PILU Ibu 4 Anak Pingsan Lalu Meninggal Usai Makan Daun Kratom, Keluarga Dapat Santunan Rp 164 Juta

TRIBUNSTYLE.COM - Ibu dari empat anak ditemukan pingsan dan meninggal setelah minum obat herbal daun kratom pada tahun 2021.

Wanita bernama Krystal Talavera (39) ditemukan telungkup di dapur rumah oleh suaminya, Biagio Vultaggio.

Ia meninggal di samping putranya yang masih berusia satu tahun dan ada sebuah kantong terbuka berisi obat herbal yang dibuat dari daun kratom.

Ibu 39 tahun tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Atlet Tinju Farhat Mika Jatuh Pingsan saat Bertanding, Koma Lalu Meninggal

Petugas koroner Palm Beach County menyatakan kematian Talavera sebagai 'keracunan mitragynine akut'.

Mitragynine menghasilkan efek mirip opioid, bila dikonsumsi dalam konsentrasi tinggi, dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.

Putra sulungnya, Devin Filippelli, menggugat distributor Kratom Grow LLC atas kematian ibunya di Pengadilan Distrik AS di Distrik Selatan Florida pada bulan November.

Gugatan tersebut menyatakan bahwa Talavera secara teratur membeli produk kratom perusahaan tersebut, dan putranya sekarang memperingatkan bahaya obat itu.

Talavera bekerja sebagai perawat yang terdaftar di Trustbridge Hospice Care di West Palm Beach dan baru saja mendapat promosi.

Hakim Distrik AS Donald Middlebrooks memutuskan pada 27 Juli bahwa Grow LLC harus membayar ganti rugi kepada keluarganya sebesar $11.642.895 atau sekitar Rp 164 juta rupiah.

Rinciannya adalah $4,642,895.70 untuk harta warisan Talavera, $1 juta untuk Filippelli, dan $2 juta untuk tiga anaknya yang lain.

Hakim Middlebrooks juga berpendapat uang sebanyak apapun tidak akan menggantikan kematian ibu 4 anak tersebut.

"Tentu saja tidak ada jumlah uang yang dapat menggantikan rasa sakit dan penderitaan yang dialami anak-anak Ms. Talavera karena kematian ibu mereka," tutur hakim.

Meskipun begitu, menurut undang-undang, terdakwa harus membayar kerugian tersebut.

Filipelli mengatakan kepada pengadilan bahwa ibunya meninggal sehari setelah dia lulus SMA, saat dia bersiap untuk kuliah di Universitas Florida.

Putra sulung Talavera mengucapkan rasa terima kasihnya kepada hakim pengadilan, meskipun keputusan itu tidak dapat menghilangkan sakit hatinya.

"Saya berterima kasih atas keputusan hakim, tetapi uang sebanyak apa pun tidak akan dapat mengembalikan ibu saya atau menghilangkan rasa sakit saya," ungkap Filipelli.

Suami Talavera, Benny Flores, menambahkan bahwa kedua putra mereka menderita secara emosional.

Bahkan anak mereka yang berusia 6 tahun bertanya 'kapan ibunya akan kembali'.

Talavera diperkenalkan dengan obat sintetis tersebut oleh temannya selama bertahun-tahun sebelum kematiannya.

Ia membelinya dari The Kratom Distro secara online dan percaya bahwa obat tersebut adalah suplemen makanan yang aman dan alami.

Padahal menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), kratom tidak boleh digunakan sebagai suplemen makanan dan tidak juga dijual sebagai obat resep atau bebas.

Meninggalnya Talavera membuat banyak orang turut merasakan kesedihan mendalam.

"Kami akan selalu mengingat tawanya, senyumnya, dan hatinya yang besar. Dia meninggalkan warisan persahabatan dan keluarga yang luar biasa yang akan selamanya menghormatinya".

"Krystal… kami mencintaimu lebih dari hidup itu sendiri. Kami akan selalu menghargai waktu yang kami habiskan bersama Anda dan kami akan selalu mendoakan Anda selamanya".

(TribunStyle.com/Ika Bramasti).