Breaking News:

Berita Viral

SATPAM Tewas Tergeletak Kepala Pecah di Depan Kantor Bank Surabaya, Diduga Habisi Nyawa Sendiri

Simak kronologi seorang satpam ditemukan tewas dengan kepala pecah di gedung bank di Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Simak kronologi seorang satpam diduga habisi nyawa sendiri di gedung bank di Jalan Ahmad Yani Surabaya. 

TRIBUNSTYLE.COM - Innalillahi, seorang satpam ditemukan tergeletak dengan kondisi luka parah di kepala.

Jasadnya ditemukan tepat di depan gedung kantor bank tempatnya bekerja di Jalan Ahmad Yani No 286, Dukuh Menanggal, Gayungan, Senin (21/8/2023).

Penemuan jasadnya sekira pukul 01.00 WIB oleh warga setempat.

Informasinya, korban diketahui berjenis kelamin laki-laki, berinisial SE (38) warga Bulusidokare, Sidoarjo.

Petugas BPBD, PMI Kota Surabaya dan Anggota Polsek Gayungan saat melakukan evakuasi satpam yang diketemukan tewas di sebuah gedung bank Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Petugas BPBD, PMI Kota Surabaya dan Anggota Polsek Gayungan saat melakukan evakuasi satpam yang diketemukan tewas di sebuah gedung bank Jalan Ahmad Yani, Surabaya. (Istimewa)

Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari pihak kepolisian.

Sebelum kejadian, disebutkan sejumlah saksi mendapati korban sedang melaksanakan patroli di area lantai 13 gedung perbankan tersebut.

Sekitar pukul 00.00 WIB, beberapa teman korban mendengar adanya teriakan. Lalu saat ditelusuri ternyata korban telah tergeletak tak sadarkan diri di area parkir mobil tepat depan pintu utama lobi bank.

Baca juga: KRONOLOGI Lengkap 2 Wanita Ditemukan Tewas Dicor Semen, Pelaku Hilangkan Nyawa Sendiri Karena Utang

"Keterangan dari pihak kepolisian saat itu, yang bersangkutan seusai melaksanakan patroli wilayah gedung di area lantai 13. Sekitar pukul 00.00 WIB pihak keamanan mendengar teriakan dan melihat adanya rekan kerjanya tergeletak di area halaman mobil depan lobi bank," ujar Buyung dalam keterangan tertulisnya kepada SURYA.CO.IDm, Senin (21/8/2023).

Berdasarkan dokumentasi yang diperoleh BPBD Kota Surabaya, korban mengalami luka parah pada bagian kepala, akibat membentur trotoar area parkir tersebut.

Buyung mengatakan, jenazah korban telah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.

Penanganan kejadian tersebut dilakukan oleh pihak Polsek Gayungan bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya.

"Tim Inafis Polrestabes Surabaya tiba dilokasi selanjutnya proses olah TKP. Kejadian tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Gayungan Polrestabes Surabaya Kompol Trie Sis Biantoro mengungkapkan, insiden tersebut diduga kuat karena upaya korban seorang diri berupaya mengakhiri hidup.

Korban sempat melakukan patroli pengecekan gedung bersama anggota satpam yang lain, mulai dari lantai 12 hingga lantai dasar, sekitar pukul 23.30 WIB.

Setelah rampung, korban bersama anggota satpam lainnya berkumpul di pos satpam. Ternyata, lanjut Tri Sis Biantoro, korban mengambil kunci pintu lantai 13, tanpa sepengetahuan teman-teman sesama satpam di laci ruang pos satpam.

"Setelah selesai patroli, korban dan temannya kembali ke pos masing-masing. Tanpa diketahui oleh teman kerja lain, korban mengambil kunci akses yang menuju ke lantai 13. Sehingga dilihat CCTV, di lantai 12 sendirian. Dan lantai 13 gak ada CCTV-nya," ujarnya saat ditemui SURYA.CO.ID di sela melakukan pengamanan massa demo di Jalan Ahmad Yani, Gayungan, Surabaya.

Disclaimer:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi, atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan 'Into The Light'

Facebook: IntoTheLightID

Twitter: @IntoTheLightID

Email: intothelight.email@gmail.com

Web: www.intothelightid.org

....

Kasus lain: Aksi nekat seorang pria di Kupang yang memanjat tower antena radio setinggi 65 meter.

Saat berada di puncak tower, pria itu mengancam untuk melompat atau hendak bunuh diri.

Petugas penyelamat kesulitan mengevakuasi pria tersebut yang ternyata telah melakukan aksi serupa berkali-kali.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: TRAGEDI Kecelakaan Pesawat Ayah & Anak, Terekam Minum Bir saat Anak Pegang Kemudi, Istri Bunuh Diri

AW, pria berusia 56 tahun menaiki tower antena radio setinggi 65 meter di Gedung Gereja Masehi Injil Timor (GMIT) Sinode Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
AW, pria berusia 56 tahun menaiki tower antena radio setinggi 65 meter di Gedung Gereja Masehi Injil Timor (GMIT) Sinode Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

AW, pria berusia 56 tahun menaiki tower antena radio setinggi 65 meter di Gedung Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Sinode Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (8/8/2023) malam.

Pria asal Desa Inerie, Kabupaten Ngada, NTT, menaiki tower tersebut dan mengancam bunuh diri.

Aparat kepolisian setempat lalu menghubungi petugas Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang, untuk dievakuasi.

"Kita menerima informasi dari pihak Kepolisian Resor Kupang Kota, sekitar pukul 18.00 Wita," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang I Putu Sudayana, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (9/8/2023) pagi.

Saat berada di puncak tower lanjut Putu, AW mengancam untuk melompat atau hendak bunuh diri.

Putu menjelaskan, setelah menerima informasi, diberangkatkan tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang yang dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Muhdar, menuju lokasi kejadian guna melaksanakan evakuasi.

Tiba di lokasi kejadian, bersama unsur SAR Gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Polres Kota Kupang, BPBD Kota Kupang beserta Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang langsung berupaya menurunkan AW dari atas tower.

Meski telah berupaya mengevakuasi, AW tetap ngotot tak mau turun dari tower.

"Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak GMIT Sinode Kupang, AW menaiki tower antena tersebut sejak Selasa dini hari," kata dia.

Petugas SAR gabungan, sudah berupaya maksimal, namun hingga saat ini AW belum bersedia untuk turun dari tower antena tersebut.

"Selain proses evakuasi yang dilaksanakan pada kondisi malam hari, tim Rescue yang juga sudah berada di puncak tower, mengalami kesulitan karena mendapat perlawanan dan ancaman dari AW," ungkap dia.

Berdasarkan informasi, AW telah melakukan aksinya beberapa kali pada sejumlah tempat yang berbeda-beda.

"Hingga kini (saat artikel ini ditulis), kita masih berupaya membujuknya untuk turun," kata Putu. 

Baca juga: KETAKUTAN Mahasiswa UI Usai Bunuh Juniornya, Mimpi Didatangi Korban hingga Berniat Bunuh Diri

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di sini.

(KOMPAS.com/ Sigiranus Marutho Bere)

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Baca artikel lainnya terkait berita regional

(*)

Artikel diolah dari Surya.co.id

Penulis: Luhur Pambudi

Sumber: Surya
Tags:
berita viral hari iniSurabayasatpambunuh diri
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved