Breaking News:

Emak-emak Kembali Beraksi, Warung Remang-remang Diduga Tempat Prostitusi di Rokan Hulu Dibakar!

Emak-emak di Rokan Hulu ini membakar warung remang-remang yang diduga tempat prostitusi.

Editor: Amirul Muttaqin
New York Times
Ilustrasi kebakaran 

TRIBUNSTYLE.COM - Emak-emak kembali beraksi!

Kali ini para emak-emak di Rokan Hulu membakar warung remang-remang yang diduga tempat prostitusi.

Ada tiga warung remang-remang yang jadi sasaran, dua dibakar dan satu lagi dibongkar.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: HEBOH Video Emak-emak Terlibat Adu Jotos hingga Saling Jambak di Makassar, Gara-gara Tersinggung

Salah satu warung remang-remang yang dibakar emak-emak di Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu (26/7/2023).
Salah satu warung remang-remang yang dibakar emak-emak di Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu (26/7/2023). (Dok. Koramil 02/Rambah)

Sejumlah emak-emak membakar warung remang-remang di Desa Rambah Muda dan Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Aksi pembakaran itu dilakukan emak-emak, karena warung remang-remang tersebut diduga tempat prostitusi.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR, Serda Dedy Nofery Samosir saat dikonfirmasi mengatakan bahwa emak-emak itu beraksi pada Rabu (26/7/2023).

"Benar, ada puluhan warga yang mayoritas ibu-ibu melakukan aksi pembakaran warung remang-remang yang mereka duga dijadikan tempat prostitusi," ujar Dedy kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (27/7/2023).

Dia mengatakan, aksi nekat emak-emak itu dipicu dengan adanya video viral di media sosial perbuatan tak senonoh di warung remang-remang tersebut.

Lalu, warga menyerbu warung remang-remang yang terletak di dalam kebun sawit itu dan membakarnya, karena dianggap meresahkan.

"Ada tiga warung remang-remang yang jadi sasaran warga.

Dua tempat dibakar dan satu lagi dibongkar," sebut Dedy.

Usai kejadian itu, pihak TNI dan kepolisian turun tangan.

Petugas menyisir lokasi warung remang-remang lainnya untuk mencegah adanya prostitusi di Negeri Seribu Suluk itu.

"Sekarang kami sedang menyisir warung remang-remang lainnya," sebut Dedy.

Baca juga: VIRAL Video Emak-emak Lewat Tengah Lapangan saat Upacara, Bak Tak Berdosa, Diusir Malah Ketawa

Kisah Lainnya - Emak-emak di Jambi Dahului Polisi Gerebek Basecamp Narkoba

Simak kronologi emak-emak di Jambi gerebek rumah basecamp narkoba.

Diketahui insiden penggerebekan terjadi pada Sabtu (22/7/2023) sekira pukul 14.00 WIB.

Basecamp tersebut terletak di RT 05 Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

Kawasan Payo Sigadung dulunya dikenal sebagai lokalisasi pekerja seks komersial (PSK). Namun, lokalisasi ini ditutup oleh Wali Kota Jambi H Syarif Fasha.

Belakangan, kawasan ini dijadikan pengguna narkoba untuk tempat mereka menggunakan sabu.

Lantaran tidak tahan dengan hal ini, sejumlah emak-emak menggerebek basecamp narkoba tersebut.

S (38) emak-emak yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, aksi emak- emak tersebut dilakukan lantaran warga Payo Sigadung geram dengan aktivitas transaksi narkotika di sana dan banyak barang warga sekitar sering hilang dicuri.

"Warga sudah resah, karena warga sekitar banyak kehilangan barang. Ada motor, mesin air, handphone, laptop. Kehilangan itu tidak hanya di RT kami saja tapi ada juga ke RT tetangga sejak basecamp sabu itu dibuka," katanya.

Viral di media sosial sejumlah video yang memperlihatkan emak-emak mengerebek sebuah bangunan yang diduga basecamp para pecandu narkoba di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi, Sabtu (22/7/2023) siang.
Viral di media sosial sejumlah video yang memperlihatkan emak-emak mengerebek sebuah bangunan yang diduga basecamp para pecandu narkoba di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi, Sabtu (22/7/2023) siang. (Tangkapan layar Twitter)

Basecamp pengguna sabu tersebut, menurut warga sudah lama beraktivitas bahkan kurang lebih setahun.

Namun, pihak kepolisian tak kunjung menangkap para penyalahgunaan narkoba tersebut meski sudah dilaporkan oleh masyarakat.

Emak tersebut menjelaskan, saat melakukan penggerebekan warga menemukan, sabu, alat hisap sabu, plastik kecil dalam jumlah yang banyak, serta uang tunai senilai Rp 20 juta lebih.

Selain itu, satu orang diamankan dan sudah serahkan kepihak kepolisian setelah para emak-emak itu melakukan aksinya.

"Awalnya kami bae, udah sekitar 30 menit baru polisi datang. Ada satu orang pria diamankan itu, ada juga banyak alat hisap sabu dan uang tunai 20 juta lebih," ujarnya.

Saat kejadian, emak-emak melihat terdapat sekitar 20 orang pria yang berada di dalam basecamp.

Ada 8 kamar sebagai tempat para pengguna menghisap sabu, bahkan ada pula sekitar 5 atau 4 orang pekerja untuk memfasilitasi para pengguna.

"Saat kita masuk, banyak orang didalam dan motornya ada juga di dalam mereka nyabu. Mereka berhamburan kabur pas kami masuk, ada yang langsung bawa motor ada yang nyelamatin uang puluhan juta, kami dak mungkin nak nangkap lanang galo kami ibu-ibu," jelasnya.

Selain itu, sejumlah emak-emak tersebut menghitung sejumlah uang yang didapat dari tanggan pekerja serta melemparkan alat hisap serta plastik sabu yang kosong keluar Basecamp tersebut.

Menurutnya, keresahan masyarakat tersebut makin menjadi-jadi karena banyaknya remaja ABG ikut mondar-mandir ke dalam basecamp sabu tersebut.

Menurutnya, tidak semua tempat eks lokalisasi Payo Sigadung merupakan pemakaian narkoba.

Bahkan, pengguna datang dari berbagai wilayah di kota Jambi. "Walaupun ini tempat lokalisasi tapi di sini tidak semua pengguna narkoba," katanya.

Jawaban Kapolresta Jambi

Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi
Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi (Aryo Tondang/tribunjambi)

Sementara itu, Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan, aksi penggrebekan basecamp narkoba itu dilakukan 1 jam sebelum ada 6 warga di sana yang ditangkap terkait narkoba.

Lokasinya berdekatan namun berbeda dari basecamp yang digerebek emak-emak itu.

"Pada pukul 14.30 sudah ada TO (target operasi) yang mau kita amankan di daerah Rawasari itu, eks lokalisasi Pucuk itu. Lalu berangkatlah anggota di sana, ada 6 orang yang ditangkap bukan TO itu," katanya, Minggu (23/7/2023).

Namun, saat 6 orang itu diamankan polisi, diduga ada yang memprovokasi warga. Kemudian warga melakukan penggrebekan basecamp yang tidak digerebek polisi itu.

"Setelah kita amankan di Polresta Jambi. Ada satu orang istri yang tidak terima. Kenapa suami ditangkap, bandarnya tidak," ujarnya.

Eko menjelaskan, dari 6 warga yang diamankan sebelumnya diduga menjadi pengedar di sana. Polisi turut mengamankan paket sabu kurang dari 1 gram.

Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Niko Darutama membenarkan ada satu orang yang diamankan saat penggerebekan yang dilakukan emak-emak itu.

Namun, pemilik rumah itu baru dimintai keterangan. "Kenapa satu yang diamankan, karena dia yang punya tempat. Itupun dia tidak ada di lokasi di sebelahnya," kata Niko.

Saat satu pria yang diamankan emak-emak itu diserahkan ke polisi, kata Niko, tidak ditemukan adanya barang bukti narkoba, hanya alat isap sabu dan uang tunai.

"Barang bukti sabu tidak ada hanya duit sama bong sama duit kurang lebih 25 jutaan," ujarnya.

(KOMPAS.com/Idon Tanjung// TribunJambi.com/Rifani Halim)

Diolah dari artikel di KOMPAS.com dan TribunJambi.com

Baca artikel lainnya terkait berita viral

Sumber: Kompas.com
Tags:
Rokan Huluprostitusiemak-emak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved