Breaking News:

Berita Viral

PERKARA Ucapan Kembang Desa, Mahasiswi KKN Universitas Mataram Bikin Sakit Hati Warga Kayangan

Viral ucapan mahasiswi KKN dari Universitas Mataram bikin warga Kayangan, Lombok sakit hati, sebut tak ada yang cantik.

Editor: Dhimas Yanuar
Twitter @merapi_uncover
Seorang mahasiswi KKN viral di media sosial usai menyebut tak ada gadis yang cantik di Desa Kayangan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Lagi-lagi ada mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas KKN viral.

Kali ini adalah seorang mahasiswi KKN atau kuliah kerja nyata di Desa Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Ucapan dari mahasiswi berinisial AP viral karena sudah bikin warga marah.

Mahasiswi yang sedang berkuliah di Universitas Mataram (Unram) tersebut membuat sakit hati warga lokal.

Simak selengkapnya!

Viral Mahasiswi Universitas Mataram yang sedang KKN bikin geram warga Desa Kayangan, Lombok atas ucapan yang sangat menghina
Viral Mahasiswi Universitas Mataram yang sedang KKN bikin geram warga Desa Kayangan, Lombok atas ucapan yang sangat menghina (Twitter @merapi_cover)

AP sempat menyebut tak ada gadis yang berparas cantik di Desa Kayangan, tempat dirinya menjalani KKN.

Video AP yang mengucapkan pernyataan tersebut pun viral di media sosial.

"Kita bikin mie. Belum jadi mie kita, ditelepon sama pak... "Hee adek-adek jam 2 ke rumah saya ya."

Baca juga: KISAH Gadis Kecil Foto dengan Mahasiswa KKN di Desanya, 11 Tahun Kemudian Dipersunting Jadi Istri

Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini.

Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya," ujar AP dalam video tersebut seperti dilansir dari Twitter @merapi_uncover.

Video viral permintaan maaf mahasiswi KKN membuat warga lokal sakit hati.

Mereka meminta mahasiswi tersebut untuk memohon maaf.

Terlihat di depan kantor desa sata malam hari, perempuan yang mengenakan sweater putih tersebut berdiri di tengah-tengah.

Di hadapan perempuan itu, warga sudah berkumpul hendak mendengar permohonan maafnya.

"Saya minta maaf karena pernyataan saya yang viral semuanya pada tersiunggung," ujarnya.

AP juga terlihat membuat video klarifikasinya terkait kejadian itu.

"Selama sore. Saya AP dari KKN Desa Kayangan 2023. Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video tersebut."

"Oleh karena itu saya pribadi AP ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang merasa tersinggung yaitu warga Desa Kayangan. Saya benar-benar minta maaf atas kejadian yang saya lakukan tersebut. Terima kasih. Selamat sore," ujar Putri dalam video 37 detik itu.

....

Kasus lain: Mahasiswa Diusir Warga Setelah Bikin Konten Sindir Fasilitas Lokasi KKN

Mahasiswi dari Universitas Negeri Padang yang melaksanakan KKN di Bungus Teluk Kabung menyindir fasilitas di tempat KKN hingga akhirnya diusir warga yang murka.
Mahasiswi dari Universitas Negeri Padang yang melaksanakan KKN di Bungus Teluk Kabung menyindir fasilitas di tempat KKN hingga akhirnya diusir warga yang murka. (Instagram/@undercover.id)

Sejumlah mahasiswa peserta KKN atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Padang (UNP) diusir oleh warga di kawasan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Mereka diusir warga usai membuat konten tiktok berisi kritikan soal fasilitas kecamatan.

Para peserta KKN yang didominasi oleh mahasiswa perempuan ini menyindir fasilitas yang mereka dapatkan dalam melakukan kegiatan wajib tersebut.

“Kalian libur semester? Mana maen. KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanahdatar, Limapuluh Kota? Bungus-lah, air gak ada, mandi di Musala. Diusir? Ngontrak bayar pula,” ucap sejumlah mahasiswa perempuan dalam video tersebut.

Kemudian dalam video lainnya terlihat seorang pria diduga merupakan tokoh masyarakat di desa tersebut tengah mengumpulkan sejumlah mahasiswa KKN di suatu ruang pertemuan.

“Adik-adik dianggap tidak ada membawa perubahan, sampai nanti ada penyelesaiannya oleh dosen pembimbingnya kepada kami, kepada Bapak Camat dan Lurah. Jadi itu keputusannya, karena untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan, karena pasti ada warga yang membaca (melihat postingan) itu, karena ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah,” ujar pria paruh baya yang menggunakan jaket warna merah maroon tersebut.

Dilansir dari Tribun Padang, Sekretaris UNP, Erianjoni mengatakan seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi.

Karena menurutnya jika ada masalah atau hal lain yang terjadi selama pelaksanaan KKN di lokasi tertentu, mahasiswa harus berkomunikasi dengan dosen pembimbing lapangan (DPL).

Erianjoni menilai sejumlah mahasiswi tersebut juga belum siap untuk memahami masyarakat dan daerah setempat.

"Jadi, ya mereka (warga) tak terima, mereka (mahasiswa KKN) posting di media sosial kekecewaannya karena harapan yang diharapkan tak terjadi. Fasilitas yang mereka harapkan tidak dapat, sementara mereka harus bayar. Barangkali anak KKN ini juga cemburu di daerah lain ada yang tidak bayar," ungkapnya.

Erianjoni menyebut setelah video viral tersebut, pihak UNP akan berdialog dengan Camat Bungus Teluk Kabung mengenai hal ini.

"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima. Menyangkut nama daerah tentu sensitif," tambahnya.

(*)

--

Artikel diolah dari TribunJakarta.com

Sumber: Warta Kota
Tags:
berita viral hari iniKKNLombokUniversitas Matarammahasiswi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved