Berita Viral
Rindu Tak Terbendung, Tangis Ibu Cari Anaknya, Terpisah 40 Tahun, Kini Ingin Beri Warisan Rp 2 M
Seorang wanita berjuang mencari putrinya, keduanya sudah terpisah selama 40 tahun, sang anak dulu diadopsi paksa. Bagaimana kisahnya?
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNSTYLE.COM - Viral kisah perjuangan seorang wanita mencari putrinya, keduanya sudah terpisah selama 40 tahun.
Selama 40 tahun wanita itu tak tahu di mana keberadaan putrinya, kini dia pun bertekad mencari buah hatinya tersebut.
Bukan tanpa alasan, wanita 64 tahun itu mencari putrinya karena ingin memberinya warisan.
Kisah ini lantas menuai sorotan publik, tak sedikit netizen memberikan dukungan penuh pada wanita tersebut.
Dilansir dari South China Morning Post Minggu (9/7/2023), wanita bernama Wang Yunjuan dari Hangzhou di provinsi Zhejiang, China tenggara, berbagi kisah perpisahannya dengan putrinya.
Baca juga: Anaknya Diculik saat Umur 3 Tahun, Ayah Gigih Mencari Selama 22 Tahun Akhirnya Bisa Bertemu: Anakku!

Wang Yunjuan berpisah dengan putrinya lantaran adopsi paksa pada program Xiao Qiang Re Xian.
Kini Wang Yunjuan berniat mencari putrinya untuk memberinya warisan lebih dari 1 juta yuan atau sekitar Rp 2 miliar.
Pada tahun 1981 ketika Wang berusia 21 tahun, dia sedang mengandung putrinya.
Kemudian suaminya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena penyerangan.
Suaminya bertemu sebentar dengan putri mereka hanya sekali di penjara setelah dia lahir pada 12 Mei 1982.
Wang berkata bahwa suatu hari di tahun 1983 sekelompok tetua dari keluarga suaminya datang ketika dia jauh dari rumah.
Mereka diam-diam membawa putrinya ke Beijing, dan memberikannya ke keluarga lain untuk diadopsi.
Wang tak melihat putrinya lagi sejak itu.
Kala itu, Wang merasa pilu dipisahkan secara paksa oleh putrinya.
Rasa sakit karena perpisahan sangat membebani Wang setelah itu.
Pada tahun 1998, ketika suaminya dibebaskan dari penjara dengan pengurangan hukuman, mereka memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi.
Mereka memutuskan untuk bersama-sama mencari putri mereka.
"Suami saya memberi tahu saya bahwa kami harus menemukan putri kami dan menabung untuknya," kata Wang.
"Namun, saudara perempuannya mengatakan kepadanya bahwa anak itu hidup dengan baik dan tidak pergi mencarinya," imbuhnya.
Awalnya, pasangan tersebut memutuskan untuk tidak mengganggu kehidupan baru putri mereka.
Namun seiring bertambahnya usia, kerinduan mereka akan putri mereka semakin meningkat.
Baca juga: 2 Hari Hilang Tanpa Kabar, Ibu di Karimun Menangis Temukan Anak di Penjara, Duduk Lemas Dibalik Sel

Wang mengatakan kepada Tide News: "Di sela-sela itu, saya tidak tahan dan bahkan meminta seorang teman di Beijing untuk menanyakannya, dan diberi tahu bahwa putri saya bahkan tidak tahu dia diadopsi."
Pasangan itu ragu untuk menemukannya, merasa bersalah atas ketidakhadiran mereka selama lebih dari 40 tahun.
Mereka khawatir catatan kriminal sang suami dapat memengaruhi masa depan putri mereka.
Namun, ketika mereka akhirnya merasa siap pada tahun 2021, mereka mulai mencari putri mereka.
Sang suami meninggal karena serangan jantung pada tahun 2022 di usia 69 tahun.
Sejak kematian suaminya, tekad Wang untuk menemukan putrinya semakin kuat.
Dia memenuhi keinginan suaminya yang sekarat untuk memberikan tabungan hidup mereka lebih dari 1 juta yuan.
"Suami saya sangat hemat, dan kami berhasil menghemat lebih dari satu juta yuan," kata Wang kepada Tide News.
"Uang tidak dapat mengkompensasi kehilangannya, tetapi itu mewakili niat tulus kami dan merupakan keinginan terakhir ayahnya," tambahnya.
Wang membeberkan petunjuk seperti nama putrinya Jiang Ling dan tanda lahir merah di lengan kirinya.
Selain itu, Wang juga menyebut putrinya tinggal dengan keluarga yang baik di distrik Haidian di Beijing pada tahun 1991.
Wang telah memberikan DNA-nya ke Biro Keamanan Umum Hangzhou.
Dia berharap kemajuan teknologi dalam database pencarian orang hilang dapat membantu menyatukan mereka kembali.
Setelah ceritanya disiarkan dan menjadi trending online di China, banyak netizen menyatakan dukungan mereka kepada Wang.
Mereka berharap Wang segera bisa bertemu lagi dengan putrinya.
"Saya sepenuhnya memahami ibu. Suaminya dipenjara ketika dia berusia 21 tahun, dan dia melahirkan anak sendirian pada usia 22 tahun. Dalam keadaan seperti itu, di luar kendalinya ketika keluarga mengambil anaknya," ujar seorang netizen.
"Tidak ada yang lebih menyentuh daripada cinta orang tua. Saya harap dia segera menemukan putrinya," tandas netizen lain.
Namun, ada juga netizen yang mempertanyakan legalitas adopsi putri mereka.
"Yang disebut sebagai tetua keluarga suami bukanlah wali yang sah dan tidak memiliki hak untuk menitipkan anak tersebut kepada orang lain. Jika mereka menerima manfaat dalam prosesnya, itu bisa menjadi perdagangan manusia," ungkap netizen tersebut.
(TribunStyle.com/Tiara)
Sumber: TribunStyle.com
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|
5 Potret Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Anggun & Keibuan, Sederhana Beda dari Istri Pejabat Lain |
![]() |
---|
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|