ASTAGFIRULLAH Pikap Pengangkut Genset Hangus Terbakar Akibat Korsleting di Kolong Flyover Jakarta

TRIBUNSTYLE.COM - INNALILLAHI pikap pengangkut genset hangus terbakar di kolong Flyover Jakarta Selatan, diduga karena korsleting bagian aki.

Korsleting menyebabkan kebakaran terjadi di kolong Flyover Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan Rabu (12/7/2023).

Akibat peristiwa tersebut mobil pikap pengangkut genset hangus terbakar di kolong Flyover.

Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting pada bagian aki mobil pikap.

Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam Lisendra mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.10 WIB.

Baca juga: INNALILLAHI Bantu Padamkan Kebakaran di Tambora, Pria Ini Meninggal Sesak Napas: Tolongin Mama Gue!

"Kronologi kejadian kebakaran bermula saat mobil pikap berpelat nomor B 9614 SAK keluar dari tol," kata dia saat dikonfirmasi.

Sesampainya pikap di Jalan Tanjung Barat Raya, pengendara lain memberi tahu ada percikan api yang muncul di pikap tersebut.

Tak lama kemudian, asap keluar dari kolong mobil.

Sopir kemudian menghentikan laju kendaraan dan berusaha untuk memadamkan api.

"Upaya pemadaman yang dilakukan sopir sayangnya gagal karena api telanjur membesar," tutur dia.

Akibat peristiwa itu, mobil hangus terbakar dan genset yang diangkut ikut dilalap si jago merah.

AKSI Heroik Ibu Rumah Tangga Selamatkan Tiga bocah dari Kebakaran Api di Simpang Pilot Banjarmasin

VIRAL aksi heroik ibu rumah tangga selamatkan tiga bocah dari kobaran api di Simpang Pilot Banjarmasin.

Dua bocah kakak beradik bernama Sila dan Syifa menjadi korban kebakaran api.

Lokasi musibah itu di Jalan Belitung Darat, Gang Simpang Pilot Kelurahan Kuin Cerucuk, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan Rabu (12/7/2023).

Saat kebakaran terjadi, mereka tengah bermain di luar rumah.

Beruntung bocah tersebut berhasil diselamatkan tetangganya, Norminami.

Baca juga: INNALILLAHI Bantu Padamkan Kebakaran di Tambora, Pria Ini Meninggal Sesak Napas: Tolongin Mama Gue!

“Saat itu mereka berdua sedang bermain di luar, main tali. Bertiga dengan anak saya. Saya juga sedang memperhatikan mereka bermain,” kata Norminami, ibu rumah tangga berusia 45 tahun ini. 

Tak lama kemudian, tiba-tiba saja dia melihat asap yang mengepul dari salah satu rumah.

Semula, Normi mengira asap tersebut berasal dari dapur tetangga yang sedang memasak. 

“Tapi tak lama kemudian kepulan asap itu menggumpal, suara ledakan terdengar, diiringi dengan teriakan warga,” jelasnya. 

Dirinya segera membawa tiga anak tersebut pergi menjauhi lokasi kebakaran.

Saat hendak melalui jalan yang biasanya ia lewati, Normi bersama tiga anak tersebut sudah terhalang kobaran api.

Seakan terkurung api, tak membuat ibu rumah tangga ini putus asa.

Demi nyawa dirinya, serta 3 bocah yang panik melihat api menyala-nyala di hadapan, belum lagi terpaan hawa panas, segera saja mencari jalan lain.

Ketemu! Tapi, ibu dan tiga bocah dalam lindungannya, harus melalui pintu belakang rumah seorang tetangga.

“Saya berputar kembali dan ke luar lewat jalur belakang bersama tiga anak itu. Sampai di belakang, saya ketuk pintu belakang rumah orang yang hendak saya lewati itu. Alhamdulillah bisa selamatl,” ungkapnya.

Normi bersama tiga anak tersebut berhasil kabur dari ganasnya kobaran api melalui jalan kecil tersebut.

Sedangkan orangtua Sila dan Syifa, saat kebakaran terjadi, sedang bekerja di tempat lain.

Pantauan di lapangan, jalanan menuju ke kawasan rumah yang terbakar itu hanya selebar sekitar satu meter dan merupakan jalan buntu. 

Rumah-rumah yang terbakar itu berada di jalan buntu tersebut.

Jarak antar rumah pun sangat berdekatan. Belum lagi bangunan yang didominasi dengan kayu mengakibatkan kobaran api cepat membesar. 

Kini, para korban kebakaran pun mengungsi di musala setempat.

Pihak Tagana pun juga berada di lokasi guna menyalurkan bantuan untuk para korban. 

(Kompas.com/Dzaky Nurcahyo).

Artikel ini diolah dari Kompas.com