Breaking News:

Berita Viral

SOSOK Atlet Basket Putri Setinggi 2 Meter, Dulu Terpuruk Tunangan Meninggal, Kini Temukan Cinta Baru

Luong Thien Van akhirnya kembali percaya dengan cinta setelah kehilangan kekasih meninggal dunia yang benar-benar membuatnya depresi.

eva.vn
Kisah atlet basket putri setinggi 2 meter, sempat depresi tunangan meninggal dunia, kini temukan cinta baru. 

TRIBUNSTYLE.COM - Seberapa pun kita menyayangi seseorang, jodoh adalah perihal keinginan manusia yang diamini oleh takdir Tuhan.

Luong Thien Van lahir pada tahun 1990 di daerah pedesaan di provinsi Hubei, China.

Orang tuanya adalah petani, dengan tinggi rata-rata.

Secara khusus, tinggi ayahnya 175cm, tinggi ibunya 162cm, tetapi tingginya 1m 97 cm.

Sejak kecil, tinggi badan Thien Van telah melampaui teman-temannya.

Awalnya, orang tuanya mengira itu hal yang baik, mengira anak perempuan berkembang lebih awal, ketika anak-anak lain selesai pubertas, tinggi badan akan berhenti, tetapi tinggi badan anak perempuannya masih terus bertambah.

Pada saat dia lulus dari sekolah dasar, Thien Van telah mencapai ketinggian pria dewasa dan masih menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan.

Baca juga: Profil Sabda Ahessa, Pebasket yang Makin Terlihat Mesra dengan Wulan Guritno, Selisih Usia 14 Tahun

Luong Thien Van sempat dikucilkan lantaran tinggi badannya yang hampir mencapai 2 m
Luong Thien Van sempat dikucilkan lantaran tinggi badannya yang hampir mencapai 2 m

Karena tinggi badannya yang tidak biasa, sejak duduk di bangku sekolah dasar, tinggi badannya menjadi perbincangan di antara teman-teman sekelasnya.

Ini membuatnya merasa sangat kesepian dan terarsing.

Tetapi juga karena tinggi badannya yang luar biasa, Thien Van diundang untuk menghadiri Sekolah Olahraga Kota Wuhan.

Orang tuanya sangat mendukung dia pergi ke sekolah olahraga, karena itu akan membantunya berlatih olahraga, lebih baik untuk kesehatannya, dan di sisi lain, akan menghemat uang untuk biaya sekolah.

Karena itu, dia meninggalkan orang tuanya untuk pergi ke kota untuk belajar ketika dia baru berusia 13 tahun.

Dengan bimbingan guru yang berdedikasi dan dorongan dari orang tua, Thien Van selalu berusaha, gigih dan pantang menyerah.

Suatu hari, dia bahkan berlatih hingga 15 jam sehari.

Akhirnya, dengan kecintaannya pada bola basket, kerja keras dan dorongan dari orang-orang di sekitarnya, prestasi bola basketnya semakin baik.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
ChinabasketLuong Thien Van
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved