Breaking News:

Berita Viral

9 Ekor Kambing Milik Warga Silegok Mati Tragis, Bangkai Berserakan, Diduga Dimangsa Harimau

VIRAL 9 ekor kambing milik warga Dukuh Silegok mati tragis, ada bekas tikaman dan bangkai berserakan, diduga dimangsa harimau.

Tangkap layar video
VIRAL 9 ekor kambing milik warga Dukuh Silegok mati tragis, ada bekas tikaman dan bangkai berserakan, diduga dimangsa harimau. 

TRIBUNSTYLE.COM - VIRAL 9 ekor kambing milik warga Dukuh Silegok mati tragis, ada bekas tikaman dan bangkai berserakan, diduga dimangsa harimau.

Heboh warga Dukuh Silegok, Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang digegerkan dengan kematian sembilan ekor kambing yang mati berserakan.

9 Ekor kambing ternak warga itu ditemukan mati dengan bekas tikaman.

Bahkan bangkai sembilan ekor kambing ditemukan berserakan. Ada yang berada di dekat kandang hingga sekitar area ladang.

Bekas tikaman di bagian leher serta badan bangkai kambing.

digegerkan dengan kematian sembilan ekor kambing
Warga Dukuh Silegok, Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang digegerkan dengan kematian sembilan ekor kambing yang mati berserakan.

Baca juga: SOSOK Saridewi Djamani, Wanita Pertama dalam 20 Tahun yang Dihukum Mati Singapura, Pengedar Narkoba!

Bangkai satu ekor kambing tidak ditemukan dan diduga dibawa harimau.

Informasi mengenai kejadian tragis ini telah menyebar di aplikasi pesan dalam bentuk video.

Dalam video tersebut, tampak delapan ekor kambing berwarna putih tergeletak tak bernyawa, dengan tubuh yang penuh luka.

Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun melalui Kapolsek Wonotunggal, AKP Teguh Werdiyanto mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga pada Sabtu (19/8/2023) dini hari.

Yang isinya berbunyi ada hewan ternak dimangsa harimau dalam kandang di Silegok.

"Ada sembilan ekor kambing yang ditemukan tewas, dan salah satunya telah dibawa oleh harimau," tuturnya.

Adapun, ternak kambing yang menjadi korban adalah milik Abdul Majid.

Lokasi kandang berada di tengah sawah di daerah antara Desa Sodong dan Purbo, dengan nama Kandang Siangin-angin.

Kematian sembilan kambing itu sudah dipastikan ulah harimau, lantaran pihaknya menemukan jejak kaki harimau.

"Sudah fix harimau tim sudah temukan jejak kaki harimau, kami akan berkoordinasi dengan berbagai instansi yang terkait untuk menginvestigasi serta mencegah serangan serupa di masa mendatang," jelasnya.

AKP Teguh Werdiyanto mengimbau agar masyarakat tetap menjaga ketenangan dan tingkat kewaspadaan terutama jika beraktivitas di ladang.

NGERI! Hendak Menggembala Sapi, Pria Ini Tewas Dimangsa Ular Piton, Kondisi Korban Memilukan

Awalnya pamit hendak menggembala sapi, seorang pria paruh baya bernama Rasmin bin Mustana (57) di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tewas dimangsa ular piton.

Disebutkan jika kepala Rasmin bahkan sudah berada di dalam mulut ular yang memangsanya.

Buntut kondisi tersebut, Rasmin alami gagal pernapasan hingga rusuk patah dan dinyatakan tewas seketika.

Lantas, bagaimana kronologi lengkapnya?

Hendak menggembala sapi pria ini malah tewas akibat dimangsa ular piton.
Hendak menggembala sapi pria ini malah tewas akibat dimangsa ular piton.

Korban tewas dimangsa ular di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), alami gagal pernapasan.

Peristiwa ular mangsa manusia tersebut terjadi di Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra, pada Kamis (04/03/2023) malam.

Baca juga: TERPERANJAT! Ular Muncul dari Lubang WC saat BAB, Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mencegah Ular Masuk

Korban dalam peristiwa manusia dimangsa ular tersebut adalah Rasmin bin Mustana (57).

Rasmin ditemukan tewas dalam lilitan ular piton yang diperkirakan berukuran sekitar 7 meter tersebut.

Bagian tubuhnya yakni kepala bahkan sudah berada di dalam mulut ular yang memangsanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan dr Mbayo Ridwan Sandi, dugaan penyebab korban tewas adalah akibat gagal pernapasan.

Penyebab Rasmin meninggal dunia dari hasil pemeriksaan sementara itu dikutip TribunnewsSultra.com dari keterangan tertulis Kepolisian Sektor atau Polsek Tinanggea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Korban alami gagal pernapasan hingga rusuk patah hingga akhirnya tewas.
Korban alami gagal pernapasan hingga rusuk patah hingga akhirnya tewas. (DailyMail/CEN)

Selain itu, korban Rasmin juga diduga mengalami patah tulang rusuk sebelah kanan setelah dililit ular berjenis piton atau sanca tersebut.

“Korban pada saat ditemukan sudah dalam keadaan terlilit ular dan meninggal dunia,” kata Wakil Kepala Sektor atau Wakapolsek Tinanggea, Ipda Yusuf, dalam keterangan tertulis tersebut.

Sementara keluarga korban yang tewas dimangsa ular tersebut menolak untuk tidak dilakukan autopsi.

Sehubungan, dugaan penyebab meninggalnya korban akibat gagal pernapasan dan kehabisan darah setelah dililit ular piton tersebut.

Aparat Polsek Tinanggea juga sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan barang bukti ular dengan panjang sekitar 7 meter tersebut.

Petugas juga sudah melakukan identifikasi terhadap korban hingga menginterogasi saksi-saksi.

Korban Tewas Dililit Ular

Diberitakan TribunnewsSultra.com sebelumnya, Rasmin bin Mustana (57) tewas setelah dimangsa ular di Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Korban insiden ular mangsa manusia tersebut ditemukan tak bernyawa pada Kamis (4/05/2023) sekitar pukul 20.15 wita.

Rasmin ditemukan tewas dalam kondisi meninggal dunia terlilit ular diduga berjenis sanca atau piton tersebut.

Dengan kondisi kepalanya sudah berada di dalam mulut ular yang memangsanya.

Korban ditemukan tewas oleh keluarga yang mencarinya ke kebun setelah tak kunjung pulang ke rumah.

Baca juga: Ada Ular Kobra di Pesawat, Pilot Berusaha Tenang Lakukan Pendaratan Darurat, Begini Nasib Penumpang

Sebelum kejadian, korban berpamitan untuk pergi ke kebun mengontrol sapi miliknya.

Namun hingga jelang Magrib, korban tak kunjung pulang seperti kebiasaannya selama ini.
Berikut selengkapnya kronologi kasus manusia dimangsa ular tersebut dikutip TribunnewsSultra.com dari keterangan Ipda Yusuf:

1. Awalnya sekitar pukul 16.30 wita, korban menyampaikan kepada istrinya Inah hendak mengembala sapinya yang berada di kebun miliknya, Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan.

2. Namun hingga malam hari, korban tak kunjung pulang ke rumah seperti kebiasaannya selalu pulang dari kebun menjelang Magrib.

3. Istri korban yang khawatir lalu menghubungi menantunya bernama Suparjo untuk menyusul korban yang tak kunjung pulang ke rumah.

3. Menantunya Suparjo bersama sang istri Nurhayati yang juga putri korban kemudian berjalan untuk menyusul ke kebun.

4. Saat tiba di kebun, mereka lalu melihat korban sudah dalam posisi tengkurap kepala bagian atas sudah berada di dalam mulut ular dengan badan dalam posisi terlilit ular sawah dengan panjang sekitar 7 meter.

5. Kemudian anaknya menghubungi warga untuk meminta bantuan.

6. Atas kejadian tersebut keluarga korban menyampaikan ke Kantor Polsek Tinanggea.

8. Selanjutnya, porsonil Polsek Tinanggea dipimpin Wakapolsek bersama 2 orang personel mendatangi tempat kejadian tersebut.

Ilustrasi, ular mamba hitam.
Kepala Rasmin sudah berada di mulut ular (Pixabay)

Tetangga korban, Sulatin, mengatakan, keluarga dan warga yang datang ke lokasi membunuh ular yang membelit korban.

“Secara spontan warga membunuh saja karena posisinya membahayakan, kalau tidak dibunuh warga yang terancam,” katanya.

Ular itupun mati, sedangkan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia diduga lemas setelah dililit ular piton tersebut.

Dalam 2 cuplikan video yang diterima TribunnewsSultra.com, ular yang dibunuh itu tergeletak di samping korban di semak-semak.

Demikian pula korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia berada di dekat ular tersebut.

Korban tampak memakai kaos lengan panjang berwarna putih hijau dan celana pendek berwarna cokelat.

Wajah korban yang disebutkan sudah sempat ditelan ular juga terlihat berlumuran darah.

(TribunJateng.com/dina indriani).

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Batangharimaukambingberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved