Breaking News:

Berita Viral

ASTAGHFIRULLAH 400 Warga Desa di Garut Tiba-tiba Punya Utang Gaib: Gak Tahu Apa-apa Ditagih

Tak tahu menahu, ternyata 400 lebih warga di Desa Sukabakti, Garut tiba-tiba punya utang di bank, ternyata gegara ini.

Editor: Dhimas Yanuar
TribunJateng
Total 400 lebih warga di Desa Sukabakti, Garut tiba-tiba punya utang di bank. 

TRIBUNSTYLE.COM - Tak ada angin tak ada hujan ratusan warga Desa Sukabakti di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat terjerat utang.

Mereka digegerkan dengan adanya tagihan utang dari Permodalan Nasional Madani (PMN).

Padahal mereka mengaku tak pernah meminjam uang dari perusahaan tersebut.

Lalu dari mana utang ini berasal?

Ratusan warga Desa Sukabakti di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat tiba-tiba memiliki utang. Warga berbondong-bondong membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang.
Ratusan warga Desa Sukabakti di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat tiba-tiba memiliki utang. Warga berbondong-bondong membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang. (Kompas TV)

Warga pun berbondong-bondong membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang kepada PNM.

Hingga kini, warga yang sudah melapor ke pihak desa berjumlah 407 orang.

“Yang ada di data PNM tidak merasa meminjam, jumlahnya yang sudah masuk ke desa ada 407 orang, dari 3 RW,” kata Kaur Umum Desa Sukabakti, Kartini, Rabu (19/7/2023).

Kartini mengatakan, langkah yang dilakukan oleh desa saat ini adalah menghadirkan pihak PNM untuk bertemu dengan warga yang diwakili oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW).

Baca juga: Gayanya Glamor, IRT di Lampung Ternyata Penipu, 24 Pedagang Sembako jadi Korban, Rugi Ratusan Juta

Ditanya soal dugaan kebocoran data pribadi masyarakat, Kartini tak banyak berkomentar.

“Belum tahu gimana-gimananya, masih di tahap klarifikasi dan penyelidikan,” ujar dia.

Sinta, salah satu warga yang menjadi korban menceritakan awal mula kejadian yang menghebohkan warga sekampung ini.

Ilustrasi utang.
Ilustrasi utang. (ISTIMEWA)

Dia mengatakan bahwa ada satu warga yang pertama kali tahu memiliki utang, padahal tak pernah meminjam.

“Awalnya yang pertama tahu Bu Ayu. Bu Ayu dikasih tahu sama saudara bahwa masuk ke bank emok (penyalur dana).

Padahal diklarifikasi ke Bu Ayu, enggak pernah pinjam,” ujar Sinta.

“Bank emok Bu Ayu masih ada tunggakan, sebesar Rp850 ribu kalau enggak salah,” ujarnya.

Sinta bilang, uang yang ditagih kepada warga berkisar dari Rp800 ribu hingga Rp2 juta.

Dia sendiri tak tahu mengapa tiba-tiba memiliki utang yang tidak pernah dia ajukan.

Dia menduga, ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan data pribadi warga.

“Ada 560 KK yang disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan orang itu saya tidak tahu,” tutur Sinta.

Menyikapi hal ini, Polres Garut telah menyiapkan posko aduan bagi warga yang menjadi korban.

Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha bilang bahwa pihaknya juga terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

“Untuk kejadian tersebut, kami sudah lakukan pendalaman, di Polsek dan Polres kami juga sudah membuka posko pengaduan,” ujar Yonky.

....

Kasus lain: Seorang gadis berusia 15 tahun asal Kabupaten Toja Una-Una Sulawesi Tengah viral lantaran curhatan dipaksa nikah oleh orang tuanya.

Perempuan berinisial IL ini harus menikah dengan pria sekitar 60 tahun demi melunasi utang orang tua.

Diketahui Haji DW memberi piutang kepada orang tua IL sebesar Rp 6 juta.

Lantas seperti apa curhatan IL?

Baca juga: NEKAT! Pria di Bandung Habisi Nyawa Tukang Ojek, Gondol Motor Korban, Nekat Imbas Terlilit Utang

Ilustrasi gadis dipaksa menikah dengan kakek-kakek.
Ilustrasi gadis dipaksa menikah dengan kakek-kakek. (Sabtastic - DeviantArt)

IL merupakan putri dari pasangan R dan L warga desa Kolami, Kecamatan Walea Kepulauan, Kabupaten Tojo Una-una.

Peristiwa itupun diunggah akun Facebook Ntan Umara.

"Saya bernama I.....L..... memerlukan bantuan. Saya dipaksa menikahi Haji DW dikarenakan utang piutang Rp 6 juta. Jika saya tidak menikah, akan dipenjarakan," tulis akun itu dikutip TribunPalu.com, Minggu (16/7/2023).

Informasi diperoleh TribunPalu, IL dibawa kedua orangtuanya menikah di Kecamatan Ampana Kota.

Keduanya bertolak dari kampung halaman menumpangi KM Nusantara.

Kepala Desa Kolami Apriansyah menyebutkan, sang anak sebenarnya menolak keras permintaan orangtuanya itu.

"Itu anak sempat datang ke rumah minta perlindungan. Tidak lama mamanya, tante dengan omnya datang langsung pukul ini anak," ucap Apriansyah.

NEKAT! Pria di Bandung Habisi Nyawa Tukang Ojek, Gondol Motor Korban, Nekat Imbas Terlilit Utang

Tukang ojek berinisial MFA (16) ditemukan tak bernyawa di area kebun teh di Kampung Cibolang, Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Ternyata, MFA tewas akibat jadi korban pembegalan.

Pelaku ATS (26) nekat menghabisi nyawa MFA lalu membawa kabur sepeda motor milik korban.

Aksi nekat itu dilakukannya lantaran pusing terlilit hutang.

Seperti apa kronologi lengkapnya?

Seorang pria di Bandung habisi nyawa tukang ojek lalu merampas motor korbannya.
Seorang pria di Bandung habisi nyawa tukang ojek lalu merampas motor korbannya. (Tribunnews)

Gara-gara terlilit utang, ATS (26) menghabisi nyawa MFA (16) di area kebun teh di Kampung Cibolang, Pangalengan, Kabupaten Bandung.

ATS kemudian mengambil sepeda motor milik MFA.

Baca juga: Gegara Ditagih Utang Rp 50 Ribu, Pria di Nganjuk Tersulut Emosi, Brutal Habisi Temannya: Bacok Leher

Akibat kelakukannya itu, ATS diringkus jajaran Polresta Bandung sekitar enam jam setelah warga menemukan jasad MFA.

Kapolresta Bandung, Polda Jabar, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengatakan, motif pembunuhan terungkap setelah pihaknya menangkap pelaku.

"Tersangka ATS ini memiliki utang kepada bosnya senilai Rp 26 juta, dan masih kurang Rp 4 juta," ujar Kusworo, di Mapolresta Bandung, Kamis (13/7/2023).

Kusworo menjelaskan, tersangka mengetahui korban adalah tukang ojek pangkalan.

"Lalu tersangka tercetus ide untuk minta tolong pada korban, minta diantarkan ke sebuah tempat yang sepi," ucapnya.

Alasan pelaku nekat bunuh tukang ojek lalu rampas motor lantaran terlilit hutang.
Alasan pelaku nekat bunuh tukang ojek lalu rampas motor lantaran terlilit hutang. ((Kolase Tribun-Video.com))

Tujuannya adalah untuk menguasai sepeda motor korban lalu dijual.

"Uangnya untuk melunasi utang tersangka kepada bosnya," kata dia.

Setelah berada di tempat sepi itu, kata Kusworo, tersangka melakukan pemukulan kepada korban hingga korban terjatuh.

"Kemudian tersangka mengambil batu membenturkan ke kepala korban tepat di bagian belakang kepalanya," kata Kusworo.

Tak cuma itu, pelaku lalu menjerat korban menggunakan pakaiannya.

"Di bagian leher sehingga tercekik dan meninggal," tuturnya.

Baca juga: DUEL Lawan Begal, Pria di Bogor Berhasil Rebut Motornya, Pilu Tangan Kiri Jadi Tumbal: Putus Dibacok

Pelaku mencoba mengaburkan jejak dengan menutupi mayat korban dengan ranting pohon agar tidak mudah diketahui masyarakat sekitar.

"Motor itu lalu dikuasai oleh tersangka dan dijual kepada penadah yang sudah kami tangkap," kata Kusworo.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yaitu pasal 340 tenyang pembunuhan berencana, dilapisi 338 tentang pembunuhan, lalu pasal 365 ayat 4 tentang pencurian dengan kekerasan.

"Ditambah pasal 351 ayat 3, yaitu penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara," ucapnya.

Diolah dari artikel TribunPalu.com dan  TribunJabar.id 

(*)

Artikel diolah dari Kompas.tv

Sumber: Kompas TV
Tags:
berita viral hari iniGarututangbankPermodalan Nasional MadaniPNM
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved