Breaking News:

Berita Viral

MASYA ALLAH Pria Putuskan Mualaf, 24 Jam Kemudian Meninggal, Pemakaman Dihadiri Ratusan Umat Muslim

Kisah seorang pria asal Birmingham, Inggris putuskan mualaf, 24 jam setelah ucap Syahadat meninggal dunia.

Twitter @IlmFeed
Kisah seorang pria asal Birmingham, Inggris putuskan mualaf, 24 jam setelah ucap Syahadat meninggal dunia. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah seorang pria asal Birmingham, Inggris putuskan mualaf, 24 jam setelah ucap Syahadat meninggal dunia.

Hidayah bisa datang kepada siapa saja yang dikehendaki Allah SWT.

Seperti yang dialami seorang pria yang bekerja sebagai karyawan supermarket ini.

Pria bernama Anthony itu memilih masuk islam usai divonis dokter mengidap kanker stadium akhir.

Tepat 24 jam kemudian, di hari Jumat yang mulia, Anthony menghembuskan nafas terakhirnya di usia 60 tahun.

Pria bernama Anthony
Pria bernama Anthony itu memilih masuk islam usai divonis dokter mengidap kanker stadium akhir

Baca juga: FAKTA Kevin Sempat Diminta Ibunya Berpacaran dengan Mariana, Putuskan Mualaf, Ayah Tak Beri Restu

Kisah Anthony ini viral setelah diunggah oleh akun Twitter @IlmFeed.

Diketahui Anthony bekerja sebagai karyawan supermarket di daerah Birmingham, Inggris.

Karena pria itu tidak memiliki keluarga, karyawan muslim yang bekerja di supermarket itu memperlakukan dirinya seperti keluarga.

Malangnya pria itu didiagnosa mengidap kanker dan dirawat di rumah sakit.

Mengetahui hidupnya akan segera berakhir, Anthony berwasiat ingin pemakamannya digelar di masjid.

Saudara muslimnya menyebutkan bahwa wasiat Anthony tak bisa dipenuhi jika dirinya tidak mengucapkan 2 kalimat syahadat dan masuk Islam.

Anthony berwasiat ingin pemakamannya digelar di masjid
Anthony berwasiat ingin pemakamannya digelar di masjid

"Anthony expressed that he wanted his funeral to be held at a mosque and not a church (Anthony menyatakan bahwa dia ingin pemakamannya diadakan di masjid dan bukan di gereja)," tulis keterangan dalam video.

Anthony lantas meminta agar dia dituntun mengucapkan syahadat.

Dengan nafas yang terengah-engah dan dibantu alat pernafasan, Anthony pun dituntun mengucapkan syahadat.

"Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi tidak Muhammad SAW adalah utusan Allah," ucapnya disambut ucapan takbir.

Pemakamannya dihadiri puluhan umat Islam di Green Lane
Pemakamannya dihadiri puluhan umat Islam di Green Lane

Namun 24 jam kemudian, di hari Jumat, Anthony menghembuskan nafas terakhirnya di usia 60 tahun.

Pemakamannya dihadiri puluhan umat Islam di Green Lane.

"Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang tahu seperti apa akhir hidup seseorang. Semoga Allah menjaga kita teguh dalam Islam dan membiarkan kita mati dengan iman dengan syahadat di bibir kita," tulis Ilmfeed di Twitter.

Kisah Cinta Pria di Sinjai dengan Bule Polandia yang Kini Jadi Mualaf, Nikah dengan Mahar Sederhana

Viral di media sosial, pernikahan beda Benu anatara warga Sinjai, Sulawesi Selatan dengan Wanita asal Polandia.

Ialah sosok Randi Guntur (39) menikahi Warga Negara Asing (WNA) Weronika Kuras (38).

Resepsi pernikahan mereka dilakukan dengan adat Bugis Sinjai pada Kamis (20/7/2023).

Resepsi pernikahan kedua mempelai berlangsung dengan busana dan adat Bugis Sinjai, Kamis (20/7/2023).

Sebelum menggelar acara resepsi, kedua pengantin juga mengikuti adat Mappacing atau Bilangpenni.

Kedua mempelai Randi Guntur (39) dengan Weronika (38), wanita asal Polandia di Dusun Laiya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamis (20/7/2023).
Kedua mempelai Randi Guntur (39) dengan Weronika (38), wanita asal Polandia di Dusun Laiya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamis (20/7/2023). (KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA)

Baca juga: PERANGAI Gadis Polandia Dinikahi Pria Pedalaman Sinjai Sulsel Diungkap Mertua, Tak Bisa Makan Nasi

"Prosesi pesta pernikahannya tetap menyelenggarakan secara istiadat Bugis Binjai."

"Ada proses lamaran, akad nikah, Mappacing hingga pesta pernikahan," kata kerabat Randi Guntur, Abd Haris, dilansir TribunSinjai.com.

Awal perkenalan

Kisah asmara keduanya bermula pada 2019, saat Randi mengenal Weronika.

Perkenalan keduanya itu terjadi di Kota Dewata, Bali.

Randi pertama kali bertemu dengan Weronika saat menjadi pemandu wisata.

Dari pertemuan tersebut, keduanya saling bertukar informasi.

Komunikasi keduanya kian intens hingga akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan asmara.

Semasa pacaran, Weronika kerap datang ke Bali hanya untuk bertemu dengan Randi.

Lama menjalin kasih, kedua sejoli itu akhirnya sepakat untuk melangsungkan pernikahan.

"Saya kerja di Bali dan dia (Weronika) datang sebagai wisatawan."

"Sejak pertama bertemu dia lebih sering berkunjung ke Bali jika dia libur."

"Akhirnya kami sepakat untuk menikah," kata Randi kepada Kompas.com.

Jadi mualaf

Sebelum dinikahi Randi, Weronika memutuskan untuk masuk Islam mengikuti agama Randi.

Weronika resmi menjadi mualaf di Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Yusuf di Kota Makassar, Juli 2022 lalu.

"Sebelum saya nikahi, Weronika masuk memeluk agama Islam."

"Pengislamannya di Masjdi Al Markaz tahun lalu," ujar Randi kepada TribunSinjai.com.

Setelah itu, Randi pergi melamar Weronika ke Polandia.

Ia pun diterima oleh keluarga besar Weronika.

Menikah 2022

Mengutip TribunSinjai.com, Randi dan Weronika telah melangsungkan akad nikah pada Juli 2022 lalu.

Akad nikah tersebut berlangsung di Kota Makassar.

Saat itu, mereka tak langsung menggelar acara resepsi karena Weronika tak mendapat cuti dari perusahaan tempatnya bekerja di Polandia.

Keduanya pun akhirnya sepakat untuk menggelar resepsi pernikahan Juli 2023 ini.

Tidak pakai mahar

Saat menikahi Weronika, Randi mengaku tak pakai mahar dan panaik.

Hal ini berbeda jika Randi menikah dengan gadis Bugis atau Makassar.

Diketahui dalam adat Bugis, ketika pria hendak menikahi pujaan hatinya harus ada mahar dan panaik yang diberikan.

"Saya tak beri mahar karena memang budaya istri saya di sana (Polandia) tak mengenal pemberian mahar atau uang panaik," ungkap Randi, Kamis.

Sebagai syarat menikahi pujaan hatinya yang berasal dari Polandia itu, Randi hanya menyiapkan sepasang cincin emas.

Sementara itu, ibu Randi, Namira mengatakan, ini bukan kali pertama Weronika datang ke rumahnya.

Sebelumnya, Weronika sempat berkunjung dan bersilaturahmi dengan keluarga Randi di Dusun Laiya.

"Sudah pernah datang ke sini, tapi tidak lama karena dia tidak bisa makan nasi cuma makan kue saja," ucap Namira.

Rencananya, setelah resepsi pernikahan, kedua mempelai akan berangkat dan menetap di Bali karena Randi bekerja di Bali.

(TribunStyle.com/Ika Bramasti).

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
mualafberita viral hari inimeninggal duniakankerpemakamanInggris
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved