SOSOK Atlet Basket Putri Setinggi 2 Meter, Dulu Terpuruk Tunangan Meninggal, Kini Temukan Cinta Baru

Dia berpartisipasi dalam lebih banyak kompetisi.

Terus berlatih, tidak hanya keterampilan Thien Van yang telah ditingkatkan, tetapi tingginya juga meroket hingga hampir 2m.

Berkat itu, ia berhasil masuk tim basket nasional, bahkan berkali-kali berdiri di podium untuk menerima medali, membuat orang tuanya bangga.

Pada tahun 2010, Thien Van (saat itu berusia 20 tahun) bertemu dengan seorang pria bernama Truong Giai Dich, dengan tinggi 2,18m, juga seorang pemain bola basket.

Berdiri di depan pria ini, untuk pertama kalinya, gadis setinggi hampir 2m itu merasa dirinya "kecil" dan terlindungi.

Dua orang dengan minat yang sama, memiliki banyak topik yang sama untuk dibicarakan, sehingga persahabatan dengan cepat berubah menjadi cinta.

Namun, karena jadwal latihan dan kompetisi yang padat, kedua orang di duatempat berbeda itu hanya memiliki sedikit kesempatan untuk bertemu.

Namun, hal itu tidak mempengaruhi perasaan pasangan muda tersebut, bahkan keduanya saling mengantar pulang untuk debut, berencana menikah pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, Jia Di didiagnosis dengan Sindrom Marfan – penyakit yang mengganggu perkembangan dan fungsi beberapa organ, paling sering jantung, mata, pembuluh darah, dan tulang.

Mengetahui bahwa latihan yang intens tidak hanya akan memperparah kondisinya tetapi juga menimbulkan komplikasi, namun Giai Di tetap gigih mengejar mimpi basketnya sejak kecil.

Namun, rencana pernikahan pasangan itu harus ditunda.

Kepergian pacarnya merupakan pukulan telak bagi Thien Van, dan dia kemudian pensiun dari bola basket.

Pada 2012, Giai Di sayangnya mengalami serangan jantung di lapangan dan meninggal.

Kematiannya merupakan pukulan berat bagi Thien Van.

Tidak dapat menerima kenyataan yang menyakitkan ini, Thien Van pensiun dari bola basket, karena setiap kali dia memegang bola basket di tangannya, dia memikirkan pacarnya yang sudah meninggal.