Berita Viral
BEJAT! Ini 5 Fakta SS Nekat Cabuli Anak Kandung, Nyaris Tewas Dikeroyok Warga, Ternyata Caleg Partai
Berikut lima fakta SS nekat cabuli anak kandung sendiri, hampir terwas dikeroyok warga.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut lima fakta SS nekat cabuli anak kandung sendiri, hampir terwas dikeroyok warga.
SS, seorang pria di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi bulan-bulanan massa.
Pria berinisial SS (50) itu nyaris tewas digebuki warga, Minggu (16/7/2023) setelah diketahui melakukan pencabulan atau rupadapaksa pada anak kandungnya.
Peristiwa itu tepatnya terjadi di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.
Baca juga: 5 Fakta Pencabulan Sesama Jenis Pimpinan Ponpes di Sulbar: Tak Suka Wanita, Pancing Uang Rp 100 Ribu

Berikut rangkuman kronologi kejadian dirangkum Tribunnews.com, Selasa (18/7/2023:
1. Ternyata Caleg Partai
SS kabarnya merupakan seorang calon anggota legislatif (Caleg) salah satu partai di wilayah tersebut.
SS (50) merudapaksa anak kandungnya sendiri hingga hamil.
Peristiwa ini diketahui ketika adanya laporan dari keluarga korban yang mengadu salah satu tokoh masyarakat pada Minggu (16/7/2023) siang.
Dikutip dari Tribun Lombok, Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta mengungkapkan mediasi sempat dilakukan dengan tokoh masyarakat serta SS.
Namun di sela-sela mediasi, warga yang tidak terima langsung membuat pengumuman melalui pengeras suara untuk menghakimi SS.
"Jadi kemarin korban dan pelaku datang ke rumahnya bersama salah satu anggota DPRD di sana. Di sana sempat dibahas jalan keluar dugaan persetubuhan bagaimana."
"Namun, di sana warga disuruh keluar. Pas ada informasi pelaku ini ditangkap sama massa. Di sana lah terjadi (penganiayaan)," ujar Sumerta.
2. Dihakimi Warga
SS pun langsung dihakimi oleh warga dan mengalami luka-luka.
Akibatnya, SS pun dirawat di RSUD Tripat Lombok Barat imbas luka parah yang dideritanya.
Terkait kebenaran SS adalah bacaleg PDIP, Sumerta mengiyakan.
"Betul Caleg dari PDIP betul. Itu berdasarkan profil facebook dia. Ada kelihatan muncul di sana," kata Sumerta.
3. Diselamatkan Polisi
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Arman Asmara menyebut SS diselamatkan oleh polisi dari amukan massa.
"Personel datang tepat pada waktunya dimana pria yang dianiaya tersebut langsung segera diselamatkan dari amukan warga dan segera dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat perawatan,"jelas Kabid Humas.
Dia mengungkap pengeroyokan itu berawal dari pengumuman yang disampaikan salah seorang warga setempat melalui pengeras suara di masjid.
"Masyarakat diminta untuk berkumpul untuk melakukan tindakan atas peristiwa persetubuhan yang diduga dilakukan SS terhadap korban yang merupakan anak kandungnya sendiri," urai Arman.
Selang beberapa saat masyarakat berkumpul dan langsung melakukan penganiayaan terhadap SS hingga akhirnya babak belur lalu diamankan polisi.
Sementara korban yang diduga disetubuhi ayahnya itu beserta kakak kandung didampingi ke Polsek Sekotong untuk membuat laporan polisi.
"Korban penganiayaan dan terduga pelaku persetubuhan anak kandung masih dirawat belum bisa dimintai keterangan. Kasus ini akan segera di proses setelah terduga kesehatannya membaik," jelasnya.
Arman memastikan situasi di TKP hingga saat ini masih terpantau kondusif.
"Petugas tetap disiagakan di sekitar lokasi," tandasnya.
4. Dipecat dan Batal Jadi Caleg

Sementara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Lombok Barat memutuskan untuk memecat SS.
Putusan tersebut berdasarkan rapat internal di tingkat DPC pada Senin (17/7/2023).
Dewan Pertimbangan DPC PDIP Lombok Barat, Sardian menegaskan pemecatan terhadap SS adalah bentuk tindakan tegas terhadap kadernya.
Di sisi lain, ternyata dalam struktur kepengurusan PDIP, SS merupakan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Sekotong.
"Sikap tegas itu memang kami memecat saudara S dari struktural partai, kebetulan beliau ini ketua PAC Kecamatan Sekotong," kata Sardian.
Tak hanya dipecat, berkas pencalonan SS sebagai bacaleg pun dicabut.
"Nanti kami akan ke KPU untuk pencabutan nama agar tidak lagi menjadi calon legislatif dari PDIP dari dapil 2," kata Sardian.
DPC PDIP Lombok Barat juga meminta agar polisi memproses hukum SS secara tegas.
Di sisi lain, Sardian mengungkap pihaknya meminta polisi mengusut aksi main hakim sendiri terhadap SS.
Sardian menegaskan sejumlah keputusan hasil rapat itu untuk menjaga nama baik partai serta agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali.
5. Kasusnya diproses
Terduga pelaku persetubuhan, SS, yang menjadi korban penganiayaan tersebut dijaga ketat personel kepolisian di Puskesmas.
"Terduga pelaku persetubuhan anak kandung masih di rawat belum bisa dimintai keterangan.
Kasus ini akan segera di proses setelah terduga kesehatannya membaik,"jelasnya.
Lokasi kejadian masih dijaga ketat aparat kepolisian untuk mengantisipasi tindakan lain dari masyarakat setempat.
Selanjutnya korban yang diduga disetubuhi beserta kakak kandungnya segera didampingi ke Polsek Sekotong untuk membuat laporan polisi.
Diolah dari artikel TribunLombok.com
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|
Cerita YouTuber Alami Koma Usai Melahirkan di Rumah, Suami Panik Lihat Istrinya Kejang: Mengerikan |
![]() |
---|