Pernikahan Berubah Duka, 30 Menit Setelah Akad Nikah Ibu Pengantin Meninggal, Masih Pakai Gaun ke RS

TRIBUNSTYLE.COM - PILU, pernikahan berubah duka, ibu meninggal dunia 30 menit setelah akad nikah, pengantin wanita masih pakai gaun ke rumah sakit.

Dalam hidup memang banyak hal terjadi tidak seperti yang diharapkan.

Namun sebagai manusia hanyalah hamba yang wajib berbakti kepada Allah SWT.

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tentu ada alasannya.

Meski terkadang sulit diterima tapi tentu saja Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya.

Hal itulah yang terjadi pada seorang gadis bernama Ika.

Hari bahagianya berubah menjadi kesedihan setelah orang terpenting dalam hidupnya menghembuskan nafas terakhirnya di sela-sela acara pernikahannya.

Melalui video yang diunggah @mawiekhaili di Tiktok, ia membagikan momen memilukan saat akad nikah Ika.

Mawie yang merupakan sahabat Ika menceritakan bagaimana keadaan bahagia berubah menjadi duka dan menjadi kenangan yang sulit untuk dilupakan.

Pada 26 Agustus lalu, Ika menikah dengan suaminya dan akad nikah berjalan lancar.

Namun, sebuah tragedi yang mengubah hidupnya terjadi, ketika ia diberitahu sebuah kabar yang sangat memilukan.

Setengah jam menjadi istri, Ika diberitahu tentang kondisi ibunya yang kritis di rumah sakit.

“Sekitar setengah jam setelah dia menikah, dia mendapat pesan yang sangat mencurigakan," ujar Ika.

“Dia harus segera ke Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk menemui ibunya yang kondisinya kritis," imbuhnya

Ika yang baru tiba di rumah sakit dan masih memakai gaun pengantinnya diberitahu bahwa ibunya telah meninggal dunia.

“Begitu sampai di rumah sakit, ibunya menghembuskan nafas terakhir,” ujarnya.

Pasrah dengan kepergiannya, Ika terlihat hanya berdiri membacakan surah Yasin untuk ibunda tercinta.

Sebagai sahabat, Mawie juga turut berduka cita atas meninggalnya ibu Ika tak bisa menggambarkan perasaan yang dirasakannya.

“Bagaimana aku menggambarkan perasaan yang aku rasakan, sedikit bahagia tapi lebih sedih," ujar sang sahabat.

Perasaan campur aduk ketika kebahagiaan dan kesedihan dirasakan secara bersamaan yang terjadi dalam sekejap mata.

“Saya bangga padanya, dia kuat menjaga tubuhnya sebaik mungkin meski kondisinya tidak stabil dan emosinya terlalu sedih," imbuh sang sahabat.

Meski hatinya diliputi kesedihan, Ika tetap tak membiarkan dirinya terhanyut oleh perasaan itu.

Bahkan, ia berusaha tegar agar bisa merawat jenazah ibunya untuk yang terakhir kalinya.

Lebih lanjut, Mawie juga menuturkan bahwa Ika dan sang suami sempat kembali ke lokasi pernikahan di Ampang.

Padahal kala itu kondisinya masih sangat sedih dan kurang stabil.

Ika kembali ke lokasi pernikahan bukan untuk merayakan hari bahagianya, melainkan ingin menghormati tamu yang sudah jauh-jauh datang.

“Tetapi dia harus menguatkan diri untuk kembali ke pesta pernikahannya. Bukan untuk merayakan tapi untuk menghormati tamu-tamu yang datang dari seluruh penjuru negeri,” jelasnya.

Ika tak bisa lama-lama duduk di pelaminan, bahkan tak sempat memotong kue pengantin kala itu.

"Ika tidak berada di pelaminan saat resepsi hari itu. Kue pengantin pun tidak dipotong. Malam pertama setelah tahlil baru kita potong roti pengantin itu," lanjut Mawie.

Sementara itu ayah Ika juga dibawa menggunakan kursi roda ke TPU Ampang, tempat sang ibu dimakamkan.

Meski mengidap sakit jantung dan kencing manis, ayah Ika tetap hadir di pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir istrinya.

Apa yang terjadi jelas membuktikan bahwa kita sebagai manusia tidak mempunyai kuasa untuk mengendalikan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini.

(TribunStyle.com/Ika Bramasti).