Berita Viral
INNALILLAHI Dikira Pencuri, Pria Dihajar 4 Security 2 Jam Non Stop, Tewas di Taman Impian Jaya Ancol
Hassanudin (42) meregang nyawa di Taman Impian Jaya Ancol, Minggu (31/7/2023).
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Hassanudin (42) meregang nyawa di Taman Impian Jaya Ancol, Minggu (31/7/2023).
Ia dituding sebagai pencuri oleh empat security dan dijadikan bulan-bulanan selama dua jam tanpa henti.
Kanit Reskrim Polsek Pademangan Iptu I Gede Gustiyana menyatakan empat pelaku masing-masing berinisial P (35), H (33), K (43), dan S (31).
Mulanya Hassanudin diamankan oleh salah satu petugas keamanan Taman Impian Jaya Ancol karena dicurigai sebagai pencuri.
Baca juga: Capek-capek Maling, Pencuri di Sukabumi Murka Motor Tak Bisa Jalan, Kesal Lalu Ceburkan ke Kolam

"Jadi, keterangan para pelaku, korban ini kata mereka adalah residivis atau orang yang suka melakukan tindak pidana pencurian seperti handphone dan dompet, baik itu di dalam bus maupun tempat umum," kata Gustiyana saat dihubungi, Senin (31/7/2023).
Kendati demikian, saat Hassanudin dibawa dan digeledah para pelaku, mereka tidak menemukan barang bukti.
Oleh karena itu, keempat pelaku langsung melakukan kekerasan terhadap Hassanudin dengan harapan yang bersangkutan mau mengakui perbuatannya.
"Mungkin, menurut perkiraan kami, mereka melakukan tindakan kekerasan itu agar membuat korban mengakui itu," ucap Gustiyana.
Namun, nasib nahas menimpa Hassanudin. Dia meninggal dunia akibat kekerasan ini. Napasnya terhenti saat pelaku hendak membawanya ke rumah sakit.
Baca juga: Sosok RRS Remaja Tewas Dihajar Anak Ketua DPRD Ambon, Ramah dan Suka Bergaul, Tak Punya Musuh
Setelah mendapatkan laporan dari pihak Taman Impian Jaya Ancol, Polsek Pademangan mengamankan keempat pelaku di hari yang sama.
Kini, mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan di Rumah Tahanan Polsek Pademangan.
Polisi menjerat keempat pelaku dengan Pasal 170 ayat (2) ke-3e KUHP juncto Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana selama 12 tahun penjara.
Sementara itu, Corporaate Communnication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Ariyadi Eko Nugroho telah mengonfirmasi adanya peristiwa tersebut.
Baca juga: Suara Abang dong Kesal Tak Disapa, Anak Anggota DPRD Ambon Hajar Remaja 13 Tahun hingga Tewas
Eko menegaskan pihaknya tidak mendukung apa yang dilakukan empat petugas Taman Impian Jaya Ancol terhadap Hassanudin.
"Kami pun sangat menyayangkan insiden ini serta memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban," kata Eko saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (1/8/2023).
"Kami telah menyerahkan segala proses hukum kepada pihak yang berwajib. Kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali," ucap Eko lagi.
'Suara Abang dong' Kesal Tak Disapa, Anak Anggota DPRD Ambon Hajar Remaja 13 Tahun hingga Tewas
Seorang remaja asal Ambon berinisial RRS harus meregang nyawa lantaran tak memberi sapaan saat lewat di sebuah perkampungan.
Remaja 15 tahun tersebut dihajar oleh AT, anggota DPRD Kota Ambon pada Minggu (30/7/2023).
Penganiayaan terjadi di kawasan Tanah Lapang Kecil (Talake), Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Baca juga: AT Anak Ketua DPRD Kota Ambon Aniaya Remaja hingga Tewas, Teriak Bakal Tanggung Jawab, 7 Tahun Bui?
Awalnya RRS berniat untuk mengembalikan jaket milik saudaranya, namun belum sampai di lokasi yang dituju, ia dihajar oleh pelaku.

Lantas seperti apa kronologi lengkap kejadian?
Kronologi kejadian
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease Ipda Janete Luhukay menyampaikan, pelaku menganiaya korban di kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 20.30 WIT.
Peristiwa penganiayaan bermula ketika korban bersama temannya berinisial MFS (16) pergi dari Ponegoro menuju Talake dengan berboncengan motor.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (31/7/2023), pada saat itu korban pergi ke Talake untuk mengembalikan jaket di rumah saudaranya.
Namun, ketika korban sampai di gapura lorong Masjid Talake, ia melewati pelaku dan hampir terjadi senggolan.
Pelaku kemudian mengejar RRS sampai ke depan rumah saudara korban. Setelah itu, pelaku mendatangi dan memukul kepala korban yang masih menggunakan helm.
"Kalo maso (kalau masuk) orang kompleks itu kasih suara abang-abang dong," kata pelaku kepada korban dalam dialek Ambon.
Melayangkan pukulan ke kepala korban
Meski begitu, pelaku kembali memukul RRS yang menyebabkan korban tertunduk dan pingsan di atas motor.
Pada saat itulah, saudara korban keluar dari rumah.
Korban yang tidak siuman setelah dipukul pelaku lalu dilarikan ke rumah sakit (RS).
"Korban kemudian dievakuasi ke dalam rumah saudaranya namun tidak siuman sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Tentara dr Latumeten Ambon pukul 21.25 WIT, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis pada pukul 21.45 WIT," jelas Janete.
Anak anggota DPRD Ambon diteriaki saudara korban
Sementara itu, dilansir dari Kompas TV, saudara RRS sempat meneriaki pelaku jika ia harus bertanggung jawab jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap korban.
Pada saat dilarikan ke RS dr Latumeten Ambon, saudara korban dibantu MFS yang kini berstatus sebagai saksi.
Setelah korban meninggal dunia, pelaku kemudian diamankan oleh aparat kepolisian dari Polresta Pulau Ambon dan PP Lease.
"Saat ini pelaku sudah diamankan Polresta Pulau Ambon dan menjalani proses pemeriksaan," kata Janete.
Diolah dari artikel kompas.com dan kompas.com
Sumber: Kompas.com
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|
Cerita YouTuber Alami Koma Usai Melahirkan di Rumah, Suami Panik Lihat Istrinya Kejang: Mengerikan |
![]() |
---|