hal tersebut membuat api cepat membesar hingga akhirnya merembet ke Bukit Teletubbies.

"Lima air mineral tak cukup lagi untuk memadamkan api. Sehingga klien kami tak bisa mengatasi kebakaran," urainya.

(Surya.co.id/Danendra Kusumawardana)

Diolah dari artikel Surya.co.id

Sumber: Surya
Tags:
berita viral hari iniHendra PurnamaPratiwi Mandala PutripreweddingkebakaranBromo
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved