Breaking News:

Berita Viral

'Saya Dipecat?', Pilu Penulis Kehilangan Pekerjaan Tergeser ChatGPT, Lakukan Ini Demi Bertahan Hidup

Emily Hanley viral usai mengatakan berbagi kisah kehilangan pekerjaan saat klien memilih untuk menggunakan ChatGPT daripada mempekerjakan copywriter.

Collective Evolution
Ilustrasi viral curhatan seorang wanita penulis yang kehilangan pekerjaan lantaran ChatGPT. 

TRIBUNSTYLE.COM - Berkembangnya teknologi membuat manusia akan lebih adaptif dengan berbagai pekerjaan.

Banyak perangkat dapat digunakan untuk membuat sesuatu hal yang sulit menjadi lebih mudah, bahkan tidak bermasalah sama sekali.

Namun di sisi lain, perkembangan teknologi juga membuat sebagaian orang harus 'kehilangan' pekerjaan lantaran terkalahkan dengan robot.

 Emily Hanley dikenal sebagai seorang copywriter lepas, penulis, dan komedian.

Namanya viral setelah mengatakan berbagi kisah kehilangan pekerjaan saat klien memutuskan untuk menggunakan ChatGPT daripada mempekerjakan copywriter.

Baca juga: Girang Dapat Penghargaan Rela Berkorban, Inge Anugrah Syok Diberi Pekerjaan Richard Lee, Mentereng!

Ilustrasi wanita berprofesi sebagai penulis.
Ilustrasi wanita berprofesi sebagai penulis. (shemazing.net)

Hanley mengatakan bahwa jika robot bisa melakukan pekerjaan Anda dengan harga lebih murah, maka robot akan melakukan hal itu.

Dilansir dari Yahoo News, dia bekerja sebagai penulis naskah lepas penuh waktu, mengerjakan halaman web, blog bermerek, artikel online, caption media sosial, dan kampanye pemasaran melalui email.

"Saya tidak meraup banyak uang atau hidup mewah di atas kapal pesiar di Capri, tetapi saya merasa nyaman. Untuk pertama kalinya saya merasa memiliki karier yang berkelanjutan," ujarnya.

Tapi, tren teknologi AI membuat pekerjaannya berubah.

"Pertama, pekerjaan melambat. Alih-alih 10 tugas dalam seminggu, saya hanya mendapat lima tugas. Lalu tiga. Lalu satu," ujarnya.

Baca juga: INNALILLAHI Seorang Penulis Ditemukan Tewas di Bantul, Mayat Membusuk, Warga Sempat Curiga: Ada Bau

"Ketika tugas-tugas tersebut berhenti datang, saya mengirim email kepada editor/atasan saya untuk menanyakan apakah saya telah dipecat. Dan ternyata, klien tidak mau membayar untuk copywriting lagi kecuali penulis tersebut juga bisa menyediakan manajemen email."

"Ini kemungkinan besar karena popularitas ChatGPT yang baru saja ditemukan. Sebagian besar klien saya adalah bisnis kecil, startup, dan merek-merek muda, yang biasanya merupakan yang pertama kali beradaptasi dengan teknologi baru untuk memangkas biaya," tambahnya, dalam sebuah konten TikTok.

Selama tiga bulan berikutnya, dia terus melamar untuk posisi konten dan copywriting.

Lalu, dia bertemu perusahaan yang ingin merekrut seorang copywriter untuk melatih sumber kecerdasan buatannya.

"Untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya seperti manusia. Kontraknya adalah enam bulan, karena itu adalah waktu yang dibutuhkan AI untuk belajar menulis seperti saya, namun dengan cara yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
ChatGPTcopywriterEmily Hanley
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved