Breaking News:

HUT Kemerdekaan RI

18+ Rekomendasi Puisi-puisi Terbaik Referensi Lomba Perayaan HUT Kemerdekaan RI: Tema Kemerdekaan

Inilah rekomendasi puisi-puisi terbaik yang bisa kamu jadikan referensi untuk lomba puisi di perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 tanggal 17 Agustus.

Editor: Tim TribunStyle
banyumasekspres.id
Inilah rekomendasi puisi-puisi terbaik yang bisa kamu jadikan referensi untuk lomba puisi di perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 tanggal 17 Agustus. 

Hai bangsa; yang menyimpan harapan di balik langit-langit batin penciptaan! Masih bisakah kau berbahagia pada pucat pasi rindu dan cinta tak kasat mata?

Maafkanlah aku dan rakyatmu, membiarkan perwajahanmu dirundung keguncangan. Aku tahu, ada banyak gelisah. Ada campuran takut nada sumbang menyertaimu melangkah. Sampai darah-darah menghias takdir latah masa lalumu di kediaman pandang.

Jika engkau berkenan, aku cukup bersamamu saja dalam nikmat libido keberagaman. Rasuk diriku bersama mimpi jelaga pekat tentangmu, yang selalu anggun berpendar dan mematikan. Kepada laut yang membentang di samudra ini, dan demi pagi indah, siang cerah, sore redup, dari sedikit banyak yang kau beri, rangkul dan ratakanlah kemerdekaanmu yang sesungguhnya.

Jangan tanyakan seberapa besar penglihatan kami, agar tak kehilangan asal keberadaan. Cukuplah di sini, bersamamu, dalam persenggamaan gelombang perbedaan dan kebhinekaan. Toleransi justru menyatukan jalan-jalan terjal bejibun harimu, menyempurnakan roh sepi para kekasih Tuhan, meski masih tersembunyi di balik pergulatan nilai samar.

8. Merdekalah Bangsaku

Karya: Yamin

Sejarahmu terus terkenang di ingatanku
Tujuh belas Agustus saksi bisu hari kebebasanku
Para pahlawan bertaruh keras pertahankan keutuhanmu
Sebagai kenangan sepanjang hidup

Indonesia kini merdeka
Berkibarnya sang merah putih bawa napas lega tanpa nestapa
Mengenang cerita berderailah air mata
Kemerdekaan hilangkan jeritan lara

Indonesia merdeka ….
Lahirkan pemuda-pemudi bangsa
Terbang ke awan menguak kedamaian
Menengok ke kanan-kiri bawa kebaikan
Kaki cengkeram erat semboyan kemerdekaan

9. Satu Kata Merdeka

Karya: Ikbal Alimuddin

Kita semua adalah pejuang
Pejuang buat diri kita sendiri
Memperjuangkan masa depan
Layaknya para pahlawan kemerdekaan

Perjuangan memang tak semudah membalikkan telapak tangan
Karena di balik perjuangan ada kemerdekaan yang menanti untuk diraih
Inilah yang juga dilakukan oleh para pahlawan
Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan bercucuran keringat
Bertumpah darah
Mengerahkan seluruh jiwa dan raganya
Demi satu kata
“Merdeka”

Semangat perjuangan para pahlawan
Juga tertanam kuat di diri kita semua
Dalam meraih impian
Tidak semudah membalik telapak tangan
Butuh diterpa
Sampai titik darah penghabisan
Butuh berjuang
Demi satu kata
“Merdeka”

Inilah rekomendasi puisi-puisi terbaik yang bisa kamu jadikan referensi untuk lomba puisi di perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 tanggal 17 Agustus.
Inilah rekomendasi puisi-puisi terbaik yang bisa kamu jadikan referensi untuk lomba puisi di perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 tanggal 17 Agustus. (bukittinggikota.go.id)

10. Indonesia Telah Merdeka

Karya: Hernawati

Indonesia telah merdeka!
Sudah lama Indonesia merdeka
Merdeka dari penjajahan bangsa Eropa dan Asia
Merdeka dari penjajahan Portugis, Inggris, Belanda, dan Nippon Pemimpin Asia

Ya, saat ini Indonesia telah merdeka
Merdeka dari belenggu penjajahan kolonial yang begitu lama
Merdeka dari belenggu kependudukan militer jepang hingga muncul romusha
Indonesia saat ini telah merdeka, merdeka dari belenggu yang menyiksa

Wahai Indonesiaku tercinta!
Belenggu penjajah sudah begitu lama sirna
Biarkan kisah lampau menjadi sejarah bangsa
Kini dirimu telah merdeka

Wahai Indonesiaku tercinta!
Jangan sia-siakan kemerdekaan yang telah ada
Kemerdekaan yang kau dapat dengan tumpah darah dan tetesan air mata
Kemerdekaan yang kau dapat dari perjuangan dan pengorbanan pahlawan yang telah tiada

Wahai Indonesiaku tercinta!
Tanah airku yang selalu kupuja
Kini engkau telah merdeka
Saat ini Indonesia telah merdeka

11. Kamilah yang Pantas Merdeka

Karya: Annuquyah

17 Agustus kembali datang
Banyak sejarah, banyak pengorbanan, banyak peninggalan
Buku sejarah yang menceritakan
Museum yang mengabadikan
Inilah kami tidak takut gugur di medan perang
Tujuan kami bukan kematian melainkan kemerdekaan abadi

Wahai penjajah!
Kedatanganmu memberontak, merampas, mencaci maki dan menyiksa orang-orang tak berdosa
Entah mengapa kata putus asa
Tidak pernah tertulis dalam pendirian kami
Meskipun pada akhirnya kami jadi sejarah yang mungkin selamanya dikenang

Sebelum itu, darah menjadi minuman kami
Bunyi pistol menjadi syair di setiap derap langkah
Peluru menjadi makanan kami
Ada yang menembus tubuh memanggil kematian
Ada yang melintas, ada yang diam
Tumbuh menjadi pengorbanan
Kami dapatkan kemerdekaan yang kami impikan
Kamilah yang pantas merdeka

12. 17 Agustus

Karya: Ahmad M. Mabrur Umar

17 Agustus
Sejarah negeri telah terukir dalam ribanya
Dahulu dijajah, kini lantang bersorak merdeka
Merah putih berkibar gagah penuh karisma
Salam satu semboyan Bhinneka Tunggal Ika

17 Agustus
Takkan rela terjajah lagi
Malam suram berganti cerah mentari pagi
Tidak lagi terdengar tangisan pertiwi
Datanglah segera, jangan ayal lagi

17 Agustus
Bukti sejati juang para pahlawan
Mengangkat bambu, bedil pun dilawan
Penjajah dilawan, negeri sendiri jadi kawan
Walau langit kelam berbalut pekat sang awan

13. Merdeka Itu Mahal

Karya: Ahza Purnama

Jika kau ingin bebas
Jika kau ingin tak terikat
Jika kau ingin tak tertekan
Jika kau ingin hidup damai
Berarti kau ingin merdeka kawan

Namun, apa yang kau buat?
Apakah sudah berkorban?
Apakah sudah juang?
Apakah sudah perang?
Atau hanya berpangku tangan kawan?

Tahukah kau?
Ribuan jiwa runtuh tertimbun
Untuk membebaskan pertiwi dari penjajah keji
Walau darah membanjiri raga kawan
Ingat merdeka itu mahal

14. Merdeka, Kini, dan Nanti

Karya: Ahmad Suryadi

Merdeka ini adalah upaya yang tak kenal lelah
Usaha yang tak pernah menyerah
Merdeka ini adalah cucuran keringat dan darah
Yang setia mencucur hingga melimpah ruah

Merdeka ini adalah lelah
Lelah yang dirasakan oleh setiap jiwa
Merdeka ini tak mudah digapai
Karena berjuta ton darah raib serta tergadai

Merdeka didapat dengan taruhan nyawa
Demi merdeka jutaan nyawa dan jiwa melayang
Demi merdeka untuk senyum esok yang lebih
Demi merdeka untuk senyum bangsa Indonesia
Demi merdeka ibu pertiwi, kini dan nanti

15. Karya dalam Merdeka

Karya: Asfis Suminarsih

Indah mengenang dalam bahagia
Nusantara kini telah bebas merdeka
Jadi negeri yang mandiri dan berjaya

Namun ….
Hingga negeri kita semakin berjaya di segala lininya
Kita tak bisa hanya bahagia dengan kata
Berikan bukti dengan segala upaya
Sepenuh hati kita bersama berikan karya
Dengan pikiran maupun tenaga

Wujudkan negeri makmur sentosa dalam naungan Pancasila
Keberagaman akan mewarnai indahnya
Dalam beda selalu bersama

16. Bela Negara

Karya: Dilla Hardina Agustiani.

Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita

Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang

17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa

17. Pahlawanku

Karya: Reza Hidayat

Pahlawanku …..
Bagaimana aku bisa membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertembak peluru penjajah

Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku ….. engkaulah bunga bangsa

18. Hari Itu, Bangsaku Bahagia

Karya: Asty Kusumadewi

Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya
Namun, ada kisah nyata di balik itu semua

Penjajahan di mana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa

Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk merdeka!
Merdeka, merdeka, merdeka!

Hari itu bangsaku bahagia
17 Agustus 1945
Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara

19. Mengenang

Karya: Yuliani Megantari

Muak jadi budak
Mereka maju dengan penuh yakin
Menentang benteng besi bersama
Sembilan obor telah menancap di sudut-sudut bumi
Bumi yang telah basah

Ketika mereka bergegas
Di pintu pagi yang cemas
Aku hanya dapat menanti kabar dari langit dan bumi
Dentang jam berbunyi detik demi detik

Mereka telah pergi
Kembali kepada cahaya, yang menjadi air
Mengalir kepada muara yang tak pernah berbatas
Kembali kepada api, tanah pijakan ibu pertiwi
Terbang ke atas langit tak berlapis yang menyatu bersama udara
Merongga dalam kekekalan

Bumi telah mencatat nama mereka
Pada sebuah puisi yang kurangkai ini
Dan terkenang menjadi dongeng anak negeri

(Gramedia.com/ Aprianto F)

Diolah dari artikel Gramedia.com

Tags:
HUT Kemerdekaan RIHUT Kemerdekaan RI Ke-78Lomba 17anLomba Unik 17anLomba HUT MeriahLomba HUT UnikLomba Puisi 17anReferensi Puisi 17anReferensi Lomba HUT 2023
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved