Breaking News:

FAKTA Emak-emak Gerebek Sarang Pecandu Narkoba di Jambi, Ada 20 Orang Lagi Memakai, Ada Anak SMP SMA

Sarang pecandu narkoba di Jambi yang digerebek emak-emak ini kerap dikunjungi remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Editor: Amirul Muttaqin
TribunKaltim.co via istimewa
Viral di media sosial, barang sering hilang, emak-emak bubarkan markas narkoba di Kota Jambi. 

TRIBUNSTYLE.COM - Viral aksi para ibu menggerebek sebuah bangunan yang menjadi basecamp para pecandu narkoba di Jambi.

Ada sekitar 20 orang pria yang berada di dalam basecamp yang memiliki 8 kamar yang menjadi tempat para pengguna menghisap sabu.

Mirisnya, tempat tersebut kerap dikunjungi remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: LAGI-LAGI! Aktor Bobby Joseph Terjerat Narkoba, Barang Bukti Tembakau Sintetis, Berikut Profilnya

Viral di media sosial sejumlah video yang memperlihatkan emak-emak mengerebek sebuah bangunan yang diduga basecamp para pecandu narkoba di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi, Sabtu (22/7/2023) siang.
Viral di media sosial sejumlah video yang memperlihatkan emak-emak mengerebek sebuah bangunan yang diduga basecamp para pecandu narkoba di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi, Sabtu (22/7/2023) siang. (Tangkapan layar Twitter)

Sebuah video yang merekam aksi para ibu menggerebek sebuah bangunan yang diduga basecamp para pecandu narkoba, viral di media sosial.

Video tersebut direkam di kawasan RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi, Sabtu (22/7/2023) siang.

Sejumlah perempuan dalam video tersebut menunjukkan sejumlah alat isap sabu yang ditemukan di dalam bangunan.

Dan berikut 5 fakta penggerebakan sarang narkoba oleh emak-emak di Jambi:

1. Temukan Bong dan uang Rp 20 juta

Salah satu ibu uang ikut melakukan penggerebakan adalah S (38).

Ia mengatakan saat melakukan penggrebekan, warga menemukan sabu, alat hisap sabu, plastik kecil dalam jumlah yang banyak, serta uang tunai senilai 20 juta lebih.

Selain itu, satu orang diamankan warga dan sudah serahkan ke pihak kepolisian.

"Awalnya kami bae, udah sekitar 30 menit baru polisi datang. Ada satu orang pria diamankan itu, ada juga banyak alat hisap sabu dan uang tunai 20 juta lebih," ujarnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Niko Darutama. Ia mengatakan saat penggerebekan, seorang pria pemilik rumah diamankan oleh warga.

Saat pria itu diserahkan ke polisi, tidak ditemukan barang bukti narkoba dan hanya ada alat isap sabu serta uang tunai.

"Barang bukti sabu tidak ada, hanya duit sama bong sama duit kurang lebih Rp 25 jutaan," ujarnya.

2. Ada 20 pria di 8 kamar

Saat kejadian, para ibu-ibu melihat ada sekitar 20 orang pria yang berada di dalam basecamp yang memiliki 8 kamar yang diduga sebagai tempat para pengguna mengisap sabu.

Selain itu diduga ada sekitar 5 atau 4 orang pekerja untuk memfasilitasi para pengguna narkoba.

"Saat kita masuk, banyak orang didalam dan motornya ada juga didalam mereka nyabu. Mereka berhamburan kabur pas kami masuk, ada yang langsung bawa motor ada yang nyelamatin uang puluhan juta, kami dak mungkin nak nangkap lanang galo kami ibu-ibu," jelasnya.

Menurut S, para ibu sempat menghitung sejumlah uang yang didapat dari tangan para pekerja di lokasi dan mengamankan alat isap serta plastik sabu kosong yang dilempar keluar basecamp.

Ilustasi sabu-sabu.
Ilustasi sabu-sabu. (Tribun Medan / Joseph)

3. Kerap dikunjungi pelajar

Menurut S, keresahan masyarakat tersebut makin menjadi-jadi karena banyaknya remaja ABG ikut mondar-mandir ke dalam basecamp sabu yang selalu dipenuhi banyak orang.

Ia mengatakan para pengguna datang dari berbagai wilayah di kota Jambi.

"Apalagi liat anak SMP SMA bolak-balik masuk ke dalam (basecamp) ada yang bonceng 3 kan kita kasihan, resah dan mengebu-gebu perasaannya," sebut S.

Dia menegaskan bahwa tidak semua tempat eks lokalisasi Payo Sigadung merupakan pemakaian narkoba.

"Walaupun ini tempat lokalisasi tapi disini tidak semua pengguna narkoba," tergasnya.

4. Polisi tangkap 6 orang sebelum viral penggerebekan

Terkait video tersebut, Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi menjelaskan, pihaknya lebih dulu mengamankan enam tersangka dari kawasan tersebut sebelum video emak-emak itu viral.

"Sebelum video itu viral, kita dari Satresnarkoba Polresta Jambi terlebih dahulu mengamankan enam orang laki-laki yang berjarak 400 meter dari video viral emak-emak gerebek rumah yang digunakan untuk memakai narkoba," kata dia, Senin (24/7/2023).

Dari enam pria tersebut, polisi mengamakan 1 paket kecil narkotika jenis sabu, 2 buah pirek kaca, 2 korek api gas, dan alat hisap sabu alias bong.

Polisi menduga, keenam pria tersebut akan melakukan pesta sabu. Petugas pun membawa keenam pria tersebut ke Mapolresta Jambi.

Menurutnya, 30 menit setelah penangkapan enam pria tersebut, para ibu ternyata menggerebek rumah yang diduga menjadi tempat peredaran gelap narkoba.

Saat enam orang itu diamankan polisi, diduga ada yang memprovokasi warga sehingga terjadi penggerebekan basecamp.

Baca juga: Sering Patroli Bikin Penjualan Turun, Bandar Narkoba Serang Polisi di Empat Lawang: Kami Terganggu

5. Polisi bakar empat sarang narkoba

Usai video penggerebekan yang dilakukan emak-emak viral di media sosial, Polresta Jambi segera mengambil tindakan.

Petugas mengamankan empat orang pengguna narkoba dan membakar tiga basecamp penyalahgunaan narkoba.

"Ada tiga tempat yang kita lakukan penindakan terhadap base camp yang diduga penyalahgunaan narkoba diantaranya di kebun sayur jalan Ar saleh. RT 10 Kelurahan Palmerah, Kelurahan Lebak Bandung Jelutung, dan di Kelurahan Legok Danau Sipin," jelas Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi

Ia mengatakan tindakan tersebut dilakukan di wilayah hukum Polresta Jambi pada Minggu (23/7/2023).

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Baca artikel lainnya terkait narkoba

Sumber: Kompas.com
Tags:
Jambinarkoba
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved