Breaking News:

Berita Viral

SOSOK Wiwit Nur Hidayah Wanita Asal Garut Raih Gelar Doktor Kimia Termuda, Usia 25 Tahun!

Prestasinya disorot, inilah sosok Wiwit Nur Hidayah, wanita asal Garut yang raih gelar doktor kimia termuda.

Tribunjabar.com
Sosok Wiwit Nur Hidayah, wanita asal Garut yang raih gelar doktor kimia termuda. 

TRIBUSNTYLE.COM - Prestasinya disorot, inilah sosok Wiwit Nur Hidayah, wanita asal Garut yang raih gelar doktor kimia termuda.

Wiwit Nur Hidayah berasal dari keluarga yang sederhana di Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Garut.

Wiwit berhasil meraih gelar doktor kimia termuda di Jawa Barat.

Kini ia memiliki empat gelar akademik di usia 25 tahun yaitu Sarjana Farmasi (S.Farm), Apoteker (Apt), Magister Sains (M.S.i) dan Doktor (Dr) setelah sidang terbuka program doktor kimia Fakultas MIPA Universitas Padjajaran, Selasa (8/8/2023).

Baca juga: Kisah Jizun Pemuda Asal Lombok Raih Gelar Doktor di Kampus Amerika, saat Kecil Jadi Penggembala Kuda

Sejak kecil, Wiwit mengaku bercita-cita sebagai seorang peneliti.

“Cita-cita saya sejak kecil ingin jadi peneliti,” kata Wiwit yang ditemani ibunya, Tatat Kurniati di rumahnya, Kamis (10/8/2023).

sosok Wiwit Nur Hidayah, wanita asal Garut yang raih gelar doktor kimia termuda.
Sosok Wiwit Nur Hidayah, wanita asal Garut yang raih gelar doktor kimia termuda. (Kompas.com)

Wiwit ingat, saat duduk di bangku SMA, guru BK-nya mengenalkan konsep "Proposal Hidup", tentang target yang ingin dicapai selama satu tahun.

Sejak tahu konsep itu, setiap tahun dia selalu menyusun proposal hudupnya, termasuk sekolah S3 dengan beasiswa.

“Mau sekolah S3, saya pasang target bisa dapat beasiswa. Alhamdulillah semua target di “Proposal Hidup” saya bisa tercapai semua,” kata Wiwit ceria.

Wiwit memang dikenal sebagai siswa berprestasi.

Prestasi akademik yang diraihnya menjadi modal bagi Wiwit untuk terus bersekolah.

Ia pun berhasil mendapatkan beasiswa karena sejumlah prestasinya.

“Banyak program beasiswa dari pemerintah, asal kita capable,” katanya. Wiwit menceritakan, jenjang S3 yang berhasil dilaluinya, juga dibiayai dari beasiswa.

Beasiswa ini, juga menanggung biaya hidup dan penelitian untuk studinya. Biaya hidup yang ditanggung beasiswa, besarnya melebih UMK di Bandung, sementara biaya penelitiannya, bisa memberangkatkan dirinya ke Jepang dua kali.

“Salahsatu syaratnya IPK-nya 3,75, tidak boleh turun,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Wiwit Nur HidayahDoktorkimia
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved